Maybe.. It's Time

14.4K 613 65
                                    


Dengan perlahan aku merasakan sebuah belaian dipunggungku, terasa lembut nan hangat.
Ku mencoba membuka matakau untuk melihat apa yang sebenarnya terjadi.
Namun belaian itu semakin terasa yabg membuatku tak bisa membuka mata ini.dengan perlahan belaian itu mengarah ke sebuah benjulan yang sadang beradu.
Membelai dan mencoba memainkannya.
Tanpa sadar aku sudah terlena dalam suasana yang buruk ini.

Phi bright mencoba memasukkan tangannya ke dalam celanaku, namun karena hal itu pikiranku kembali jernih seperti semula.

Aku membuka mataku dan melepas ciuman yang sedang di nikmati ini.

"phi bright?" kubmelihat wajahnya kemudian mendorong badannya menjauh dari ku

"apa yang ingin kau lakukan" aku beranjak memposiskan tububku sambil merapikan baju ku yang sudah terlepas dari tubuhku.

"aku merindukanmu"

Aku terkejut dengan hati yang berdegup kencang. Sepatah kata yabg membuat tubuh ini gemetar.

Aku tak pernah berfikir kalau dia akan mengatakan itu.

"aku sangat merindukanmu"

"a... a... a... apa yang kau katakan"

"aku sangat merinduknmu... Benar-benar merindukanmu" berjalan dengan perlahan menghampiriku yang sedang merapikan bajuku

"aku tahu... Kau mungkin tak percaya aku mengatakan ini.. Namun aku benar-benar merindukanmu"

"apa yang kau katakan,aku tak mengerti" ku mendorongnya hingga sedikit menjauh dariku kemudian ku melangkahkan kaki ku untuk berlari mengarah pingu yang aedang tertutup. Dan saat aku mencoba untuk membuka pintu.. Namun sial.. Ini terkunci.

Aku mencoba dan mencoba membuka pintu dengan keras.. Namun tetap saja... Pibtu ini tak mau terbuka dan tanpa sadar phi bright sudah ada di belakangku.

"sudahlah.. Hentikan.. Itu akan membuat tanganmu sakit"

Aku membalikkan badanku dan melihat phi bright yang semakin mendekat dengan tubuhku. Tubuhku yang sudah tetpaku dengan pintu dn tak bisa kemana-mana. Apakah ini akan terjadi lagi seperti di dalam gudang? Pikiran ku mulai campur aduk.

Entah kenapa.. Air mataku tiba-tiba menetas.

Entah apa yang ada dipikiranku. Namun saat ini aku benar-benar membencinya dan tak ingin lagi berhubungan dengannya. Entah hubungan seperti apapun itu.

Air mataku terus mengalir.

"bisakah.... Bisakah kau menjauh dariku" aku menatap phi bright dengan mata yang menjatuhkan air tanpa sebab ini.

"win... Apa yang terjadi? Apakah kau kesakitan" dengan khawatir phi bright meraih tangan ku dn melihat apakah aku terluka atau tidak.

Dengan sigap aku melepas tanganku dari genggamannya dengan keras.

"bisakah kau berhenti? Bisakah kau menjauh dariku? Bisakah?"

Sesigap itu phi bright menarikku kemudian memelukku.

*Anjir.. Situasi apa sih ini* (maaf aku sendiri bingung)

Ku mencoba terlepas dari pwlukannya nmun sia-sia. Phi bright makin kuat memelukku.

" diamlah.... Aku tak ingin menyakitimu lagi. Apakah kau tidak percaya kalau aku merindukanmu?"

Aku tak merespin sepatah katapun.. Namun air mata ini terus saja mebgalir tanpa sebab.

"aku mencintaimu win"

Dengan perlahan... Susana ini seperti terhenti dengan segenap. Tubuhku seakan terkontrol lagi oleh nya. Dan entah kenapa, air mataku juga berhenti  berjatuhan. Benar-benar seakan terkendalikan oleh suasana.

"aku benar-benar mencintaimu.. Aku tak ingin menjauh darimu. Aku tahu dulu aku sangat keterlaluan padamu dan selalu membullymu. Apakah kau tahu... Aku audah mulai menyukaimu sejak itu? Aku ingin selalu berada di sisimu. Namun aku terlalu takut dengan hal itu... Aku bingung apa yang terjadi dengnku waktu itu.. Namun itulah diriku. Aku tak bisa membohongi perasaan ku"

Tubuhku terasa mendapatkan pelukan paling hangat saat phi bright mengatakan ini. Haruskah aku melawan lagi atu hanya diam di dalam pelukan hangat ini?

"karena hal itu... Aku hanya bisa menyuruhmu untuk melakukan hal aneh agar aku bisa dekat denganmu. Entah kenapa disaat aku tak berada disismu... Tubuhku terasa aneh dan tak terkendalikan. Jdi bisakah kau bertahan sejenak saja dalam pelukanku... Aku benar-benar merindukan mu"

Hatiku sedikit tersentuh dengan kata-kata nya.. Namun aku juga bingung apa yang terjadi dan kenapa dia seperti ini. Apakah dia benar-benar merindukanku? Apakah dia serius dengan apa yang di katakan itu?

Ah molla.... Ku coba memeluknya dan menenangkan hatiku. Namun aku terkejut saat punggungku sedikit basah dan aku merasa tubuhku sedikit kaku dan mendengar seseorang memanggil namaku. Entah kenapa tubuhku memang terasa benar-benar tidak bisa digerakkan. Kemudian ku coba dengan perlahan menggerakan tanganku dan membuka mataku.

Pandangan yang samar terlihat di mataku. Dan ku lihat sekelilingku. Terligat seorang pria tengah berdiri melihatku dan berbicara namun pendengaranku sedikit bermasalah. Aku hanya mendengar saat dia memanggil namaku. Dan ku coba pejamkan mataku dan membukanya lagi dan baru terlihat jelas semuanya. Pria yang tengah berdiri melihatku tu adalah phi tharn.

"phi tharn...." ku coba menggerakkan tubuh ku dan melihat kalau phi alin juga ada di samping ku.

"win... Apakah kau sudah sadar?" phi alin tiba-tiba bertanya sambil membantuku untuk bangun.

"hah? Memangnya aku kenapa phi? Bukankah tadi aku... Oh phi tharn... Kenapa kau disini... Bukan kah kau harus menjelaskan apa yang terjadi pada phi type?" tanpa respon... Wajah mereka melihat satu sama lain

"menjelaskan... Apa maksudmu menjelaskan pada type... Apa yang harusku jelaskan padanya?"

"ya menjelaskan apa yang tetjadi tadi... Dan kenapa aku ada disini? Bukan kah tadi aku lagi...." aku tidak melanjutkan ucapan ku karena kebingungan melihat ekspresi phi tharn dan phi alin.

Aku pun juga bingung. Bukankah tadi aku berada disini bersama bright? Namun kenapa aku sekarang duduk di ranjang kesehatan?

" win... Apakah kau baik-baik saja?" ku alihkan pandanganku pada phi alin yang bertanya padaku.

"mmm aku baik" walau sedikit vingung dengan apa yang terjadi sebenarnya.

"phi tharn... Apa yabg terjadi padaku, kenapa aku ada disini?"

"ah tadi kau berantem di kantin.. Kau memukuli banyak seniormu. Kemudian aku membawamu menjauh dari mereka sebelum kau mendapatkan banyak masalah"

"a aku ingat itu.. Kemudian phi tharn membawa ku kesini kan dan phi tharn mengobati luka ku..."

"ya.. Aku membawamu namun di sebelum masuk ke uks, kau pingsan"

"hah? Pingsan... Kok.... Bukannya... Jadi yang tadi itu.. Hanya..."

Aku melihat ke arah phi alin dab phi tharn yang memasang wajah kebingungan.

"nong win... Sepertinya kau sedang tidak baik. Kau iatirahat saja dulu, jika sudah merasa baik, kau biaa kembali ke lapangan ubtuk ospek lanjut."

"mm benar.. Lebih baik kau istiraht saja dulu, jika sudah mendingan, kau bisa kembali"

"khap"

Kemudian aku membaringkan tubuhku kembali dan phi alin sama phi tharn melangkah keluar ruangan dengan perlahan.

Sedangkan aku disini masih kebingungan. Sangat nyata jika itu hanya mimpi.

Ciuman, pelukan,phi bright. Itu terasa nyata jika itu hanya mimpi. Apakah itu benar-benar mimpi?

Aku berbicara sendiri membayangkan apa yang terjadi tadi benar-benar  terasa nyata.

Bersambung.....

NAUGHTY BOYFRIENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang