6

532 52 23
                                    

-looks so sexy"

junkyu mendengus pelan, ia menggeser asal tubuh rora yang mematung didepan kulkas dan mengambil satu kaleng cola dingin.

"kapan kesininya?" tanyanya sambil membuka tutup kaleng cola tersebut dan meminumnya.

ia melihat rora kini mengerjap erjapkan matanya dan menepuk mulutnya beberapa kali.

"kalau ditanya itu jawab"

rora sentak menatap junkyu, namun hanya beberapa saat tatapan itu kini berlarian kesana kemarin.

"umm, itu.. baru nyampai kok, baru setengah jam-an kayanya"

junkyu terlihat menganggukkan kepalanya beberapa kali dan kemudian berjalan kedepan, keruang tamu dengan sekaleng cola yang masih setia berada digenggamannya.

dan tanpa disadari, rora pun turut mengikuti langkah junkyu, juga dengan sekaleng sprite yang berada digenggamannya.

"mama sama papa mana?"

rora lantas berhenti dan menggeleng ketika junkyu malah duduk disofa ruang tamu dan menyalakan televisi.

"tadi mama bilang mau jemput papa ke kantor tapi sekarang gatau tuh"

"biarin, mama sama papa nanti ga pulang aja sekalian biar kamu sama kakakmu itu berduaan disini, hayo kamu"

rora menggeleng cepat, ga mungkin beneran juga kan? yaudah si kalau beneran juga gapapa, toh junkyu kayanya udah ga jahat kok.. maksudnya udah lebih baik dari kemarin-kemarin kayanya.

"kenapa?"

"hah?"

"kenapa geleng-geleng?"

"oh, engga-"

ting!

ting!

ting!

mama :
sayang, nnti mm sm pp kayanya plg telat.

oh y, udh ktmu adkmu blm? hr ini rora tdr sm km dl y, rora d kasur km di sofa.

udh g mgkn ber3 sm mm pp lg, ngerti y?

junkyu menghela nafasnya dalam, aneh aneh aja, tidak tahukah mamanya ini kalau dirinya dan rora itu sudah dewasa?

rora membulatkan kedua bola matanya dan satu tangannya terangkat untuk menutupi mulutnya yang sedikit terbuka karna terkejut. terkejut melihat isi chatan kakaknya dengan mamanya itu.

junkyu menarik kembali ponselnya yang ia tunjukkan pada rora dan memyimpannya dalam saku.

"biasa aja, saya ga bakal ngapa-ngapain"
ucap junkyu saat melihat ekspresi rora yang terlihat tidak biasa saja.

mendengar itu, rora mendelik, "siapa juga yang mikirin itu?" ucapnya.

junkyu mengangkat bahunya acuh kemudian mematikan tv dan bangkit berdiri, "saya kekamar duluan, kalau kamu gamau dikamar saya, tidur disini aja" ucapnya dengan menunjuk sofa ruang tamu.

lagi lagi rora mendelik, kakaknya itu kenapa jadi semakin menyebalkan?? lagipula, sejak kapan ia menjadi sekaku itu?

rora menghentakkan kakinya pelan dan berjalan kembali ke kamar orangtuanya untuk sekedar berganti baju menjadi pakaian tidur. pokoknya besok ia harus merajuk pada mamanya itu karna benar benar menyatukan dirinya dengan kakaknya yang galak itu.

rora mengacak rambutnya kesal, sekarang ia kembali dibuat bingung. selama di us, jujur saja bajunya rata-rata termasuk kedalam baju mini, termasuk juga baju tidurnya. apa tidak masalah ia memakai pakaian seperti ini untuk tidur sekamar dengan kakaknya?

°love meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang