NAUGHTY BOYFRIEND

NAUGHTY BOYFRIEND 2

CERITA INI MENGANDUNG 18+

TYPO : SORRY

SELAMAT MEMBACA
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Kemudian tanpa sadar bright menurunkan tubuhnya hingga wajahnya tepat berada didepan penisku.

Ia kemudian mencium penisku dan menjilat-jilat penisku yang masih terbalut celana seragam sekolah.

Kemudian secara perlahan ia melorotkan celanaku hingga aku benar-benar telanjang.

Penisku yang sudah tegang dan sedikit mengeluarkan cairan kental itu secara perlahan ia masukkan kedalam mulutnya dan mulai mempermainkan penisku dengan mulutnya.

Aku terkejut dengan apa yang ia lakukan namun kenikmatan menyelimuti tubuhku.

Aku tak berani bohong kalau ini benar-benar nikmat.

Bright terus memainkan penisku dengan mulutnya dan membuatku merasakan kenikmatan yang sangat nikmat dalam hidupku.

Aku mengarahkan tanganku kekepalanya dan mengikuti alur permainanya.

Tangan kanannya mengocok penisnya dan tangan satunya lagi meremas pantatku.

Hingga beberapa saat aku mengeluarkan pejuhku didalam mulutnya dan menggenjot penisku di mulutnya.

Rasa nikmat itu membuang banyak tenagaku yang membuatku sulit mengatur pernapasanku.

Bright secara perlahan mengeluarkan penisku dari mulutnya dan beranjak bangun kemudian menciumku.

Kemudian aku mengeluarkan sapu tangan yang ada di saku celanaku dan membersihkan penisku dan penisnya bright yang saat itu masih tegang.

Setelah membersihkannya kami kembali mengenakan pakaian kami,namun na'asnya pakaian kami tertukar tanpa kami sadari.

Dengan bersamaan terdengar suara seseorang sedang mengetuk pintu gudang yang membuat kami sontak terkejut dan langsung merapikan pakaian kami dengan cepat dan menghampiri suara di balik pintu itu.

Setelah pintu terbuka terlihat seorang guru BP berdiri di luar dan melontarkan berbagai pertanyaan kenapa kami berdua terkunci di dalam gudang.

Secara perlahan bright menjelaskannya dengan teliti terkecuali permainan yang kita lakukan tadi.

Kemudian kami melangkah bersama ke arah kelas masing-masing.

Namun ditengah perjalanan entah kenapa semua siswa melihat ke arah kami berdua.

Padahal bright berjalan di depan dengan santainya  dan percaya diri.
Sedangkan aku,berjalan dibelakangnya dengan sifat cupuku seperti biasanya.

Semua siswa terus saja memandang kami dengan sesekali cengengesan.

Aku dan bright melihat ke arah mereka dan tanpa sengaja kami melihat satu sama lain dan menyadari kalau baju kita tertukar.