Empat

161 14 30
                                    

Pada awalnya klan Ambrosius lah yang paling kuat di antara klan lain, tidak ada yang bisa mengalahkan mereka. Namun semenjak kelahiran Sally di klan Bernardus, Bernardus menjadi klan yang tidak tertandingi. Dan hal itu membuat Ambrosius marah besar karena posisinya dari klan paling 'kuat' tersingkir.

Sally satu-satunya Bernardus yang terlahir mempunyai mata biru jernih. Berbeda dengan kaum Bernardus biasa yang kebanyakan memiliki warna mata ungu pekat.

Selain itu, kekuatan Sally jauh lebih besar dibanding Bernardus yang memiliki warna mata biasa. Dan hanya Sally juga yang bisa melindungi kaum Bernardus dari serangan besar musuh. Hanya Sally yang dapat mengalahkan Ambrosius dengan kekuatannya yang istimewa.

Maka dari itu, kaum Ambrosius mencari cara bagaimana agar bisa menjatuhkan Sally. Mereka pernah mengirim pasukan untuk membunuh Sally, namun Sally bisa mengatasinya hanya dengan jentikan jarinya.

Dan itu sanggup membuat Ambrosius tidak berkutik apa-apa. Mereka bingung harus memakai cara apa agar bisa menbunuh Sally.

Hingga saat itu tiba, saat-saat Ambrosius mengetahui bahwa ternyata Sally mempunyai satu kekurangan.

Yaitu satu hari sebelum hari ulang tahun Sally. Saat hari itu tiba, kekuatan Sally tidak berfungsi hingga pukul dua belas malam. Karena pada hari itu Sally akan memperoleh lebih banyak kekuatan baru, dan membuat kekuatan yang sudah di dalam tubuhnya otomatis akan terkunci dan tidak berfungsi sementara.

Sebenarnya, kaum Bernardus sudah merahasiakannya. Namun entah dari mana Ambrosius bisa tahu tentang itu.

Ambrosius sangat merasa kemenangan. Saat itu Mereka langsung memulai misinya untuk membunuh Sally dan seluruh Bernardus lainnya.

Jack yang juga termasuk Ambrosius berkekuatan paling kuat maju dan bersumpah akan membunuh Sally dengan kedua tangannya. Dan hal itu membuat Ambrosius lainnya bersorak menyetujuinya.

*******

Rose merogoh tasnya. Dia tampak panik saat tidak menemukan barang yang Dia cari. "Astaga! Sepertinya kunci mobilku ketinggalan di ruang atas!"

Sharon berdecak. "Kau ini kebiasaan! Cepat ambil!"

Rose memasang wajah imut. "Temani, ya?"

Sharon memutar bola matanya. "Astaga! Ayo!"

Sally menggeleng-geleng. Sembari menunggu mereka kembali, Dia berjalan menuju pintu. Dia terdiam memandang langit. Ah? Ternyata sedang mendung.

Sejujurnya ... Sally tidak begitu menyukai mendung. Dia tidak tahu alasannya, yang pasti jika melihat mendung atau mendengar suara guntur hatinya merasa pedih.

Angin berhembus kencang, membuat rambut Sally beterbangan. Sally langsung membenarkan rambutnya yang menutupi wajahnya. Dia menghela napas. "Kenapa mereka lama sekali?"

Duar!

Kilat menyambar, bersamaan suara Guntur yang menggelar.

Sally tercenung.

"Aku tidak akan membunuhmu jika Kau mau mempercayaiku."

Lagi. Sally mendengar suara itu lagi.

Sally memegang kepalanya erat. Merasa pusing. Kenapa Dia selalu mendengar suara-suara tidak jelas itu?

Ini seperti teror tersendiri baginya. Membuat Sally terus memikirkannya dan memikirkannya.

"Sally? Kau tidak pa-pa?"

Sally mendongak. Dia meringis pelan. "Aku ingin segera pulang. Kepalaku sangat pusing."

Not HumanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang