janggal

259 46 8
                                    






Yunseong menatap minhee yang masih pulas, wajahnya cantik tapi juga menggemaskan seperti anak kecil. Bibir kecilnya terbuka dengan dengkuran pelan yang halus. Mengusap rambut minhee lalu keluar, ada ibu yang seperti terburu-buru.


"Ibu mau kemana?"


"Ke dapur umum, sarapan sudah ibu tata. Nanti kalau kalau kau pulang suruh minhee menyusul ya"


Gyuri langsug pergi, yunseong meremat kursi. Ini masih setengah 7 pagi, kenapa omega disini ke dapur umum sepagi ini?


"Aku harus bicara dengan ayah"


Hendak melihat minhee namun pemuda manis itu ternyata sudah bangun, keluar dengan wajah bantal dan menggaruk kepala.


"Selamat pagi, minhee"


"Pagi"


"Aku akan pulang"


"Hmm tak sarapan dulu?"


"Tidak usah"


"Begitu, hati-hati ya"


Yunseong mengangguk, meraih wajah minhee lalu mencuri kecupan di kening.


Minhee ikut tersenyum dan melambaikan tangan. Saat yunseong sudah pergi ia duduk dan minum air di meja makan, terdiam menyadari sesuatu.


"DIA TADI MENCIUMKU?!"
















"Ibu sudah pulang?" Heran minhe yang tengkurap menonton televisi.


"Kenapa kau tak menyusul?! Eh ibu tak kesal, peraturan diubah"


"Heee? Bukannya wilayah kita sulit sekali mendengarkan suara warga?"


"Bukan warga, tapi yunseong dan ayahnya"


"Apa????"


"Sepertinya yunseong mengadu kepada ayahnya dan mereka datang kemari. Jadi jam kerja omega didapur umum dan perkebunan sedikit dibatasi"


"Ayah yunseong? Apa jangan-jangan..."


"Iya, minhee. Ayah yunseong pimpinan pack teratas"


Minhee tahu jika yunseong merupakan alpha kaum elit, tapi tidak tahu jika ayah alpha tampan itu adalah pimpinan mereka.


Gyuri tertawa menepuk bokong anaknya saat minhee meringkuk dengan pandangan kosong.


"Kau sudah kurang ajar sekali dengan anak pimpinan seluruh pack, kau akan dipenggal"










.



Pporappippam | Hwangmini (Discontinue)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang