Tujuh

43 3 0
                                    

Sally berlari cepat menjauh dari mobil Jack, Dia sesekali melihat ke belakang, memastikan Jack tidak mengejarnya. Dia benar-benar kebingungan dan tidak mengerti dengan apa yang barusan dia dengar di kepalanya.

Siapa sebenarnya Jack? Mengapa suara dan kalimatnya terdengar sama dengan pria misterius yang selama ini menghantuinya?

Sally menghentikan taksi. Di dalam mobil, Dia memikirkan banyak hal, tentang siapa Jack, dan apakah ada hubungannya dengan pria yang Dia temui di lorong saat itu.

Apakah Jack benar-benar pria itu?

Karena setelah insiden di lorong itu terjadi, Jack tiba-tiba datang di hidupnya, seolah memang sudah direncana.

Sally juga sadar, bahwa dirinya ini sangat aneh, tidak seperti orang-orang pada umumnya.

Dia memiliki kekuatan yang bisa menyembuhkan. Dia bahkan pernah menghilangkan ingatan Clement.

Sally mencoba mencerna semua hal aneh yang terjadi di dalam hidupnya.

Saat Dia hidup di tengah hutan dulu, persediaan apel untuknya dari nenek tua itu juga tidak busuk, bahkan setelah bertahun-tahun lamanya.

Sally juga tidak tahu asal usulnya, orang tuanya siapa. Dia tidak tahu apa pun soal hidupnya sendiri. Dia hanya tahu, Dia ditinggalkan di dalam hutan sendiri oleh nenek tua misterius saat usianya menginjak lima belas tahun.

Sally juga samar-samar mengingat masa-masa kecilnya. Yang Dia ingat dengan jelas adalah saat Dia mulai menginjak di umur sepuluh tahun ke atas.

Sally menelan ludah.

Dia ... tidak jelas, bukan?

"Pak," panggilnya pada Sopir taksi. Sopir taksi menoleh sesaat. "Bagaimana jika aku bukan manusia?"

Tidak ada jawaban.

Sally tersenyum kecut. Bahkan orang lain pun enggan menanggapinya.

Memang terdengar pertanyaan konyol, tapi nyatanya itu yang kini Sally pikirkan.

Dia meragukan identitasnya sendiri.

"Tapi ..." Sally mendongak saat sopir taksi tersebut tiba-tiba membuka suara. "Memang bukan manusia, kan?"

Sally tertegun. Dia gemetar bukan main saat melihat sopir taksi di depannya memutar kepalanya sampai kebelakang, menatap Sally dengan seringai di wajahnya.

Tidak mau kejadian seperti di lorong itu terjadi lagi, dengan nekat Sally membuka pintu mobil dan menjatuhkan tubuhnya sampai berguling-guling di aspal.

Beruntungnya tidak ada kendaraan lain yang lewat.

Sally meringis kesakitan. Dia berusaha berdiri, dan kemudian lari dengan sebelah kaki yang terpincang.

Tidak jauh dari Sally, Alfred, pria yang tadinya menyamar menjadi sopir taksi itu kini keluar dari mobil, menatap Sally yang berlari dengan sorot datar.

"Sudah waktunya Kau mati, Sally."

******

Sally sampai di rumahnya. Dia mengunci pintu, kemudian berjalan ke ruang tamu. Dia menjatuhkan tubuhnya ke lantai.

Sally memegangi kepalanya erat. Kilasan  demi kilasan mulai bermunculan, membuatnya merasa begitu sakit.

"Sally, asal Kau mau bersamaku, aku bersumpah tidak akan menyakitimu. Aku bahkan tidak peduli meskipun harus mengkhianati mereka."

Itu Jack dan ... dirinya? Kali ini bukan hanya sekedar suara, Dia melihat Jack berdiri di tengah hujan, menghadap seorang perempuan yang memiliki wajah sama seperti dirinya.

Not HumanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang