Chapter 9

56 11 1
                                    

Win pov's

Hari selanjutnya telah tiba....

Aku bangun di pagi hari, mandi, dan bersiap-siap pergi ke kampus. Karena aku memiliki kelas pagi hari ini dan aku juga harus mengembalikan alamamater milik P'Bright yang dia pinjamkan kemarin.

Sesampainya dikampus, semua orang melihatku dengan tatapan jijik dan beberapa ada yang melihatku dengan prihatin. Aku sangat tidak mengerti maksud semua tatapan-tatapan mereka ini.

"Win!!!!" Gun dan New teriak memanggilku dan berlari ke arahku.

"Gun... New... Kenapa semua orang menatap ke arahku hari ini?" tanyaku pada mereka.

"Itu... Itu karena kau masuk halaman gosip kampus lagi Win." kata Gun dengan bernafas terengah-engah.

"Lagi? Karena apa aku bisa masuk lagi?" aku juga bingung sekarang bagaimana bisa aku masuk lagi.

"Ini lihatlah." kata New sambil memberikan ponselnya.

(SEORANG MAHASISWA FAKULTAS TEKNIK TAHUN PERTAMA NYARIS SAJA DIPERKOSA SESEORANG YANG TAK DIKENAL DI BAR)

Brengsek! Apa ada yang memfotoku saat itu?

Dan aku langsung melihat beberapa komentar disitu...

("Tunggu dulu.... Itu N'Win bukan? Yang jadi buah bibir di fakultas teknik kemarin?")

("Iya benar dialah orangnya. Kenapa Bright bisa sampai meminjamkan almamaternya kepada orang sepertinya?")

("Apakah kalian tidak merasa kasihan kepadanya? Dia hampir saja menjadi korban pelecehan disini.")

("Persetan dengan itu. Siapa yang peduli? Dia juga sudah membuat P'Bright mendapatkan point pelanggaran karenanya.")

("Walau bagaimanapun... Aku akan tetap berada disisinya. Kalian benar-benar tidak punya hati sama sekali.")

("Hahaha... Aku yakin pasti Bright menyesal sudah pernah merasa kasihan padanya.")

("Baru berapa bulan menjadi mahasiswa, gayanya sudah selangit dan minum-minum di bar. Apa dia pikir dengan begitu dia akan jadi keren?")

("Hahaha aku yakin orang tuanya pasti tidak becus membesarkannya.")

"Sudah Win berhenti! Berhentilah!Jangan membacanya lagi!" kata Gun.

Sialan! Kenapa semua masalah datang padaku secara bertubi-tubi?

Kring.... Kring.... Ayah menelpon....

"Halo ayah ada apa?"

("...")

"HAH? APA?!!! Baiklah yah... Aku kesana sekarang."

("Baiklah. Ayah menunggumu, hati-hatilah di jalan")

"Krub ayah."

Telepon dimatikan....

"Ada apa Win? Apa yang dikatakan ayahmu?" tanya New.

"Tidak ada apa-apa. Aku titip almamater punya P'Bright kepada kalian ya, tolong berikan padanya. Aku akan pulang sekarang."

"Apa kau sungguh tidak apa-apa?" Gun menahan tanganku.

"Kalian cukup memberikan almamater ini saja. Aku sungguh tidak apa-apa. Aku pulang sekarang."

"Hati-hatilah di jalan..."

Aku pun pergi dari kampus dan langsung ke rumah sakit di Chiang Mai tempat ibuku dirawat.

Bright pov's

Kring... Kring... Singto menelpon...

"Halo... Ada apa pagi-pagi begini kau menelponku?" tanyaku malas.

PILLARS ENGINEERINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang