Part 14

361 54 1
                                    

Kebetulan pagi-pagi ini tukang sayur lewat. Jimin sama ibu-ibu komplek lagi ngumpul buat beli sayur, tenang saja, Jimin itu udah akrab banget sama ibu-ibu ini.

Apalagi kalau ibu-ibu lagi pada gibah, maka di situlah saat nya Jimin muncul.

"Eh Jim, restoran kamu gak buka hari ini?" Tanya salah satu ibu-ibu yang masih muda pada Jimin.

"Nggak Tan, Jimin sengaja tutup restoran biar bisa jaga adek. Biar para pekerja Jimin bisa ngumpul sama keluarga juga," jawab Jimin membuat mereka tersenyum.

"Aduh, Jimin udah ganteng, baik hati pula. Sini biar kamu Tante comblangin ke anak Tante," kata Sung Kyung. Wanita ini lumayan akrab dengan Jimin serta dua adik kandungnya.

"Heleh Bu, Kak Jimin walaupun baik hati dan tidak sombong. Dia ini tukang sange."

Sontak mereka semua langsung menoleh, melihat Taehyung yang menghampiri mereka bersama Jungkook digendongan.

"Astaga lucu bangetzz."

"Jim. Adek kamu buat Tante saja lah, biar kamu gak capek ngurus Jungkook."

Jimin tak menghiraukan ibu-ibu itu, ia melotot kearah Taehyung karena mengatakan dirinya itu tukang sange. Kurang ajar, tidak dikasih makan baru tahu.

"Kamu ngapain kesini? Bukannya udah kakak suruh di rumah? Ini juga malah bawa adek," tanyanya takut-takut Jungkook masuk angin.

Sekarang masih jam 7 pagi.

Taehyung memutar bola matanya malas. "Kakak noh, kita udah lama nungguin tapi gak balik juga. Adek udah rewel minta makan," kata Taehyung dengan raut wajah kesal.

"Ya maaf, lagi seru ini," kata Jimin lalu membayar semua belanjaan miliknya, "Nih Mas, seratus ribu. Kembaliannya ambil aja, sama buat bayar yang lain."

"Astaga Jimin, makasih banget loh ya. Tante jadi gak usah keluarin duit buat belanja bahan masak."

"Gak papa Tan, itung-itung buat sedekah. Saya pamit dulu," kata Jimin sambil menyuruh agar adik nya jalan lebih dulu.

"Sekali lagi makasih Jim!" Kata mereka secara bersamaan.

Jungkook yang sedari tadi melihat hanya diam tak bersuara. Kedua matanya yang bulat menatap sang kakak.

"Lama!" Katanya dengan mulut mengerucut. "Adek udah nunggu sampai lumutan tau," lanjutnya membuat Jimin tertawa.

"Maaf sayangku~"

Sesampainya di rumah, Jimin langsung pergi ke dapur untuk membuat sarapan. Tentu dengan bantuan Taehyung yang sedikit malas.

"Aku masak nasi aja, ya? Biar kakak yang urus sisanya."

"Mana bisa gitu! Kamu masak nasi juga goreng daging." Bantah Jimin membuat Taehyung mendengus.

Enak saja!

Walaupun Jimin selau berbaik hati pada adiknya, tapi jangan lupa jika Jimin mempunyai wewenang juga hak untuk memerintah adiknya.

Bukan hanya Taehyung, Jungkook juga termasuk.

Setiap adik kecilnya selesai dengan bermain mainan, Jimin pasti akan menyuruh sang adik membereskan seluruh mainan itu sendiri. Walau terkadang ia juga ikut membantu.

Tak beberapa lama, makanan pun sudah siap sedia. Taehyung sibuk menatanya dimeja sementara sang kakak menghampiri adiknya yang sedang menonton televisi.

"Cuci tangan dulu dek."

Jungkook mengangguk, lantas ia mencuci tangannya dibantu sang abang. Kemudian duduk di kursi miliknya menunggu mereka siap.

Little Brother 2 [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang