10

339 60 7
                                    

Selamat membaca!

Maaf untuk semua typo.

.

.

.

Cuaca dingin membuat Sohyun enggan untuk membuka mata, terlalu nyaman tidur dalam kehangatan selimut tebalnya walaupun alram di nakas sudah berkali-kali berbunyi. Lagipula ini hari minggu jadi dia bisa sedikit bersantai.

Wanita itu mencoba menarik selimut untuk menutupi seluruh tubuhnya, namun ada yang aneh, kenapa selimutnya sangat sulit untuk di tarik seperti ada sesuatu yang menahanya.

Mau tidak mau, Sohyun harus bangkit untuk memastikan jika itu bukan seekor beruang yang tersesat di kamarnya. Namun sesuatu di depannya membuat mata yang tadi masih menyipit karena kantuk menjadi terbuka lebar karena terkejut. Bagaimana tidak terkejut, Jungkook tertidur dengan posisi duduk dan kepala bersandar di sisi ranjangnya. Pria itu bahkan menggenggam selimut tebalnya, dan sebagian lagi di jadikan bantal untuk tidur.

"Jungkook..." Panggil Sohyun pelan, sedikit heran mengapa Jungkook bisa ada di sini ? Bukankah malam tadi adalah malam pertamanya sebagai pengantin baru ? Pria ini bahkan masih menggunakan kemeja putih polos, dengan tuxedo yang sudah tergeletak di lantai.

"Jung.." panggil Sohyun lagi sambil mengusap kepala Jungkook penuh sayang.

"Hem.." Jungkook bergumam lalu menarik tangan Sohyun untuk dia genggam. "Sebentar." Ucapnya serak.

Sohyun terdiam, membiarkan Jungkook mencium punggung tangannya untuk beberapa saat hingga lelaki itu kembali bersuara, "Maaf."

Sohyun membulatkan matanya saat sang suami mendongak, dapat dia lihat dengan jelas mata sembab dan juga lingkaran hitam yang mengelilingi mata pria itu. "Maaf karena menyakitimu dan membuatmu menangis." Ucap Jungkook lagi sambil beranjak dan duduk di pinggir ranjang, pria itu mengelus pipi Sohyun penuh sayang. "Kau pasti sangat terluka. Sayang, jangan pikirkan apapun. Kau tetap satu-satunya wanita yang aku cintai setelah ibu."

Sohyun mengangguk lalu mendekat dan memeluk sang suami, "Aku tahu. Berhentilah meminta maaf. Semua ini bukan salahmu. Ini kesalahanku karena__,"

"Tidak." Jungkook langsung menyela, "Bukan salahmu sayang. Kau tidak salah, takdir yang sedang menguji kita "

Sohyun terdiam, dalam hati menyetujui perkataan sang suami. Mungkin takdir memang sedang menguji cinta mereka. Tapi yang Sohyun bingungkan adalah, mengapa ada banyak sekali ujian ? Apa dengan rahimnya di angkat itu tidak cukup ?

Takdir memang sekejam itu. Dan siapapun tidak ada yang bisa merubahnya.

"Emm.. bagaimana kau bisa berada di sini ? Jam berapa kau datang ?" Tanya Sohyun mengubah topik percakapan mereka.

"Aku tidak bisa melakukannya." Lirih Jungkook pelan, dan tanpa bertanya-pun Sohyun sudah paham maksud perkataan suaminya itu.

Ya, Jungkook meninggalkan Yeji sendirian di hotel yang di pesankan kedua orang tuanya. Berada di satu kamar dengan wanita itu saja membuat Jungkook langsung memikirkan Sohyun. Apalagi jika harus sampai melakukan hubungan intim, Jungkook tidak ingin mengulangi kesalahan yang sama dan berakhir menyakiti sang isteri. Walaupun saat itu dia tidak ingat apapun.

Sohyun menghela nafas pelan, "Kau hanya butuh waktu. Sayang, tidak apa-apa. Aku akan baik-baik saja." Wanita itu tersenyum tipis mengkhianati hatinya, "Jika tidak kau lakukan, lalu untuk apa pernikan ini ? Tujuan awal pernikahan ini kan untuk memberi ayah penerus, Jung."

"Tapi aku selalu melihat wajahmu, Hyun. Aku tidak bisa melakukannya. Itu akan menyiksaku."

"Aku mengerti." Sohyun mengusap punggung tangan Jungkook. "Lakukan saat kau merasa siap."

If You ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang