Beberapa menit sudah berlalu, kami masih berpelukan satu sama lain.
Pelukan saat ini benar-benar terasa sangat nyaman dan hangat, aku tidak tahu mengapa aku tidak menghindarinya namun aku merasakan betapa tulusnya pelukan phi bright saat ini.
Di dalam pikiranku aku sedikit bahagia namun di sisi lain, sebenarnya aku tidak mau berurusan dengannya lagi, aku hanya ingin focus pada study dan lomba yang sebentar lagi akan berjalan.
Aku tidak ingin menghabiskan waktuku dengan hal yang akan membuang-buang waktuku.
Dengan oerlahan, aku membuka mataku dan mungkin aku akan bertindak lebih santai pada phi bright saat ini, entah mengapa tapi harus aku lakukan.
Dengan perlahan ku buka mataku dan mengelus punggungnya dengan tanganku, namun ohi bright masih memelukku dnegan tangisannya.
"apakah kau masih merindukan ku? Biskah kita berbicara, aku sangat lelah untuk berdiri dan aku sudah merasa sesak karena pelukanmu begitu erat phi bright"
Aku mencoba menenangkannya dengan nada suara biasa saja dan aku pikir itu berhasil.
Phi brigjt mencoba melepaskan pelukannya dariku dan melihat ke arahku.
Wajahnya sangat pucat dan terluhat basah karena air matanya.
Aku mencoba mengambil sapu tangan yang ada di sakuku dan membersihkan wajahnya dari air matamya.
"apakah kau benar-benar phi bright yang aku kenal? Mengapa begitu lemah saat ini, kemana bright yang dulu?"
Dia hanya cengengesan kecil yang tersirat di bibirnya.
Kemudian aku menarik tanggannya untuk duduk di ranjang kesehatan untuk mencoba mengobrol dengannya.
Aku pikir semuanya akan baik-baik saja jika kami menyelesaikan nya dengan baik-baik saja.
" mmm apa yang ingin kau katakan phi bright?"
"aku merindukan mu"
"kau sudah mengatakan nya dari tadi. Bahkan aku tidak bisa menghitung berapa kali kau mengatakannya"
"aku merindukan mu win.. Sangat merindukan mu"
"apa yang kau rindukan dari ku phi bright, apakah setelah aku pergi kau kebingungan untuk mencari mangsa untuk kau bully lagi?"
"tidak..."
"lalu.. Apa yang kau rindukan dari ku"
"bisakah aku mencium mu win?"
Sontak aku terkejut dengan perkataannya, aku tidak yakin hal ini akan dia katakan, namun inilah phi bright saat disisiku.
Aku tidak tahu mengapa setiap dia di dekatku, dia hanya ingin menciumku.
Walaupun aku juga merindukan bibir manis seprti jelly miliknya.. Namun ini bukan saatnya untuk hal itu.
Aku mencoba memfocuskan diriku pada tekad utamaku untuk tidak bersama brigjt unyuk saat ini sampai lomba ku selesai.
"a.. Apa yang kau katakan phi bright"
"ciumanmu... Aku merindukan ciumanmu, aku merindukan dirimu, aku merindukan semua tentang mu dan juga bibir manis dan lembut milikmu"
Phi bright mencoba menggodaku dengan tatapan tulus yang terlihat di matanya.
Aku tak tahu apa yang ada di dalam pilirannya, namun saat ini aku benar-benar melihat ada banyak hal yang berbeda darinya.
Sebenarnya apa yang terjadi padanya selama ini.. Apakah phi bright mengalami sebuah kecalakan atau kepalanya terbentur sesuatu yang keras hingga membuatnya berubah seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
NAUGHTY BOYFRIEND
Fanfiction🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞 ▪️ ▪️ ▪️ ▪️ ▪️ ▪️ Siapa yang menyangka hidupku akan seperti cerita di sebuah novel? Jalan cerita yang begitu rumit,hingga kisah cerita yang mulanya benci jadi cinta. Ceritanya klasik sih,namun menarik. 🔹CAST🔹 🔸BRIGHT 🔸WIN 🔸...