tumbuh

285 40 2
                                    





Hari berganti bulan, perut minhee sudah begitu besar memasuki bulan ke 7. Lebih besar dari seharusnya karena ternyata anak yang omega kandung itu kembar.

Semua berbahagia, minhee tetap ceria dan lincah seperti biasanya.

Tentu ada masa ngidam yang sudah terlewati. Dan minhee luar biasa

Pernah ngidam mengelap kaca jendela seluruh rumah. Mengelap seluruh vas mahal koleksi jungeum, berlatih panah-panahan dengan chani, memelihara ikah langka.

Membuat penghuni rumah besar itu kalang kabut. Tapi gyuri dan jungeum menganggap itu lucu, memang limited edition pemuda cantik itu.

"Selamat siang, minhee-hyung"

Minhee yang sedang mencemil susu hamilnya didapur berjengit kaget. Ia berbalik, matanya membola melihat pemuda asing. Auranya berbeda sekali, apa statusnya...

"Kau beta ya?"

"Iya, hyung"

"Woah, baru ini aku bertemu dengan beta"

Minhee maju memainkan pipi pemuda didepannya.

"Namaku keum donghyun, teman dekat yunseong-hyung"

"Aku minhee"

"Aku tau hyung, kau istrinya"

"Astagaaa, kau tampan tapi juga manis"

"Terima kasih, hyung lebih manis"

Minhee tak bohong, donghyung memiliki mata yang teduh dan cantik. Namun rahangnya tegas, tubuhnya tak terlalu tinggi tapi tegap.

Mereka terus bertatapan sambil terkekeh, donghyun meraih tangan minhee yang memainkan pipinya.

"Jangan sentuh istriku, keum"

"Yunseog sudah pulang? Yey!"

Aura gelap si alpha berganti dengan hangat saat minhee menghampiri dan memeluk. Tak lupa mengusap perut buncit sang omega menyapa anak-anaknya.

"Dasar budak cinta"

"Kau, tak datang ke pernikahanku, sekarang kemari tanpa memberi tahu"

"Kenapa harus memberi tahu, aku hanya ingin berkenalan dengan minhee-hyung disini"

Donghyun memberi kedipan matanya untuk minhee. Omega itu tertawa dengan tangan melingkari perut suaminya.

"Hah-bagaimana kabar paman dan bibi"

"Ya, mereka baik"

Yunseong merangkul pundak minhee, mengajak tamunya ke ruang keluarga agar mengobrol lebih nyaman. Tak lupa menyuruh pelayan menyiapkan makanan untuk mereka.











Setelah donghyun pulang, minhee dan yunseong bersantai dikamar. Yunseong sibuk membaca laporan dari bawahannya, sedangkan minhee menyandarkan kepala ke dada bidang alpha itu.

"Alpha, kau tidak ingin mengunjungi anakmu?"

"Hm"

"Apa ponsel lebih menarik daripada aku?"

"Sebentar, sayang"

Mengunci layar, yunseong menunduk mengecup kepala istrinya.

"Ingin apa?"

"Kau tak ingin mengunjungi anakmu?"

"Minhee sedang ingin?"

"Iya, sudah basah"

Sialan, minhee santai sekali mengatakan hal begitu. Yunseong makin tak habis fikir saat tangannya diarahkan ke selangkangan omeganya.

"Apa kalian akan baik-baik saja?"

"Uhm-iyahh"

Minhee meremas kaos yunseong, bagian bawahnya dimainkan membuatnya mendesah.

Bangkit ingin menindih membuat yunseong panik.

"Yaampun sayang, biar aku saja yang bergerak. Nanti perutmu"

"Baiklah, ayo"

Minhee mengangkang lebar-lebar buat yunseong makin heran. Biasanya ia yang mengajak duluan. Sang alpha membuka resleting celana mengeluarkan senjata, dipompa sebentar lalu diarahkan ke kerutan merah muda minhee.

"Ahhh enak sekali"

Yunseong pun menggeram rendah merasa miliknya dijepit. Mungkin bawaan hamil, minhee bergerak maju mundur sendiri.

Menahan pinggang minhee agar berhenti, yunseong mulai bergerak berusaha tetap lembut memperlakukan istrinya.








.




Pporappippam | Hwangmini (Discontinue)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang