Label M

30 5 2
                                    

"Dan yang terakhir... Mama."














"Jangan cap aku sebagai anak durhaka ya, hanya karena cuma satu kaset yang berisi tentang mama."














"Soalnya... Aku nggak tau mau cerita apalagi."















"Aku masih terluka, dan lukanya masih basah."















"Mama, dia bekerja sendirian untuk dua anaknya. Karena papa sudah lama meninggal sejak adikku masih kecil."















"Saat itu, mama ngotot menjemputku di sekolah. Padahal aku sudah bilang akan pulang sendiri, karena aku tau pasti mama sudah capek bekerja seharian ini."















"Tapi mama tetap menjemputku."















"Dan tepat di depan mataku, sebuah mobil lain yang remnya blong menabrak mobil mama."















"Mama nggak selamat,"

"Mama hilang dalam sekali dentuman."















"Setelah adikku, lalu somi, sekarang mama. Rasanya kayak ditikam bertubi-tubi. Duniaku tambah hancur aja kayaknya."















"Nggak. Bukan kayaknya, emang sudah hancur." Katanya menekankan kata sudah.
















"Kalau saja mama nggak menjemputku,"

"Kalau saja... "















Terdengar isakan.
Donghyuck seakan menahan tangisnya, tapi tetap saja terdengar.















"Ah, nangis kan..."

"Cengeng banget sih, hyuck."










29 Juni 2021, Selasa.

11:11 [Lee Haechan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang