03

355 71 30
                                    

Maaf untuk segala typo.

Jangan lupa tekan bintang ya kalau suka sama ceritanya. sedih aku liat pembaca lebih banyak dari pada votenya 😬

Selamat mambaca. :)

.

.

.

Sudah lima hari pasca operasi yang di jalaninya, Jungkook belum juga membuka mata. Dan Sohyun tentu saja selalu berada di sisi suaminya itu, walau sesekali dia harus pulang untuk mengurus keperluan Soobin.

Sekarang hampir tengah malam, Soobin sudah tertidur di sofa dan Sohyun duduk di kursi samping ranjang Jungkook sambil menggenggam tangan yang terbebas dari infus tersebut. "Jung, tidakkah kau ingin bangun ? Aku merindukanmu." Di ciumnya punggung tangan sang suami.

Matanya terbelak saat melihat jari tangan Jungkook bergerak pelan, "Jungkook ? Sayang, ka-kau...kau mendengarku ?"

Kelopak mata indah itu perlahan terbuka, Sohyun hampir menangis sangking senangnya. Jungkook memberi isyarat pada Sohyun untuk jangan menangis dengan gerakan bibir tanpa suara.

Keesokan harinya, keadaan Jungkook mulai membaik. Pria itu bahkan sudah merengek karena di minta untuk meminum obat. "Sayang, aku sudah baik-baik saja, aku tidak mau lagi minum obat itu."

Sohyun menghela napasnya pelan, "Jungkook, jangan keras kepala. Kau harus minum ini agar bisa segera pulang."

"Kau tidak tahu rasanya, pil itu sangat pah__,hempt..." Jungkook terbelak saat Sohyun tiba-tiba saja memasukan dua pil ke dalam mulutnya lalu memberinya air.

Jungkook mengernyit setelahnya, seolah-olah rasa pahit dari pil itu menjalar di seluruh kepalanya. "Astaga, wajahmu seperti anak lima tahun yang di paksa minum obat saja." Ujar Sohyun terkekeh pelan.

"Permisi.." kedua suami isteri tersebut menoleh ke arah pintu utama.

"Eoh ? Dokter Taehyung?" Sohyun tersenyum lalu mempersilahkan Taehyung masuk.

"Bagaimana perasaanmu tuan Jeon ? Apa merasa lebih baik ?" Tanya Taehyung sambil memperbaiki infus Jungkook.

"Aku sudah baik-baik saja, Dok. Boleh lepas saja infusnya ? Ini benar-benar mengganggu."

Taehyung tersenyum tipis, "Habiskan dulu yang itu, setelahnya infusmu akan di lepas. Dan iya, sepertinya besok anda sudah bisa pulang."

"Syukurlah. Terimakasih Dok." Ucap Sohyun tulus. Matanya berkaca-kaca menatap Taehyung, jika bukan karena pria itu, Sohyun pasti akan kehilangan Jungkook-nya.

Hampir saja dia memilih pilihan yang akan membuat hidupnya hancur malam itu, tapi syukurlah. Taehyung datang tepat waktu dan menawarkan bantuan.

"Sohyun-ssi, operasinya akan di lakukan. Aku yang akan membayar biayanya."

"Aku tidak menyangkah ada orang tua seperti dia."

Ya, malam itu. Taehyung mendengar semuanya.

.

.

.

Satu minggu setelah keluar dari rumah sakit, Sohyun sama sekali tidak membiarkan Jungkook beranjak keluar rumah sedikitpun. Seperti sekarang, Jungkook sudah bersiap akan pergi untuk mencari pekerjaan tapi Sohyun langsung mengunci pintu kamar mereka.

"Dokter bilang kau harus istirahat setidaknya satu bulan, Jung. Jangan mencoba untuk kabur dari rumah!" Ancam Sohyun.

Jungkook terkekeh pelan, "Sayang, ayolah. Aku bukan anak kecil, biarkan aku pergi dan mencari pekerjaan, eoh ?"

If You ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang