"Bagaimana suka? Kookie suka tidak sama robot nya?"
Jungkook mengangguk. Anak itu baru saja dihadiahkan Taehyung mainan robot Iron Man, hadiah yang dijanjikan Taehyung ketika pulang dari Bandung.
Taehyung sampai sekitar jam dua siang, lumayan cepat karena Taehyung mulai berangkat saat langit masih gelap. Jimin juga langsung menyuruh Taehyung untuk istirahat karena saat itu sang adik sedang bermain di luar.
Aish, kenapa Jungkook jadi punya banyak teman di komplek.
"Abang itu apa?" Tanya Jungkook sambil menunjuk sebuah tempat makan berbentuk kotak.
Taehyung melihat ke arah yang di tunjuk. "Oh ini," kata Taehyung sambil mengambil tempat makan itu lalu membukanya.
Dapat Jungkook lihat banyak sekali kue cokelat yang terusun rapi ditempat itu, menatap Taehyung sejenak untuk meminta izin.
"Mau?" Tanya Taehyung.
"Koo mau, boleh?"
Taehyung tertawa saat melihat wajah Jungkook yang sagat imut dengan mata mengerjap. Kenapa harus selucu ini sih.
"Tentu saja. Abang sengaja bawa buat kamu loh, coba dimakan."
Dengan senang tangan Jungkook terulur untuk mengambil satu kue cokelat, memakan sedikit dulu ingin mencicipi rasanya.
"Enak! Koo mau lagi," katanya kembali mengambilnya dan melahapnya dengan tak sabaran.
Taehyung hanya melihat, tidak mau mengganggu karena puas melihat ekspresi Jungkook yang sangat menyukai kue itu.
Kalau kalian ingin tahu, kue cokelat itu adalah buatannya. Taehyung sengaja ingin membuat kue di sana karena ingin memberikannya untuk Jimin juga Jungkook.
Walaupun disana Taehyung selalu melihat banyak sekali jajanan cokelat yang sangat enak pastinya.
"Apaan tuh? Kakak bagi juga dong."
Jungkook dan Taehyung serempak menoleh ke sumber suara. Melihat Jimin yang berlari kearahnya dan duduk disebelah Jungkook.
"Cokelat dari abang, enak." kata sang adik sambil menyuapi Jimin sepotong kue cokelat.
Jimin langsung melahap kue cokelat itu. Bola matanya langsung melebar karena rasanya yang sangat enak.
"Enak Tae, beli dimana kamu?" Tanya Jimin lalu mengambil satu lagi.
Taehyung terkekeh. "Aku bikin sendiri kak," jawab Taehyung bangga.
"Oh ya? Kamu belajar dimana? Minta resepnya dong, nanti kakak jual." Canda Jimin
Taehyung berdecih malas, sementara Jungkook sangat sibuk memakan kue cokelat itu. Tangan serta wajahnya sudah cemong akibat cokelat.
"Kakak," panggil Jungkook membuat Jimin terkejut.
"Astaga dek, wajah kamu kenapa, hm? Ada monster cokelat di rumah." Jimin mengajak Taehyung untuk berdiri dan menghindar dari Jungkook yang penuh dengan cokelat.
Taehyung sendiri menurut. Sudah lama juga mereka tak bercanda, Jungkook yang melihatnya pun ikut berdiri lalu mengejar kedua kakaknya dengan semangat.
Dan terjadilah aksi kejar-kejaran dengan Jungkook yang menjadi monster penuh cokelat.
•••
"Hei Tayo! Hei Tayo!"
Nada riang khas anak-anak itu terdengar sejak awal Taehyung memainkan ponsel. Sumber suaranya berasal dari bocah yang kini duduk di sebelahnya dengan hanya memakai celana panjang saja.
"Berisik kamu tuh! Mana cuman pakai celana lagi, gak malu apa?" Tanya Taehyung mengajak Jungkook untuk berbicara.
"Gak. Koo 'kan lagi di rumah, jadi gak usah malu," jawab Jungkook dengan percaya diri.
Taehyung berdecih, dasar tukang percaya diri. Sama seperti dirinya juga Jimin.
"Benarkah? Kalau gitu punya otot kaya kakak sama abang gak?" tanyanya ingin menjahili si kecil, "Perutnya kok buncit gini? Kalah sama abang yang rata." kata Taehyung sambil mencubit perut buncit Jungkook juga menciumnya.
"Hahaha ... abang stop! geli~" pinta Jungkook berusaha agar Taehyung tak lagi mencium perutnya.
Karena kasihan Taehyung menyudahi kegiatannya. Kembali duduk dan fokus pada benda pipih, sementara Jungkook kembali fokus menonton televisi.
Ya beginilah suasana rumah.
Mereka akan rindu satu sama lain jika tak bersama, dan jika sudah bersama mereka malah asyik dengan kegiatan masing-masing.
"Tae, kesini!!" Pekik Jimin dari arah kamar.
"Tunggu!" Jawab Taehyung dan melesat pergi menghampiri Jimin ke dalam kamar.
Untung saja pintu depan sudah Jimin kunci, jadi ia tak perlu risau pada sang adik jika ditinggal sendirian. Padahal masih di dalam rumah, memang sifat Taehyung saja yang posesif.
Begitu sampai di depan pintu kamar Taehyung mengetuk pintu lebih dulu, dan membukanya saat Jimin sudah mengizinkan.
"Kenapa?" Tanyanya sambil duduk di atas kasur. Mengkerut heran ketika Jimin yang merubah posisi menjadi tengkurap, "Lo ngapain? Mau gue sodok?" Lanjutnya dan mendapat pukulan mentah oleh Jimin.
"Mulut lo emang gak bisa di filter apa?" Kesal Jimin, "Pijitin gue gih cepet! Pegel banget badan." Pinta Jimin setengah kesal.
"Aelah gue kira apaan."
Dan akhirnya Taehyung memijat punggung Jimin dengan telaten juga sedikit kejahilan membuat Jimin harus menahan agar tidak mengeluarkan kata kasar.
Dasar alien!!
♦♦♦
Up lagi nih
Ayo ramaikan, hehe ..
Beri vote dan komen nya ya
Makasih udah tetap stayOmong-omong..
Selamat ulang tahun Yoongi~
Semoga makin sehat juga tetap tampan! Semakin naik karir nya jugaKu ngga sempat nonton live nya huwaa😭 #abaikan.
Bye guys, see you later
I love you 💜
Sorry for typo(s)Imut ya guys
kek saya mwuehe ..
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Brother 2 [End]
FanfictionTentang keseharian si kecil Jeon dengan kedua kakak nya. Book kedua dari akun ku yang sudah lama terbengkalai. Brothership. ------- Start : 3 Juli 2021 End : 11 Mei 2022