🦻~•° 03

1.3K 124 3
                                    

=~• ✓€®0 •~=

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

=~• ✓€®0 •~=

=°=°=°=°=

*^°^*

"Ck menyusahkan saja. Ni anak kebanyakan dosa atau apa sih? Badan kok beratnya minta ampun." gerutu bibi Pattapon kesusahan saat  membawa tubuh Winnie yang memang berpawakan gempal.

Sesampainya di dalam gedung tersebut sang bibi segera menemui temannya dan melakukan sebuah ......

*^°^*

...... Transaksi jual beli. Mereka bukan melakukan transaksi jual beli barang, tetapi mereka melakukan transaksi jual beli manusia.

"Wah Nyonya Pattapon. Barang yang anda bawa mulus sekali. Pasti banyak yang akan membelinya dengan harga tinggi. Senang berbisnis dengan anda Nyonya."

"Tentu saja Tuan Karattapon. Dia memang pria yang cantik dan mulus. Tapi sayang sekali kami sekeluarga sudah tidak membutuhkan kehadirannya.kkkk." ujar nyonya Pattapon diakhiri dengan kekehannya itu.

"Baiklah kalo begitu, tuan Karattapon saya pamit dulu. Terimakasih atas kerjasamanya."

"Sama-sama Nyonya Pattapon."

Setelah melakukan jabat tangan dengan pemilik gedung atau perusahaan tersebut, Nyonya Pattapon segera melajukan mobilnya kembali ke Mansion dengan senyum yang merekah tanpa memikirkan dampak apa yang akan didapatkan oleh keponakannya.

°

°

~TUAN TULI // 03~

°

°

Setelah kepergian sang bibi, tubuh Winnie segera diangkat dan dibawa menuju ruangan berbentuk sell dan langsung dilemparkannya tubuh tersebut layaknya sebuah barang.

~Brugg~ suara lemparan terdengar di ruangan tersebut. Bukan suara lemparan akan tetapi suara lemparan seonggok kelinci buntal yang sedang pingsan.

"Ughh" suara lenguhan Winnie mulai terdengar.

~Byurr~ tubuh yang baru saja dilempar tersebut langsung diguyur menggunakan air dan sontak membuat kedua bola mata yang semulanya terpejam menjadi membulat tajam seketika.

"Uhukk uhhuk hiks, Winnie dimana hiks." tanya Winnie keheranan karena dia baru saja siuman dari acara pingsannya itu, mendapati dirinya di suatu ruangan yang nampak sangat asing baginya.

"Ouh kau sudah bangun jalang? Baguslah kalau begitu."

"Hiks ini dimana?"

"Ouh kau sedang di tempat pelelangan manusia. Sebentar lagi kau akan aku jual kepada para lelaki hidung belang. kkkkk."

"H-hah? kenapa hiks begitu? Kenapa Winnie bisa disini?"

"Yang jelas kau itu dijual oleh bibimu itu dan aku telah memberimu dengan harga yang sangat fantastis mengingat tubuhnya yang cukup elok rupawan seperti perempuan saja."

~Degg~ Mendengar penuturan orang tersebut, seketika membuat hati Winnie terasa amat sangat nyeri. Dia begitu sedih menghadapi hidup ini. Sebegitukah bencinya sang bibi terhadap dirinya? ouh dia tidak habis pikir. Selama ini dia selalu mengira bahwa mereka dengan senang hati merawat dirinya dan menyayangi dirinya. Namun apa sekarang? Bahkan ia rela menjual dirinya kepada orang lain demi menyingkirkan dirinya dan menguasai harta warisan peninggalan mendiang kedua orangtuanya.

Setelahnya pria tadi langsung mengunci pintu ruangan berbentuk sel tersebut dan tidak lupa untuk menguncinya.

°

°

~TUAN TULI // 03~

°

°

Terhitung sudah 1 Minggu Winnie berada ditempat tersebut. Selama itu pula dirinya terus menerus menangis meratapi kisah hidupnya. Ia selalu disiksa dan hanya diberi makan dua hari sekali.

Saat ini Winnie tengah duduk sambil memeluk kedua kakinya dengan kepala yang menunduk menyembunyikan wajah manisnya itu. Sudah 2 hari ia merasakan bahwa dirinya terkena demam. Bahkan semakin hari demamnya itu semakin tinggi. Hal tersebut menjadikan pendengarannya kian hari kian berkurang.

Dan puncak dari penderitaannya tersebut yaitu hari ini. Siang ini dirinya sama sekali tidak dapat mendengar suara bahkan hanya suara angin pun ia tidak dapat mendengarnya. Hal tersebut tidak luput dari pengetahuan penjaga tempat tersebut.

Para penjaga tersebut sudah mengetahui bahwa dirinya mengalami demam tinggi dan menyebabkan kerusakan pada Indera Pendengarannya. Kenapa mereka bisa tahu? karna saat  mengetahui Winnie demam tinggi, mereka mendatangkan dokter yang memang selalu bekerja di tempat tersebut. Dokter tersebut menyatakan bahwa demam tinggi yang diderita Winnie menyebabkan pendengarannya rusak dan dia tidak dapat mendengar apapun kecuali jika ia menggunakan alat bantu dengar.






TBC.





=°=°=°=°=

=°=°=°=°=

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gimana nih? Seru nggak? Lanjut ?

Jangan lupa untuk vote and comment ya guys. Terimakasih

Selamat Menunaikan Ibadah Puasa bagi yang menjalankan.

See you next chapter (◠‿◕)

21-04-12🔐

TUAN TULI •|• BRIGHTWINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang