Chapter 2 || S. O. S.

424 57 62
                                    


Dahyun menatap penuh rasa bersalah pada Nayeon. Dia sungguh menyesalkan kejadian semalam. Jika saja semalam dia tidak mabuk dan mengganggu Nayeon mengemudi, mungkin ini semua tidak akan terjadi. Dahyun terus meminta maaf dengan wajah penuh rasa bersalah sedangkan Nayeon sedari tadi hanya mengatakan tak apa. Mina yang diam memperhatikan ikut merasa bersalah dan kasian.

Setelah bangun dari tidurnya pagi tadi, baik Mina maupun Dahyun kaget saat Nayeon menceritakan kejadian semalam. Dan kini saat makan siang selesai kelas, mereka bertiga duduk di meja paling pojok guna mencari jalan keluar. Karena tadi Nayeon sudah mendapatkan rincian biaya perbaikan dari Jungkook dan mereka shock dengan jumlah yang tertera di sana. 6 juta Won bukan uang yang sedikit. Belum lagi mengingat lusa pasti dia akan mendapat panggilan dari badan administrasi kampus karena beasiswanya. Mungkin jika Nayeon mau menerima pernyataan cinta Taehyung, semua bisa lebih ringan tapi dia bukan tipe gadis yang akan memanfaatkan keadaan dan bermain dengan perasaan. Nayeon tak ingin menjalin hubungan tanpa cinta.

"Nayeon-ah, kami mungkin bisa membantu, tapi hanya sedikit karena tabungan kami tak sampai sebanyak itu. Maafkan kami." Nayeon menggenggam tangan kedua sahabatnya dengan senyum tegar.

"Aniya. Aku akan mencari jalan keluar. Untuk sementara mungkin aku akan mencari pekerjaan lagi agar bisa mendapatkan uang lebih. Kalian mungkin bisa memberitahuku jika ada lowongan pekerjaan. Itu cukup membantu daripada aku mencarinya sendiri tanpa bantuan siapapun."

Mina menggigit bibirnya ragu. "Nayeon-ah, sebenarnya temanku ada yang sedang membutuhkan rekan kerja. Tapi... "

Nayeon dan Dahyun menatap Mina yang sedang menatap keduanya ragu.

"Itu...aku tak yakin karena... "

"Apa? Jangan takut. Katakan saja, Mina."

"Aniya. Jangan. Aku takut jika kau kenapa-kenapa disana."

"Minari... Please?!"

Mina menghela nafas pelan dan menatap bersalah pada Nayeon. "Kau kenal Jihyo? Temanku di SHS dulu, dia beberapa hari lalu bercerita jika di bar tempatnya bekerja membutuhkan barterder karena yang sebelumnya tiba-tiba keluar."

"Bartender?" Mina menggigit bibirnya sambil mengangguk.

"Gajinya lumayan tapi pekerjaan itu sangat beresiko, Nayeon-ah. Tak hanya lelaki brengsek di sana, tapi ada banyak ahjussi hidung belang yang berkeliaran. Aku-"

"Berikan alamatnya. Aku akan mencobanya. Aku membutuhkannya sekarang."

"Tapi Nayeon-ah.... "

"Percayalah padaku, aku akan baik-baik saja. Okay?" Nayeon menggenggam kedua tangan sahabatnya dengan senyum meyakinkan. Meski sebenarnya dalam hatinya diselimuti rasa takut dan khawatir.






T'ace Bar. Nayeon menatap papan nama itu dengan hati gundah. Helaan nafas berkali-kali terhembus kasar. Sudah sekitar 5 menit dia hanya berdiri di sana. Hingga sebuah tepukan menyadarkannya.

"Kau Nayeon temannya Mina?"

"Jihyo-ssi?"

Seorang wanita cantik yang menepuk pundaknya tadi tersenyum dan mengangguk.

"Mina sudah menceritakannya. Kau tenang saja, kau ada dalam pengawasanku. Kau akan jadi asistenku. Ayo masuk. Aku akan mengajarimu beberapa hal."

Nayeon hanya mampu tersenyum dan mengikuti langkah Jihyo ke dalam Bar itu.

Jihyo memberinya pakaian kerja dan memberitahu letak lokernya beserta kunci loker tersebut. Lalu mengajaknya menuju set bar dengan berbagai macam botol minuman keras dan gelas yang berjejer rapi.

Taste of Love || Sehun-NayeonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang