dinding

287 49 0
                                    






Yunseong meminum teh melati hangatnya pelan, kemudian menatap minhee dan bu gyuri yang menunggu penjelasannya daritadi.


Terkekeh, ia seperti akan memberi pengajaran kepada anak sd.


"Dinding dihutan itu tidaklah menutup semua wilayah pinggir kota. Itu hanya sebagai simbol atau batas untuk wilayah desa begini dengan wilayah kami"


Bu gyuri mengangguk paham, sedangkan minhee masih membuka mulut kecil bingung.


"Jadi...bukan dinding pemisah kaum?" Tanya minhee, tatapannya menghunus yunseong malah buat si alpha gemas.


"Bukan, tidak serumit itu"


Hujan bukannya berhenti namun semakin deras, gyuri beranjak menutup pintu dan gorden jendela.


"Yunseong bermalam saja disini"


Tadinya minhee sudah berharap alpha tampan itu akan segera pulang, bibirnya sedikit mengerucut mendengar tawaran ibunya.


"Saya bisa menghubungi orang rumah, bu"


Senyum minhee muncul, namun cemberut lagi mendengar ucapan ibu selanjutnya.


"Diluar hujan deras, kamu bisa tidur dikamar minhee"


"Ibu!"


"Yunseong tidak akan keberatan tidur disofa kamarmu, jangan berfikir macam-macam"


"Huh, iya iya" minhee membuang wajah merahnya ke samping. Yunseong heran, apapun perkatakaan atau kelakuan minhee kenapa selalu menggemaskan dimatanya.













Yunseong tak langsung tidur, mengamati kamar minhee. Sederhana tapi nyaman dan hangat, mungkin karena aroma minhee menguar sekali. Menghela nafas, ia harus menekan 'rasa'.


Botol merah tua dinakas yunseong ambil dan amati. Pantas saja sangat samar aroma omega cerewet itu, minhee dibuatkan khusus oleh ibunya. Tidak seperti milik omega lainnya yang umum diedarkan.


Kamar dibuka menampakkan minhee kembali dari kamar mandi.


"Kau tak langsung tidur"


Yunseong menarik senyum, "iya sebentar lagi"


Minhee melewati si alpha langsung berbaring menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut.


"Jangan melihatku terus! Sana tidur"



Tiada tersinggung sama sekali, yunseong terkekeh. Menuruti daripada dilempar lampu tidur, minhee dengan segala tingkah beraninya.


Melepas jaket tebal lalu berbaring disofa kamar minhee, lumayan nyaman karena empuk. Yunseong menutup mata dengan lengan kirinya.
Sebentar suasana kamar sunyi, minhee berbalik menatap yunseong.


"Bodoh, kenapa tak menggunakan jaket sebagai selimut?" Gumam si manis pelan, memastikan alpha itu tertidur kemudian beranjak pelan-pelan mengambil selimut di lemari.


Mendekat menyelimuti tubuh besar yunseong lalu segera kembali ke ranjangnya.


Minhee minhee, yunseong belum tidur. Alpha itu tersenyum dengan mata yang tertutup.






.


Pporappippam | Hwangmini (Discontinue)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang