"Bego! Kalau mau ngajak ribut tuh sama anak gede, bukan bocah!"
Taehyung menatap remeh dua orang yang habis ia habisi. Menatap kedua anak laki-laki yang juga menatapnya sedikit takut, berjalan menghampiri mereka lalu mengelus surai bocah itu.
"Nih tas nya udah kakak ambil. Lain kali kalian kalau digituin teriak yang kencang aja, oke?" Kata Taehyung pada mereka sambil memberikan tas yang ia pegang. "Makasih kak" seru keduanya.
"Sama-sama"
Setelah kepergian bocah itu, Taehyung kembali melajukan motornya. Ia takut jika Jimin akan kembali mengomel karena dirinya yang pulang terlambat, biasalah Jeon Jimin si posesif.
Taehyung tahu mengapa sang kakak selalu menyuruhnya pulang tepat waktu, dan harus mengabari Jimin terlebih dulu jika ia pulang lambat. Menyusahkan memang, tapi Taehyung suka.
Itu berarti Jimin mengkhawatirkan dirinya 'kan? Taehyung jadi merasa terharu atas perbuatan Jimin. Belum lagi adik bungsunya yang sudah bisa berjalan kesana-kemari.
"Aku pulang!"
Taehyung mengarahkan pandangannya ke sekitar rumah. Mengkerutkkan kening saat tak melihat siapapun.
"Lah? Pada kemana bocah?" Gumam Taehyung saat tak melihat kedua saudaranya.
Taehyung mengedikkan bahunya acuh, lantas ia berjalan ke dapur ingin mengambil minum. Ia sudah sangat kehausan.
Tring!
Taehyung menoleh ke ponsel yang ia taruh di atas kulkas, mengambil benda pipih tersebut dan melihat siapa yang mengirimkannya pesan. Ternyata Jimin.
Kak Jiminie
Tae..
Kakak sama adek lagi di luar
Kamu udah makan belum?
Kakak belum masak soalnyaTaehyung menghela napas. Membalas pesan Jimin lalu melempar ponsel ke arah sofa, "Gua belum makan njir! Perut gua perih sialan"
Beberapa menit setelah itu, sadar atau tidak Taehyung sudah menutup matanya. Masuk ke alam mimpi tanpa menyadari jika ia belum mengunci pintu, sangat ceroboh memang.
•••
"Tae.. Tae"
Jimin menepuk pipi Taehyung pelan. Berusaha membangunkan sang adik yang terlihat tidur sangat nyenyak, walaupun begitu Taehyung harus tetap makan.
"Eung"
"Bangun Tae, makan dulu" kata Jimin yang berusaha membangunkan sang adik.
"Tae ngantuk kak"
"Bangun terus makan! Kakak udah beliin kamu tadi"
Taehyung tak menjawab, ia langsung bangkit dan berjalan ke dapur untuk mengambil makan. Ada Jungkook yang sedang sibuk menyuap nasi ke dalam mulutnya.
"Hai bocah!" Sapa Taehyung sambil mengecup pipi sang adik gemas. "abang janan ganggu!" Pekik Jungkook tak terima.
Mendengar gerutu Jungkook, Taehyung langsung berhenti. Mengambil bagiannya yang sudah Jimin siapkan di meja, ah.. Jimin membelikan dirinya nasi goreng. Padahal ingin sekali Taehyung mencicipi masakan Jimin.
Taehyung makan dengan sangat lahap. Jelas! Masakan dari para penjual 'kan sangat enak, apalagi nasi goreng.
"Abang tadi Kookie liyat badut becal!" Kata Jungkook sambil menatap Taehyung, "Oh ya? Badut apa Kook?"
"Badut becal pokok na! Kook nda tau nama na" jelas Jungkook dengan antusias.
Yup! Tadi ketika ia pergi bersama Jimin, keadaan sangat ramai. Banyak sekali orang berlalu lalang, dan juga terdapat badut yang menghibur anak-anak.
Taehyung terkekeh geli. Mencubit pelan pipi Jungkook membuat sang adik juga tertawa, "baiklah. Nanti kita lihat berdua eoh? Kita main ke timezone" ajak Taehyung.
"Eh? Emang na boyeh??"
"Boleh dong! Kan sama abang, nanti minta izin aja sama kak Chim"
Di sisi lain, terlihat Jimin yang menonton televisi. Tenang saja ia sudah makan malam lebih dulu, terlalu malas makan bersama adik-adiknya.
"Njir! Gua belum urus kebutuhan cafe lagi" gumam nya.
Lantas Jimin langsung melesat ke kamar meninggalkan televisi dengan keadaan yang masih menyala. Biarkan saja, nanti Jimin kembali lagi kok.
Benar saja. Belum berapa lama Jimin pergi, Taehyung datang dengan Jungkook digendongnya. Biasa anak kecil, pasti ingin digendong.
Taehyung duduk di sofa dan Jungkook di karpet. Ia memfokuskan matanya pada layar televisi, sementara Jungkook yang menghampiri meja kecil di depannya.
Salahkan Taehyung yang tak menjaga bocah itu dengan baik.
"Astaga Kookie!!"
Taehyung menoleh melihat Jimin yang berlari cepat ke arah mereka, menoleh ke arah Jungkook yang sudah memegang selembar uang.
Dengan cepat Taehyung menggendong Jungkook sambil mengambil uang di genggaman anak itu.
"Kamu kenapa ambil uang kakak, hm? Bilang dulu sama abang dong dek" katanya sambil memberikan uang itu pada Jimin.
Jimin menghela napas lega. Untung saja belum dirobek, hah! Ia jadi ingin mengunyel pipi tembem Jungkook kesal.
"Kamu juga gimana sih Tae? Adik nya kaya gini kok kamu malah nonton?" Tanya Jimin malas. "Hehe, habisnya seru kak" jawab sang adik.
Kalian ini. Batin Jimin.
Setelah perdebatan ringan mereka kembali tenang. Jimin yang kembali sibuk dengan kegiatannya, sementara Taehyung dan Jungkook yang sibuk menonton.
♦♦♦
Ku balik lagi nih!!
Ada yang kangen enggak?
Enggak? Oh.. ya udah gpp.canda
Thx udah baca ya..
Sorry for typo and see you soon~
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Brother 2 [End]
FanfictionTentang keseharian si kecil Jeon dengan kedua kakak nya. Book kedua dari akun ku yang sudah lama terbengkalai. Brothership. ------- Start : 3 Juli 2021 End : 11 Mei 2022