"anak siapa?"
Junkyu melempar asal tas sekolahnya ke sofa, ia menatap kedua orangtuanya yang asik bermain dengan seorang anak perempuan.
"Adek kamu"
Jawab mamanya yang langsung menerima kernyitan dahi dari junkyu"Kapan buatnya?"
"A-ah maksud aku... Anak mama sama papa? Kok bisa? Darimana?"
Lanjut junkyu saat merasa dirinya salah berucap.Anak kecil yang sedang menjadi bahan perbincangan menatap ketiga orang yang menurutnya dewasa itu.
"Dapet dijalan terus dipungut deh"
Jawab seorang pria yang menyandang status sebagai ayahnya junkyu."Papa ih, gimana sih?! Engga gitu tau, nama dia rora umurnya baru sepuluh tahun, mama sama papa ngadopsi dia dari panti. Kasian kamu tiap mama sama papa pergi dirumah enggak ada temennya"
"yang minta siapa sih?"
"Aku ngga mau!"
Junkyu beranjak dari duduknya setelah mendengar penuturan panjang dari mamanya, ia masuk kedalam kamar dan membanting pintunya cukup keras.Kedua orangtua disana saling tatap dan kemudian mengalihkan pandangannya pada si kecil yang mimik wajahnya kelihatan sedih.
"Itu tadi kakak junkyu yang mama bilang sama rora, kakaknya baik kok cuma mungkin karna belum kenal aja.. rora jangan sedih ya?"
Ucap mamanya dengan mengelus surai lembut wanita kecil itu."Kakak nggak suka sama rora yah ma?" Ucapnya dengan bibir yang kini melengkung kebawah, tatapannya sendu dan berlinang
"rora itu cantik, masa kak junkyu ngga suka?"
"Susul kakak ke kamarnya gih ajakin makan, jangan takut, kakak baik nggak gigit kok"
Lanjutnya dengan mengusap pipi gembul rora yang basah karna air matanya."Nanti kalau kakak marah cium aja pipinya, bibirnya juga gak papa, pasti ngga bakalan marah lagi"
Yang ini papanya junkyu.
Istrinya geleng geleng kepala, bisa bisanya suaminya ngajarin yang kaya gitu ke anak dibawah umur.rora menganggukkan kepalanya patuh, ia berdiri dan berjalan kearah tangga yang menuju kamar junkyu di lantai atas.
rora tau karna tadi ia melihat junkyu masuk kedalam kamarnya dari lantai bawah.Tok tok tok!
Tok tok tok!
Junkyu yang lagi ndelesoran di kasur mengangkat wajahnya malas, ia kemudian menatap pintu kamarnya.
Kok bisabisanya diketok dulu? Biasanya, walaupun dirinya sedang marah atau kesal terhadap kedua orangtuanya itu, mereka tidak pernah mengetuk pintu kamarnya jika ingin masuk.mama sama papanya kalau masuk ya masuk aja nyelonong gitu.
Bahkan kemaren junkyu lagi koloran aja mamanya ga peduli dan asal masuk gitu aja ke kamarnya dia.Junkyu juga kadang heran, padahal ia sudah berumur 19 tahun dan sudah kelas 3 SMA.
Junkyu turun dari kasurnya dan berjalan ke arah pintu. Ia kemudian membuka pintu namun tidak ada satu wajahpun yang muncul.
Junkyu jadi rada merinding, dirinya bersiap untuk menutup pintu kembali sebelum suara anak kecil yang halus itu menyapa indra pendengarannya."Kakak"
Junkyu menundukkan kepalanya dan melihat gadis kecil itu berdiri didepannya.
"Kenapa?" Junkyu menajamkan tatapannya, ia menatap tak suka pada anak kecil dihadapannya ini, berharap dirinya mengerti bahwa kehadirannya itu dirumah ini, bukanlah yang ia harapkan."Disuruh panggilin kakak, kata mama disuruh makan" ucapnya sambil menundukkan kepalanya.
"Duluan aja, gue ganti baju dulu" ucap junkyu kemudian menutup pintu kamarnya kembali tanpa memperdulikan rora yang kini kembali menitikkan air matanya. sungguh, tatapan mata kakaknya itu membuatnya begitu sedih. ia sakit hati.
rora kemudian melangkahkan kakinya pergi meninggalkan kamar junkyu dan turun kembali setelah menghapus air matanya.
"Udah? Kakaknya mana? Sini sayang duduk samping mama"
rora mengangguk kecil dan tersenyum, ia berlari kecil menghampiri kedua orangtua angkatnya yang kini sudah duduk dimeja makan."Kak junkyu nya mana?"
Tanya mamanya kembali"Tadi kakak nyuruh duluan aja,kakak mau ganti baju dulu"
Setelah rora berucap, junkyu datang. Ia mengambil tempat duduk disamping papanya dan mulai menyendokkan nasi ke piringnya tanpa adanya basa basi."Bisa makan sendiri kak? Mau papa suapin nggak?"
Junkyu memutar kedua bola matanya malas, tiap makan pasti selalu begini kalau kedua orangtuanya ada.
Iya kalau ada, kalau ngga ada, junkyu makannya sendirian karna orangtuanya keseringan keluar kota bahkan luar negri."Junkyu udah gede pah"
Jawab junkyu dan mulai menyuapkan sendok pertama kedalam mulutnya."Enggalah! Kamu itu masih bayi, yang gede mah badan kamu doang" ucap papanya dan ikut menyendokkan makanannya kedalam mulutnya.
Junkyu menggeleng kecil, "noh bayi noh! Suapin gih" ucap junkyu menatap rora sinis, ia menunjuk rora didepannya dengan menggunakan dagunya.
"Kak sssttt..."
Mamanya junkyu menggeleng menatap junkyu. bermaksud memperingati bahwa dirinya tidak boleh bertingkah laku seperti itu. terlebih lagi, rora itu masih kecil.Junkyu mendecih kecil, mencoba bersikap acuh dan melanjutkan kembali acara makannya dengan cepat.
"Kamu ini kenapasih kak? Kok mukanya gitu? Jangan bilang...
-kamu cemburu ya sama rora?"
Tanya papanya yang membuat junkyu langsung berhenti dari acara makannya dan menatap sang papa.junkyu mendengus pelan kemudian berucap, "Ketara banget ya?" Junkyu tersenyum kecut.
Mamanya yang tadi lagi nyuapin rora ikut menatap junkyu, bahkan rora sekalipun.
"Kenapa? rora sekarang udah jadi adek kam-"
"Aku ngga mau punya adek pah!"
"Aku ngga mau mama sama papa bagi kasih sayang yang harusnya untuk aku semua, jadi dibagi sama dia!"
"Aku ngga mau! Puas?!"
Junkyu meletakkan sendoknya dengan keras dan bangkit berdiri, kemudian kembali beranjak ke kamarnya.Untuk saat ini, mari kita biarkan junkyu sendiri.
Tbc.
hehe✌️
KAMU SEDANG MEMBACA
°love me
Teen Fictionjunkyu treasure ft. rora babymonster [WAJIB FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Highest rank: #|2| rora #|2| junkyu