dapur

235 40 0
                                    








Pelayan khusus dapur tersentak saat minhee masuk ke area dapur. Langsung memakai apron sisa yang tergantung di dekat lemari piring.


"T-tuan, kenapa anda kemari?"


Minhee mengusap perutnya dan tersenyum, membuat beberapa pelayan menatapnya hangat.


"Aku ingin memasak untuk makan siang"


"Tidak usah tuan, nanti anda lelah. Apalagi sekarang anda sedang mengandung"


Menghentakkan kaki kirinya. "Aku ingin memasak huh! Kalian tidak akan dimarahi yunseong atau ibu kok"


"Tapi tuan-"


"Aku ingin memasak! Aku bisa memasak"


"Ada apa?"


Laki-laki dengan pakaian yang lebih rapi mendekat, minhee mengernyit merasa tak pernah bertemu.


"Saya hyunsung, kepala koki disini"


"Disini ada kepala koki?"


"Ada, tuan minhee"


"Baiklah. Aku akan menggantikanmu-aku memaksa." Tekan minhee sebelum hyunsung menjawab sepatah katapun.


Tiada yang bisa pelayan dan hyunsung lakukan, bisa-bisa dipecat mereka membantah menantu dirumah ini.











Minhee bertepuk tangan kecil setelah menghabiskan makannya, membuat kepalanya diusap lembut yunseong yang duduk disampingnya.


"Ada yang berbeda dengan masakan kali ini" ujar youngdon.


"Iya ya"


"Eum-maaf, sebenarnya tuan minhee yang memasak. Kami hanya membantu sedikit" ucap pelayan yang berberes.


"Astaga"


"A-apa tidak enak?" Minhee menatap semua orang dengan mata berkaca.


"Enak sayang, yaampun. Kau bisa kelelahan, cukup tadi saja ya"


"Aku hanya ingin, lama tak melakukannya" 


"Iya, tak apa" jungeum tersenyum manis pada menantunya.


"Enak kan?"


Minhee menanyai pelan yunseong yang merangkul pundaknya memasuki kamar.


"Enak, masakanmu kan seperti ibu gyuri"


"Aku jadi ingin bergabung ke dapur umum lagi"


"Jangan macam-macam, sayang"


Masuk ke kamar minhee langsung mendekati jendela, membukanya. Tanpa peduli teguran yunseong, ia bahkan bersiap duduk disana


"Minhee jangan membuatku membentakmu ya"


"Begini enak sekali"


"Begini lebih enak"


Minhee memekik tertahan saat tubuhnya diangkat lalu dibaringkan ke kasur. Dipeluk erat seolah dirinya guling.


"Sesak yunseong"


Tak ada jawaban, yang dilakukan sang suami hanya mengecupi pipi gembilnya.


"Jangan terlalu lelah, nanti anak kita kenapa-kenapa bagaimana?"


"Iya..."


Tangan besar yang mengelus perutnya berpindah ke atas, memainkan dua dada berisi dan puting merah mudanya.


"Singkirkan tanganmu-eumhhh"







.





Bae hyunsung😍

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bae hyunsung😍

Pporappippam | Hwangmini (Discontinue)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang