Pagi hari ini sudah terdengar tawa Jungkook di kamar mandi. Ia terlihat bersemangat bermain air atau saat kakak nya itu mengusap tubuhnya dengan sabun. Omong-omong yang memandikan Jungkook adalah Jimin, karena Taehyung belum bangun.
"Astaga Kookie jangan bergerak sayang. Baju kakak jadi kena air" pinta Jimin sambil menunjukan bagian bajunya yang terkena air.
Bukannya berhenti Jungkook malah semakin mencipratkan air dengan tangannya. Hah! Memang harus sabar mengurusi Jungkook saat mandi. Setelah selesai, Jimin membungkus badan sang adik dengan handuk lalu menaruhnya di tempat tidur.
"Kak Chim! Hali ini mau te mana?" Tanya Jungkook sambil menatap kakak nya itu.
"Mm.. kita mengantar bang Taetae ke sekolah nya bagaimana? Habis itu Kita jalan-jalan"
Mendengar hal itu sontak kedua mata Jungkook berbinar. Inilah alasan Kookie menyukai Jimin sebagai kakak nya. Ya, karena selalu diajak jalan-jalan.
"Cha kalau begitu biar kakak pakaikan Kookie baju dulu"
Tanpa banyak tingkah Jungkook langsung duduk anteng membiarkan Jimin memakaikan dirinya baju dengan mata yang luput dari tatapan Jimin. Jimin terkekeh pelan dan langsung menghujani wajah bocah itu dengan kecupan.
Tak beberapa lama akhirnya acara memakai baju pun selesai. Mereka pergi ke dapur dengan si kecil Jeon di gendongan nya, mereka melihat Taehyung yang sudah duduk dengan pakaian rapih.
"Kamu sudah bangun Tae? Mau kakak buatkan sarapan?" Tanya Jimin begitu dirinya berada di sebelah Taehyung. "Boleh saja kak. Kalau begitu, sini Kookie duduk sama abang"
Dengan sigap Taehyung memangku tubuh gempal Jungkook. Membiarkan sang kakak memasak sarapan, ia mengernyit heran ketika melihat Jimin berpakaian santai.
"Kak Chim tidak ke pergi bekerja?" Tanya nya sambil memindahkan Jungkook ke kursi khusus bayi.
"Pergi Tae, kakak akan membawa Jungkook ke restoran karena disana juga ada tempat bermain untuk anak kecil" Jawab Jimin dengan senang. Tidak tahu saja kalau Taehyung sudah memanyunkan bibir tebal itu dengan raut tak senang.
"Bang!" Pekik Jungkook sambil menepuk-nepuk lengan sang kakak. Mungkin bermaksud bertanya.
"Eoh, kenapa Kookie?"
"Abang anan cembelut! Kookie nda cuka"
"Eh? Kamu cemberut Tae? Kenapa hm?" Tanya Jimin sambil menata semua masakan di meja.
Taehyung menggeleng seraya melirik Jungkook yang tengah menatapnya. Entah apa yang dipikirkan bocah itu pada Taehyung.
"Gak. Aku gak cemberut kok! Abang gak cemberut Kookie.."
Jimin hanya menggelengkan kepala gemas ketima melihat dua adiknya tengah berinteraksi bersama. Menurut Jimin, Taehyung dan Jimin adalah obat baginya untuk mereda rasa penat juga lelah.
"Kakak nanti antar Taetae tidak? Kalau kak Chim antar Taetae, lalu siapa yang akan menjemput ku nanti?"
"Kamu 'kan udah besar Tae, lagian jarak restoran dengan sekolah 'kan tidak terlalu jauh. Jadi kakak akan menjemput mu dengan berjalan kaki"
"Jadi kakak akan menjemput ku? Ada Kookie tidak?"
"Tidak. Aish sudahlah cepat habiskan sarapan mu, kau kan masuk pagi. Lihat! Kookie saja sudah memakan buburnya" tunjuk Jimin pada Jungkook yang sudah memakan bubur bayi dengan berantakan. Untung Jimin sudah memakaikan serbet di lehernya.
Taehyung hanya mengangguk menjawab. Ia langsung mengambil sumpit lalu melahap semua masakan Jimin dengan senyuman. Dan itu semua tak luput dari pandangan Jimin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Brother 2 [End]
FanfictionTentang keseharian si kecil Jeon dengan kedua kakak nya. Book kedua dari akun ku yang sudah lama terbengkalai. Brothership. ------- Start : 3 Juli 2021 End : 11 Mei 2022