Padahal uke aku udah keliling sekolah demi nyari anak ini nyatanya dia malah asyik mamam semangka😫
Adek Koo dan senjata kebanggaannya untuk membasmi para wortel~nim😋
.
.
.Slruup
Slruupp
Suara khas seseorang yang tengah menyantap ramen terdengar bagai backsound di ruangan Pak Agung yang sesungguhnya sangat sepi itu. Ya, sepi---- soalnya penghuninya sibuk dengan kegiatan masing-masing.
Namun sepertinya tak berlaku pada Jungkook. Pemuda manis yang sesungguhnya tak di undang oleh pemilik ruangan itu malah sibuk sendiri menyeruput ramen miliknya. Mengabaikan fakta jika sesungguhnya tujuannya kesana untuk mencyduk ayah anak-anaknya di masa depan yang katanya sedang selingkuh!
"Aaahhh~~~ enak sekali~ ramen Pak Agung memang tak ada tandingannya; jinjja pedas!" Cuit Jungkook setelah memasukan suapan terakhirnya ke dalam mulutnya. Bahkan ekspresi wajahnya sungguh berlebihan.
Persis orang yang tengah mempromosikan sebuah produk!
Mendengar perkataan Jungkook, Pak Agung yang memang sejak tadi duduk di sampingnya pun memandangnya datar. Bahkan ada ekspresi gemas yang coba dia tutup-tutupi.
"Bagaimana Kim Jungkook, sudah kenyang?" Sindirnya telak. Namun sepertinya Jungkook disini sudah biasa menghadapi perangai Pak Agung. Di bandingkan canggung, pemuda manis malah memalingkan wajahnya ke arah sang guru.
Menampilkan ekspresi lugu andalannya; Jungkook menggelengkan kepalanya pelan dengan bibir mencebik.
"Sebenarnya aku belum kenyang Pak Agung, kalau Pak Agung berkenan---- Pak Agung bisa memberikanku sekotak susu pisang ekstra jumbo agar bayi-bayi cacing dalam perutku berhenti berdemo." Cuitnya yang mana membuat Pak Agung mendadak naik darah!
Jungkook ini di ibaratkan; di beri hati minta empedu!
Menyakitkan sekali!
Namun sepertinya Pak Agung tengah dalam mode malas berdebat bersama anak kinci di sampingnya. Mungkin takut jika nantinya Jungkook malah menangis keras!
"Sayangnya Pak Agung tak memiliki susu pisang, kalau Koo mau susu pisang minta saja pada calon ayah anak-anakmu itu! Uangnya banyak, hanya membeli satu pabrik susu pisang jelas takkan membuatnya bangkrut!" Cuit Pak Agung sembari mengendikan bahunya ke arah pemuda tampan yang masih sibuk dengan kertas-kertas di atas meja.
Bahkan dari awal saja tak menotis Jungkook sedikit pun. Seolah menganggap Jungkook itu makhluk tak kasat mata!
Seolah tersadar akan tujuan awalnya----- Jungkook seketika bangkit berdiri; berjalan menuju Taehyung hanya untuk menggelayuti punggungnya.
"Cintaku~" panggilnya mendayu-dayu. Suaranya di buat semanja mungkin. Bertujuan agar Taehyung melupakan kertas-kertas jelek itu dan fokus padanya seorang.
Namun sepertinya Jungkook itu tengah dalam mode lupa ingatan. Di bandingkan mengabaikan kertas, Taehyung malah lebih memilih mengusir Jungkook!
"Lepas." Ketusnya sembari menggerakan tubuhnya dengan tujuan agar Jungkook lepas darinya. Tentu saja ini membuat pemuda manis mencebikan bibirnya.
Tapi enggan menuruti perkataan Taehyung yang menyuruhnya melepaskan diri. Jungkook kan sedang ingin bermanja-manja karena rindu berat pada sosok pujaan hatinya, kenapa Taehyung tak peka sekali?!
"Tidak mau~ tidak mau~ aku rindu sekali dengan cintaku ini~ aku sedang ingin memeluk cintaku seperti ini kalau perlu jangan sampai terlepas lagi~ cintaku rindu aku juga tidak?" Rengeknya yang mana membuat Pak Agung memandang Jungkook dengan tatapan jyjyk!
Seolah ia baru saja bertemu mimi peri yang tengah berkencan dengan suami barunya!
Sesungguhnya tak berbeda jauh dengan Taehyung, hanya saja pemuda tampan sudah kebal akan sikap Jungkook jadi sudah tak terlalu aneh lagi.
"Tidak!" Balasnya pendek, namun amat menohok hati si bayi kinci yang kini mulai menangis manly sembari memanggil Kakak Miaw-Miaw nya!
.
.
"BAMIE~ aku sedih sekali hikseu~ hari ini Cintaku cuek sekali padaku bahkan mengusirku dengan kalimat amat menohoknya. Katakan padaku, Bakmie~ apa yang kurang dariku sehingga membuat Kakak Tae ku yang selalu tersenyum segitiga padaku mendadak berubah dingin padaku? Katakan, Bakmie! Katakan!" Rengek Jungkook dengan nada berlebihannya.
Bambam di posisinya sudah memandang Jungkook datar. Tak ada ekspresi apapun di wajah manisnya.
Mungkin sudah terlalu lelah menghadapi Jungkook------ atau karena ada hal lain?
"Bakmie! Bakmie! Namaku Bamie~ bukan Bakmie! Rubah namaku sekali lagi ku kempesi tubuh gendutmu itu! Apapula segitiga, kau kira senyuman Taehyung itu bentuknya bagai kancut airon menmu dan sejak kapan Taehyung hangat padamu. Jangan menghalu! Sudah sejak dia di lahirkan pun, sikapnya selalu dingin pada siapapun termasuk padamu, ndut!" Balasan Bambam nyatanya amat menohok hati si bayi kinci yang kini semakin merana di posisinya.
Wajahnya bahkan sudah basah karena air mata. Bibirnya pun nampak bergetar pelan, sepertinya kali ini hati bayi itu tengah dalam mode sensitif. Sehingga sekali sentuh saja, sudah meleleh seperti cokelat ketika bertemu hawa panas.
"KAKAK MIAW~ MIAW~ HUEEEE~ HATI ADEK KOO SAKIT SEKALI, KAKAK MIAW~ MIAW~"
.
.
~tbc~Ig; jicho_world
Twt; chuujicho
KAMU SEDANG MEMBACA
Fana Merah Jambu [kth + jjk]✔
FanficKetika kau jatuh cinta semua yang ada di sekitarmu mendadak berubah menjadi warna merah jambu, begitupun Jungkook rasakan kini----