Hari itu, dibawah langit malam dan bintang yang cantik diatas sana. Pria yang baru saja selesai menyelesaikan pekerjaannya di luar negeri langsung berlari menuju rumah sakit, dimana sang kekasih yang sekaligus calon pendamping hidupnya sedang berjuang untuk kembali ke dunia yang sama dengannya.
"Kak!" jeno yang melihat kakaknya berlari langsung melambaikan tangannya membuat jaehyun mempercepat langkahnya dengan johnny yang berada dibelakangnya.
"Gimana keadaannya?"
"Masih di rawat kak, baru selesai operasi dan kak jungwoo belum sadar juga" tutur jeno pada jaehyun yang sudah tidak peduli dengan penampilannya.
"Aku ingin melihatnya" jeno pun mengangguk patuh kemudian membuka pintu kamar jungwoo, disana terdapat keluarga jungwoo dan juga ayah ibu jaehyun beserta dokter yang menurut jaehyun adalah yang menangani jungwoo. Semua mata tertuju pada jaehyun, jaehyun berjalan pelahan. Melihat bagaiman kondisi jungwoo yang tergeletak lemah berbagai selang menancap di tubuh jungwoo membuat jaehyun tak lagi dapat membendung air matanya. Ini salahnya, meninggalkan jungwoo dan tidak menepati janjinya. Jaehyun tahu ia sangat salah sekarang.
"Sayang..... Aku datang, bangunlah. Besok kita akan cek lokasi kan? Hm?" jaehyun mengenggam erat tangan jungwoo sembari menangis dan mencium tangan kekasihnya itu.
"Jaehyun... Kau baru tiba, pulanglah dan beristirahat" ucap kim junmyeon pada jaehyun sedangkan irene dan yoona sudah menangis melihat keadaan kondisi kedua anak mereka yang sungguh menyakitkan.
"Tidak dad aku akan disini sampai dia bangun"
"Jaehyun...." panggil yoona supaya anaknya itu tidak bersikap keras kepala
"Biarkan aku disini ma... Jaehyun ingin menebus kesalahan jaehyun. Jangan buat jaehyun semakin bersalah ma" ucap jaehyun yang air matanya semakin deras turun. Yunho pun memberitahu yoona agar membiarkan anaknya berada disamping jungwoo.
"Kalian pulanglah, aku akan disini" tegas jaehyun pada mereka semua.
"Papa akan minta johnny membawakan bajumu nanti" ujar yunho yang kemudian membawa yoona keluar dari ruangan tersebut, disusul oleh junmyeon dan irene keluar dari kamar inap jungwoo namun mencium kening jungwoo terlebih dahulu sebelum mereka keluar.
"Titip jungwoo ya jae" ujar irene yang masih berderai air mata. Jaehyun mengangguk paham.
Kini hanya ada suara dari alat yang membantu jungwoo dan menempel ditubuhnya. Berkali-kali jaehyun memikirkan apabila ia tidak pergi mungkin hal ini tidak akan terjadi, mengapa ia harus mengambil keputusan ini?
"Kak..." jeno datang menghampirinya dan memberikan bubur untuk jaehyun
"Kakak tidak nafsu makan jen. Kau makan saja"
"Kalau kakak gamau makan trus kakak sakit. Siapa yang jaga kak jungwoo? Ayolah kak. Makan. Kakak juga baru tiba, istirahatlah" jaehyun mengusap wajahnya dengan frustasi. Benar kata jeno, jika ia sakit ia tak bisa berada disamping jungwoo seperti ini. Ia pun menerima bubur dari jeno, dan makan dalam diam dengan jeno yang duduk disamping jaehyun.
"Mulai saat ini kakak akan sering meminta tolong padamu, jen"
"Dari dulu jeno sudah bersedia membantu kakak, kakak terlalu sibuk dengan pekerjaan kakak sendiri. Apa yang kakak kejar?"
"Kebahagiaan jungwoo.... Tapi ternyata kakak salah, dengan berkurangnya waktu dengannya dan memberikan job yang luar biasa untuknya nyatanya membuat kakak seperti ini dengannya" jeno menghela nafasnya, kakakbya berpikir bahwa bekerja dan menang tender membuat perusahaan yang ia bangun bisa menjadi hebat dan jungwoo pun akan bahagia melihat semua pencapaian jaehyun. Namun nyatanya semua tak sesuai rencana jaehyun.
"Kak jungwoo hanya butuh kakak.... Bukan pencapaian yg kakak kejar. Jeno sangat siap membantu kakak"
"Besok ikut kakak ke perusahaan, kita adakan rapat sebentar terkait agensi yang juga akan berada dibawah tanggung jawabmu" jeno mengangguk paham.
"Jae..." kini suara johnny yang baru saja datang membawa tas yang kemungkinan baju milik jaehyun dibelakangnya ada taeyong, manajer jungwoo.
"Aku minta maaf jae..." ucap taeyong meminta maaf pada jaehyun yang cukup kacau "harusnya aku tetap bersamanya dan tidak mengijinkan dia pergi sendiri"
"Don't blame yourself yong. Ini juga salahku, karna aku sudah lama janji padanya. Hanya saja waktu tidak berpihak pada kami"
"Jangan saling menyalahkan diri sendiri, jungwoo pasti tidak suka"
"Kak?" jeno yang tengah duduk disamping ranjang jungwoo pun terkejut melihat pergerakan tangan jungwoo, membuat mereka bertiga yang duduk disofa langsung berdiri dan taeyong pun memanggil dokter yang menangani jungwoo.
Tak lama kemudian dokter datang bersama para suster, mengecek kondisi jungwoo. Mata jungwoo pun terbuka sempurna walaupun suaranya masih lirih.
"Pasien? Kau bisa mendengarku?" tanya sang dokter yang kemudian dijawab anggukan lemah dari jungwoo.
"Berikan dia obat yang tadi kita siapkan sus" ujar sang dokter pada suster disampingnya. Jaehyun pun dengan setia mengamati jungwoo, mata mereka bertemu. Jungwoo mengerjapkan matanya dan melihat johnny, taeyong serta jeno. Jungwoo seperti bingung melihat 4 orang tersebut.
"Kalian siapa?" ucap jungwoo lirih, namun ucapan itu sukses membuat mereka berempat saling berpandang dan juga terkejut disaat yang sama.
"Jungwoo? Kau tak mengingat kami?" taeyong mencoba mendekat dan bertanya pada jungwoo yang masih lemah diranjangnya dan jungwoo menggeleng pelan.
"Aku bahkan tak ingat apa yang terjadi dan siapa namaku" jawab jungwoo lirih, jaehyun yang berada ditempat tersebut langsung membuang wajahnya ke arah lain dan kembali menangis.
"Dokter? Bagaimana ini?" tanya johnny pada sang dokter.
"Bisa kalian keluar sebentar, biar kami mengecek kondisinya terlebih dulu" mereka pun patuh pada perintah dokter yang kemudian jeno membawa sang kakak keluar dari ruangan tersebut.
Tak butuh waktu lama sang dokter pun keluar bersama suster, ia menghela nafasnya.
"Saya tidak tahu harus menjelaskan bagaimana. Tapi sepertinya akibat benturan keras yang terjadi, mengakibatkan adanya cedera dibagian otaknya. Kami akan segera memeriksa lebih lanjut keadaan pasien, untuk saat ini saya mohon untuk tidak memaksa pasien mengingat semuanya. Karna cedera tersebut cukup parah. Kami permisi dulu" jaehyun langsung terjatuh dilantai, kekasihnya yang sekaligus calon pendamping hidupnya melupakan dirinya dan juga keluarganya.
"Semua akan segera membaik, bangunlah man. Jangan seperti ini" ujar johnny menepuk bahu jaehyun memberi kekuatan untuk sahabat sekaligus bosnya.
-------------------------------------
Sorry kalo plotnya saama kaya bbrp work aku tp endingnya mgkin akan beda kok ☺️
KAMU SEDANG MEMBACA
Nightmare - (Jaewoo x Dowoo)
FanfictionPernikahan yang sudah direncanakan ternyata harus gagal, jaehyun berusaha sekuat mungkin untuk segera membawa jungwoo kembali ke pelukannya.