Hening.
Jack tersenyum. Dia melipat tangan sambil memperhatikan Sally yang kini sedang menikmati makanannya dengan canggung. Sesekali gadis itu meliriknya, namun setelahnya langsung berpaling gugup saat melihat Jack juga sedang menatapnya.
"Tadi Kau pasti sangat terkejut. "
Sally kembali menatap Jack. Dia kemudian mengangguk sambil tersenyum kecut.
Sejujurnya, Dia sangat geram pada Caitlin. Bagaimana tidak? Temannya itu tidak membangunkannya lebih dahulu dan malah langsung pergi meninggalkannya yang masih tertidur?
Caitlin sialan! Tidak punya hati nurani! Bagaimana bisa Dia tetap membiarkanku tertidur saat pemilik rumah baru ini sudah datang? Aish!
Jack mengambil udang goreng kemudian Dia letakkan di piring Sally. Dia tersenyum gemas. "Kau tidak perlu merasa canggung begitu. Lagi pula, mulai sekarang kita akan sering bertemu, benar, kan? Kita bertetangga."
"Ah, iya, benar." Sally berdiri. Dia membungkuk sopan. "Terima kasih atas makanannya. Saya sangat menikmatinya. Tapi maaf, saya harus segera pergi. Hari ini saya harus bekerja."
Jack menggeleng. Dia tertawa kecil. "Tidak perlu seformal itu. Bukankah bicara santai jauh lebih nyaman? Hem?"
"Ah, Iya."
"Jadi Kau mau ke mana? Apa perlu aku antar?"
Sally langsung menggeleng cepat. "Tidak! Tidak! Terima kasih, aku akan pergi sendiri."
"Oh, baiklah. Hati-hati."
Sally mengangguk. Dia berbalik dan kemudian melangkah pergi.
Melihat itu, Jack langsung menghilangkan senyumannya. Dan dalam sekejap, Dia langsung berpindah tempat, yang tepatnya berada di depan rumah sakit Sally bekerja.
Hanya dalam satu jentikan jari, waktu berlalu begitu saja, menjadi sore hari. Jack menoleh, Dia kemudian mengukir senyuman sinis, melihat Sally yang kini sedang berjalan keluar dari rumah sakit.
______Sally berjalan keluar dari rumah sakit. Saat menoleh Dia melihat seekor kucing berbulu putih. Dia langsung memutar arah dan kemudian melangkah menghampiri kucing tersebut.
Dia berjongkok dan mengelus kepala kucing tersebut sambil tersenyum gemas.
Kucing itu mengeong.
Sally melihat kaki kucing tersebut, setelahnya bola matanya membulat. "Astaga? Ternyata Kau terluka?"
Langsung saja Sally menggunakan kekuatannya untuk menyembuhkan luka kucing tersebut, sesaat kemudian luka kucing tersebut langsung menghilang.
Ya, Sally memang bisa menyembuhkan secara perlahan ataupun secara langsung. Jika yang Dia obati adalah binatang, maka Dia akan langsung menyembuhkannya. Tapi jika seseorang, Dia akan memberi waktu sekitar beberapa hari, bulan, bahkan tahun.
Dilihat dari seberapa parah penyakit tersebut.
"Kekuatanku masih berfungsi," ujar Sally setelahnya.
"Sally ... Kau?"
Tubuh Sally langsung menegang, Dia kemudian menoleh dan menatap Clement yang kini berdiri dan menatapnya dengan sorot terkejut.
Sally langsung berdiri. Dia menurunkan pandangan, melihat tangan Clement yang menggenggam salep dan plester.
Untuk apa Clement membawa itu? Sally langsung tercenung. Jangan-jangan ...
"Kau ... bagaimana bisa luka kucing tersebut bisa langsung menghilang setelah Kau sentuh?"
Sally memejamkan matanya. Dia menggigit bibir bawah sambil meringis pelan. Benar kan tebakannya? Clement melihatnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Not Human
FantasyNamanya Sally, usia 21 tahun. Dia adalah seorang dokter baru di rumah sakit terbesar di kota Benedict. Dia juga punya keistimewaan yang bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit. Hanya dengan sentuhan tangannya, macam-macam penyakit akan langsung...