Hari itu turun hujan. Seorang perempuan yang tadinya berjalan di koridor sekolah langsung berlari menuju lapangan.
Ia menari-menari ditengah lapangan sambil menikmati guyuran air hujan yang membasahinya. Orang-orang yang berlalu memandangnya dengan tatapan aneh.
Yah, dia memang anak yang aneh sih. Mungkin bisa dibilang unik untuk kata halusnya.
Perempuan itu tak mengindahkan tatapan aneh yang sedari tadi tertuju padanya. Ia tetap asik berlarian kesana-kemari sembari membasahi dirinya. Bahkan dirinya berakting layaknya berada di drama India.
"WOY SUMARKONAH LU NGAPAIN DISANA HAH?"
Perempuan yang tadinya asik hujan-hujanan pun menoleh.
"EH SPADA KAWAN-KAWANKU," Ia melambaikan tangannya dengan penuh semangat.
Ah ngomong-ngomong nama perempuan itu bukan Sumarkonah. Entah nama siapa yang disebut temannya, perempuan itu tetap menoleh. Bahkan kalau ada yang memanggilnya mbok Piyem pun dia akan tetap menoleh.
Karina Taurus Nugraha. Panggilannya Karin. Nama yang cukup indah untuk perempuan berotak setengah seperti dirinya.
Pasti kalian mengira nama Taurus diambil dari zodiaknya bukan? Yah tidak salah sih, zodiak Karin memang Taurus. Tapi nama Taurus itu berasal dari ibu Karin yang sewaktu hamil malah mengidam adu seruduk dengan banteng. Hebatnya, malah bantengnya yang KO, sementara ibunya merayakan kemenangan dengan memanjat pohon kelapa milik tetangganya.
Sungguh definisi dari seorang ibu yang kuat. Orang lain yang mendengar cerita itu pasti hanya bisa melongo takjub.
"Spada spade gundulmu! Lu ngapain ujan-ujanan kek orang kesurupan gitu? Sini woyy!" Salah satu dari temannya segera menarik tangan Karin dan segera berlari membawanya ke UKS untuk menjauhi beberapa pasang mata yang sedari tadi menatapnya.
Sesampainya di UKS temannya segera menoyor kepala Karin, disusul kedua teman lainnya yang sedari tadi hanya mengikut dalam diam. Yang ditoyor hanya memamerkan cengirannya saja.
"LO TUH KENAPA SIH? BISA GA SEHARI AJA GOSAH BIKIN ULAH?" Sembur seorang perempuan pendek dengan kedua rambutnya yang diikat kebawah.
"Busett santai mbak, jangan ngegas," ujar perempuan yang sedari tadi dibelakang Karin, bermaksud menenangkan temannya yang sedang emosi.
"Iya kasihan tuh anaknya basah kuyup. Mending lo kasih handuk dulu deh," sahut perempuan lainnya.
Perempuan berkuncir dua itu mendecih dan segera melemparkan handuk kering ke wajah Karin.
"Ngasih handuknya ya jangan dilempar juga dong mbak," protes Karin.
"Masih mending gue kasih handuk."
"Hehehehe makasih yaaa," Karin menyengir lebar sembari mengeringkan tubuhnya yang basah dengan handuk.
"Lo ngapain sih hujan-hujanan kek gitu? Mana tadi diliatin banyak orang lagi. Ga malu apa lo?"
"Habis gue udah lama ga main hujan-hujanan, sih. Mumpung ada kesempatan ya gas aja lah," jawab Karin dengan tampang tanpa dosanya.
Ketiga teman yang mendengar jawaban Karin tersebut hanya bisa menepuk jidat sambil mengelus-elus dada.
"Gue kasihan sama cowok lo besok Kar. Dapet cewek kelakuannya kayak topeng monyet."
"Dih emang ada cowok yang mau sama Karin? Palingan juga langsung pada ilfeel."
"Gue lebih kasihan sama emak bapaknya sih."
"Iya, ya. Kok bisa-bisanya mereka sabar punya anak modelan begitu."
"Lah ngapa jadi pada ngehujat gue sih???"
~Taurus in Love~
Gowoon as Karina Taurus Nugraha
a/n:
Ruby disini, salam kenal semuaaa
Semoga cerita ini bisa Ruby bikin sampai tuntas
Kalau suka sama ceritanya boleh komen atau vote yaaaa
Terimakasihhh~
See ya in the next chapter.
KAMU SEDANG MEMBACA
Taurus In Love
Fiksi RemajaGimana ya rasanya naksir cewek yang super duper hiperaktif? Capek? Iya. Malu? Iya. Jengkel? Iya. Apalagi ceweknya ga peka pakek banget. Bikin beban nambah aja.