°•°
Win Metawin ~ pria manis bergigi kelinci yang memiliki kekurangan dalam pendengarannya harus rela disiksa setiap hari oleh keluarga pamannya setelah kematian kedua orangtuanya. Puncak dari penderitaan Winnie yaitu ketika ia dijual oleh pamannya...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
=~•✓€®0•~=
•
•
•
•
=°=°=°=°=
•
•
•
•
"Kapan kita akan menemui jalang itu?" ucap seorang remaja wanita kepada sang ibu.
"Kita tunggu waktu yang tepat, tenang saja kau akan segera mendapatkan apa yang kau mau." jawab sang ibu sambil menyeringai.
"Hmmm ngokhey. Dah gak sabar jadi nyonya kaya."
°
°
~TUAN TULI //11~
°
°
Pagi ini, sepasang pasangan Adam dan Adam itu masih nyaman dengan tidurnya. Dengan posisi sang dominan yang memeluk posesif sang submissive walaupun dalam keadaan tidur. Ya namanya juga dominan bucin, nggak rela gitu kalo Sampek gak mesra-mesraan sehari aja.
Perlahan namun pasti, sang submissive mulai menggeliat dalam tidurnya. Ia membuka mata Boba tersebut dan sedikit menyesuaikan dengan cahaya mentari yang menyinari kamar tersebut. Dapat ia rasakan bahwa ada tangan kekar yang melingkar dengan apik memeluk tubuhnya dengan posesif.
Dengan hati-hati, Winnie menyingkirkan tangan Bright yang melingkar ditubuhnya dan segera bangkit berjalan menuju kamar mandi guna membersihkan badannya. Sekitar 25 menit, Winnie keluar dari kamar mandi sudah rapi dengan pakaian rumahannya.
Winnie segera keluar turun ke dapur untuk melakukan kegiatan memasak. Ya walaupun sempat dilarang Bright untuk memasak, tapi bukan Winnie namanya jika ia tidak bisa meluluhkan dominan satu itu.
Tak perlu waktu lama, hidangan makanan sudah tertata rapi di meja makan lengkap dengan menu appetizer, Main course and dessert. Jangan remehkan kemampuan memasak Winnie. Walaupun memiliki kekurangan, ia adalah chef terhebat di keluarganya.
Ia pun menuju keatas guna membangunkan sang kekasih. Hah, sudah layaknya seorang istri yang membangunkan sang suami di pagi hari setelah menyelesaikan pekerjaan rumahnya.
Sesampainya di atas, Winnie segera membuka pintu kamarnya dengan Bright dan menemukan Bright terduduk di kasurnya dengan mata yang masih terpejam.
"Daddy sudah bangun?" tanyanya dan menghampiri sang dominan.
"Hmmmm" balas Bright dengan nyawa yang belum terkumpul di tubuhnya.
"Ayo Daddy bangun nanti kita sarapan bersama-sama.
