9

380 44 11
                                    

"gue ikut ya"

junkyu yang sedang menyantap sarapan paginya itupun menoleh, ia menatap rora yang sedang menautkan kedua tangannya dan menatapnya penuh harap.

"kemana?" tanyanya

rora mendengus pelan, emang mau kemana lagi? "kekantor kakak"

"nggak"

"loh kenapa?? ih gue bosen tauu"

"gue ga bakal ngapa-ngapain sumpah, duduk diem doang gue ntar"

junkyu tak menyahut, ia melanjutkan sarapannya dengan tenang dan meneguk segelas air putih untuk penyelesaiannya.

ia bangkit berdiri dan meraih tas juga jas hitam nya kemudian melangkah pergi meninggalkan rora yang masih terdiam mematung akibat tak di gubris.

merasa dirinya bakal ditinggal, rora pun dengan cepat beranjak dan berlari mengejar sang kakak menuju garasi.

"KAKK!!"

"kakkk ihhh"

"apasih? berisik!"

"ikut..."

junkyu memejamkan matanya dan mengusap wajahnya pelan, ia menatap rora dari atas hingga bawah dengan pandangan malas.

"nanti mama sama papa bakal pulang, kamu ga sendiri"

gadis itu menggeleng cepat, "semalem juga katanya bakalan pulang tapi sampai sekarang juga gaada"

"kali ini beneran pulang, soalnya ayah juga bakalan ngantor"

"gamauu" tapi rora tetap menggeleng membuat junkyu menghela nafasnya berat, haruskah ia bawa bocah kecil ini?

"yaudah sana ganti baju"

mendengar itu rora reflek menatap dirinya dari bawah, ia menepuk jidatnya sedikit keras saat mengetahui bahwa dirinya masih menggunakan pakaian tidurnya. kedua lengannya ia angkat untuk menutupi bagian dadanya, gigi rapih nya ia pamerkan pada sang kakak seolah berkata bahwa ini adalah sebuah kesalahan.

"jangan ditinggal!" ucapnya menatap junkyu tajam.

junkyu yang ditatap sedemikian rupa pun hanya mampu mengangguk kecil.
"jangan lama, saya udah telat"

kepala itu ia anggukkan semakin cepat, ia mengangkat salah satu tangannya dan memamerkan 5 buah jarinya.
"lima menit, jangan ditinggal ya!! cuma lima menit" sahutnya dan dengan cepat berlari masuk kedalam rumah.

junkyu, pemuda itu hanya menggeleng kecil melihat tingkah laku adiknya itu, tak ingin membuang waktu lebih lama lagi, Ia berjalan masuk ke dalam mobilnya untuk dipanasi.

ia mengetuk-ketukan jarinya ke dashboard mobil sambil sesekali melirik jam di pergelangan tangannya, sudah lewat dari 3 menit, Jika di menit kelima adiknya itu belum juga datang masa bodoh ia akan meninggalkannya.

namun sepertinya waktu berjalan begitu lambat, belum ada 5 menit rora sudah tiba dan langsung mengambil tempat di samping pengemudi.

"I'm ready, let's gaurrr!"

rora berucap dengan semangat namun kembali terdiam ketika sang kakak hanya diam dan tidak meresponnya.

"kenapa?" tanya sang adik

Junkyu lantas menggeleng, Ia dengan segera memijak pedal gas  dan menjalankan mobilnya. perjalanan mereka ditemani oleh musik bergenre pop yang disetel oleh rora, Junkyu tak terlalu peduli ia sebenarnya tidak terlalu menyukai musik, dirinya itu menyukai ketenangan jadi ia jarang menggunakannya.

setelah beberapa menit di perjalanan, keduanya pun tiba di sebuah gedung yang rora yakini adalah kantor tempat kerja sang kakak.

dirinya menjadi kikuk sendiri, ketika pandangan orang-orang ketika mereka masuk menjadikan mereka pusat perhatian sepenuhnya. Rora seketika menyesali perbuatannya yang banyak tingkah hingga menyebabkan kakaknya itu menjadi telat masuk kerja, ia merasa kakaknya itu menjadi pusat perhatian karena keterlambatannya ditambah lagi ia membawa seorang wanita yaitu dirinya, ia menggaruk tengkuknya yang tak gatal karna berfikir sang kakak pasti akan dimarahi bosnya.

°love meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang