6

886 130 23
                                    

"Disini saja" ucap jungwoo pada doyoung yang kemudian duduk disalah satu bangku taman rumah sakit. Menatap orang lalu lalang ditengah kesibukan siang itu.

"Kau sudah membaik?" tanya doyoung pada jungwoo yang hanya diam saja sedaritadi

"I'm fine.. Boleh aku bertanya tentang diriku?"

"Alih-alih kau menanyakannya, aku bersedia bercerita untukmu" jungwoo tersenyum manis, senyum yang doyoung inginkan sejak saat itu. Saat dimana perpisahan itu ada diantara mereka berdua.

"Jika kau tak sibuk, aku dengan senang hati mendengarnya" ujar jungwoo yang menatap doyoung begitupun doyoung yang menatapnya dengan tatapan hangat. Membuat jungwoo nyaman menatap doyoung.

"Dulu saat SMA, kau orang yang pandai bahkan selalu menjadi incaran setiap orang untuk berteman dan berkencan denganmu. Kau orang yang baik, semua orang nyaman saat mereka bertukar cerita dan bermain denganmu"

"Lalu bagaimana kita bertemu?"

"Kita satu organisasi, kebetulan dulu aku ketua osis. Dan kau menjadi salah satu kepala bidang osis"

"Klasik ternyata ceritanya" jungwoo terkekeh pelan.

"Ya. Benar, oh ya. Banyak teman-teman SMA menitip salam untukmu"

"Ohya? Boleh tidak aku bertemu mereka?"

"Kau masih belum pulih, aku tidak ingin kau lelah menghadapi mereka. Nanti jika kau sembuh aku akan mengajakmu bertemu mereka" jungwoo mengangguk paham mengerti akan pemikiran doyoung

"Lalu, untuk saat ini. Aku ini siapa?"

"Kau, kim jungwoo. Artis serba bisa, semua brand yang kau bintangi selalu laris bahkan drama yang kau bintangi pun juga meraih rating tinggi"

"Lalu bagaimana kau bisa menolongku saat kecelakaan?" pertanyaan ini membuat doyoung terdiam, mencoba mencari jawaban yang tepat.

"Saat itu aku sedang perjalanan pulang dari kerja dan melihat ada kecelakaan, jadi aku berhenti dan membawamu kesini" tutur doyoung pada jungwoo.

"Terimakasih sudah menolongku"

"Sama-sama. Cepat sembuh, orang-orang menunggumu kembali ke layar" ucap doyoung yang mengelus rambut jungwoo pelan membuat jungwoo lagi dan lagi merasa nyaman bukan malah marah kepada pria yang tidak ia ingat itu.

Namun, dari jarak jauh seorang pria berdiri disana. Menatap bagaimana jungwoo duduk bersama pria yang tak ia kenal, jaehyun memang pengecut. Ia merasa bersalah akan kejadian yang menimpa jungwoo hingga membuatnya tak berani menghadapi jungwoo.

"Ayo kembali kekamarmu, pasti keluargamu mencarimu" jungwoo mengangguk setuju dan mereka pun kembali ke kamar inap jungwoo. Dan kamar inap tersebut tak ada 1 pun keluarga jungwoo, entah kemana ia tak tahu. Namun ada 2 pria yang kemarin ia lihat saat pertama kali membuka mata.

"Hai jungwoo, aku ingin mengenalkan diriku. Aku taeyong asistenmu dan ini johnny asisten CEO kita"

"Ah, begitu. Maaf aku tidak mengenali kalian"

"Tidak apa-apa"

"Ayo kubantu kembali ketempat tidur" doyoung pun membantu jungwoo untuk berdiri dari kursi roda tersebut dan kemudian duduk di tempat tidurnya.

"Jungwoo...." suara bariton pria yang baru saja masuk kedalam kamarnya membuat perhatiannya teralihkan pada pria tersebut.

"Seeprtinya sejak aku membuka mata kau ada disini, boleh ku tahu siapa namamu?" tanya jungwoo melihat pria itu

"Aku jung jaehyun"

"Ah jaehyun, boleh tahu apa hubungan kita?"

"Kalian---" taeyong ingin menjawab pertanyaan jungwoo namun jaehyun lebih dahulu menjawab pertanyaan itu.

"Aku CEO dari agensi yang menangungimu" jawab jaehyun

"Ah, tuan jung. Maafkan atas kelalaian saya yang mengakibatkan kecelakaan ini" jungwoo memohon maaf pada jaehyun dengan senyum tulusnya. Jaehyun merasakan sesak didadanya. Begitupun taeyong dan johnny yang juga berada di kamar tersebut tidak mengerti akan jawaban yang keluar dari bibir jaehyun.

"Ah tidak apa-apa. Cepatlah sembuh jungwoo" ujar jaehyun yang mendapat anggukan pada jungwoo.

"Mau ku bantu berbaring?" doyoung yang sedari tadi masih dikamar inap jungwoo itu pun menawarkan diri untuk membantu jungwoo berbaring. Jaehyun rasanya ingin berlari dan memeluk jungwoo, namun rasa penyesalan lebih besar daripada rasa rindu untuk memeluknya.

"Terimakasih" ujar jungwoo pada doyoung yang kemudian membuat doyoung tersenyum tulus.

"Sepertinya aku pamit terlebih dahulu, cepat sembuh jungwoo" jaehyun pamit pada jungwoo dan kemudian meletakkan mawar putih dimeja jungwoo kemudian ia berjalan keluar tanpa sepatah kata pun. Diikuti oleh johnny sang asisten.

"Pria bodoh"

"Jangan menghakimiku, aku tidak ingin membuat dia terbebani untuk mengingat hubungan kami"

"Ya tapi kau tidak lihat? Pria itu bahkan lebih berani menunjukkan perhatiannya pada jungwoo" johnny mengerang frustasi

"John... Jika memang dia akan berpindah hati, aku akan ikhlas. Karna aku memang tidak bisa menjaganya. Lebih baik kita kembali ke perusahaan sekarang, aku ada rapat lagi" jaehyun berjalan terlebih dahulu menuju parkiran dan disusul oleh johnny.

"Sepertinya aku pamit pulang dulu, aku akan kembali kesini lagi nanti malam" ucap doyoung pada jungwoo.

"Kau ada kegiatan? Pergilah. Terimakasih sudah datang"

"Cepat sembuh, aku berjanji mengajakmu bertemu teman2 kita"

"Iya aku paham"

"Aku pamit dulu. Taeyong, aku duluan" doyoung pun berlalu dari ruangan jungwoo dan meninggalkan jungwoo serta taeyong sendiri.

"Kau mau buah? Biar ku bantu mengupasnya" taeyong menawarkan diri dan jungwoo mengangguk setuju. Taeyong pun duduk disamping ranjang jungwoo sembari mengupas apel.

"Maafkan aku manajernim"

"Untuk?"

"Kecelakaan ini, mungkin jika aku tidak lalai semua akan baik-baik saja bukan?"

"Aku mohon padamu untuk tidak menyalahkan kecelakaan ini, karna aku juga jadi menjadi bersalah jika kau berpikir seperti itu. Cepat sembuh adalah jalan terbaik dari semuanya, jungwoo"

"Terimakasih" taeyong mengangguk paham dan menyuapi apel pada jungwoo

------------------------------------

Doyoung sudah sampai disalah satu cafe didekat tempat pekerjaannya, beberapa orang bahkan sudah duduk disana menunggunya datang.

"Bagaimana keadaannya?" tanya pria yang memiliki garis keturunan canada bernama mark.

"Dia sudah membaik" jawab doyoung yang menyeruput minuman milik temannya

"Apa kau masih akan tetap menjadi pelindungnya dari jauh? Dan hanya diam saja?" tanya salah satu pria jepang tersebut bernama yuta.

"Tidak lagi, aku akan menunjukkan siapa diriku"

"Itu lebih baik, setelah ingatannya kembali jelaskan perpisahan diantara kalian doy" kata taeil, yang juga teman dari doyoung

"Ya, aku paham"

"Lalu bagaimana dengan jaehyun? Kau pasti sudah tahu bukan? Dia kekasihnya jungwoo"

"Aku tahu, tapi jungwoo tak mengingatnya, dia td memperkenalkan diri sebagai CEO bukan kekasih atau calon suaminya"

"Jadi kau memang belum move on dari jungwoo sejak 5 tahun ternyata" ujar taeil

"Dia cinta pertamaku. Bagaimana bisa aku melupakan semua kenangan indah kita begitu saja?"

"Tapi kau yang memilih untuk pergi belajar di tempat yang tidak bisa dijangkau oleh jungwoo kan? Itu salahmu" ujar yuta

"Aku tahu, makanya aku akan membuat dia kembali merasakan hal yang sama saat kami bersama"

"Good luck. Sainganmu adalah jung jaehyun doy"

"Hmm"

Nightmare - (Jaewoo x Dowoo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang