Matahari sudah mulai menampakan dirinya, namun jaehyun masih enggan untuk bertemu jungwoo. Ia takut, takut pertahanannya runtuh. Orang yang ia cintai harus menanggung hal seperti ini akibat ulahnya yang tak bisa menepati janji.
Kedua orang tua dan adiknya jungwoo sudah berada didalam ruang penginapan jungwoo bersama dokter yang menangani jungwoo. Saat junmyeon mengajaknya masuk, jaehyun memilih untuk duduk diluar tanpa sepatah kata dan hanya berdiam diri.
"Kak..." suara minjeong membuyarkan lamunan jaehyun.
"Hai, bagaimana kakakmu?"
"Seperti yang kakak tahu, dia bahkan tidak mengingatku dan juga mom dad" minjeong menghela nafasnya sedih. Jaehyun tahu, ia bersedih namun pasti kedua orang tua dan adiknya jungwoo lebih sedih dan terpukul akan kejadian ini. Jaehyun pun mengusap kepala minjeong yang sudah menangis itu.
"Maafkan kakak tidak bisa menjaga kakakmu" minjeong menggeleng
"Bukan salah kakak, harusnya minjeong tetap ikut walaupun kak jungwoo menolaknya"
"Dia keras kepala bukan?"
"Ya. Begitulah kakakku" pintu kamar jungwoo terbuka, junmyeon keluar dari kamar rawat jungwoo. Bergabung dengan jaehyun serta minjeong.
"Kau tak ingin bertemu dengannya, jae?"
"Jaehyun belum siap dad..."
"Daddy juga tidak siap dengan hal ini jae, tapi bukankah harusnya kita berada disampingnya disaat seperti ini? Masuklah. Jelaskan perlahan siapa dirimu"
"Bagaimana dia akan percaya bahwa aku kekasihnya dad? Tidak ada bukti selain foto kami berdua"
"Tunjukan itu secara perlahan"
"Tuan kim..." seseorang mendatangi junmyeon sembari membawa bunga mawar putih, pria yang tidak jaehyun kenal bahkan ia lihat.
"Ah kau datang lagi nak?"
"Ya tuan kim, apa dia sudah sadar?"
"Ya, tapi cedera dikepalanya membuat ia hilang ingatan" ujar junmyeon pada pria itu.
"Masuklah, ada istriku didalam" pria tersebut mengangguk dan masuk kedalam kamar tersebut.
"Siapa dia dad?"
"Doyoung, yang membawa jungwoo ke rumah sakit saat ia kecelakaan" jaehyun pun berdiri dan mengintip dibalik kaca ruang inap jungwoo. Terlihat jungwoo bingung namun tetap menerima bunga pemberian pria itu.
"Dia pembawa acara berita pagi dan aku mencari informasi lainnya ternyta dia seniornya jungwoo saat SMA" tutur junmyeon membuat jaehyun kembali menatap doyoung yang duduk disamping ranjang jungwoo dan seperti saling bertukar cerita satu sama lain membuat jaehyun semakin ingin mundur melihat pria yang lebih gentle dan bertanggung jawab, tidak seperti dirinya yang pengecut dan lari dari masalah.
"Selamat pagi" sapa doyoung sembari memberikan bunga mawar putih pada jungwoo
"Kau siapa?" tanya jungwoo menyipitkan matanya dan memberikan mawar putih itu pada irene untuk diletakkan dalam vas bunga.
"Dia yang membantumu saat kau kecelakaan, sayang" tutur irene sembari mengupas apel ditangannya untuk putranya itu.
"Ah maaf, aku tidak mengenalmu"
"Tidak apa-apa, boleh aku memperkenalkan diri?" jungwoo mengangguk
"Aku kim doyoung, aku yang membantumu saat kecelekaan kemarin dan kita pernah satu SMA"
"Kita satu SMA?"
"Ya, aku seniormu"
"Ah begitu, maaf aku tidak tahu. Dan terimakasih sudah menolongku"
"Sama-sama, bagaimana kau sudah merasa baikan?"
"Ya lumayan. Walaupun aku sedikit terkejut bahwa aku seorang artis dan saat membuka artikel namaku muncul dimana-mana"
"Kau sepopuler itu, jungwoo"
"Kau mengenalku?"
"Siapa yang tidak mengenal kim jungwoo? Artis serba bisa. Model, drama bahkan film yang kau bintangi selalu laris"
"Ah begitu?"
"Ya, bahkan ibuku mengidolakanmu"
"Ucapkan terimakasih pada ibumu dan terimakasih atas mawar putih itu" ujar jungwoo pada doyoung.
"Mom?"
"Ya sayang?"
"Boleh aku mencari udara segar?"
"Boleh, mommy antar"
"Tidak. Aku ingin meminta tolong doyoung, boleh kan? Ingin bertanya tentang diriku lebih banyak padanya" irene nampak berpikir, sejujurnya ia ingin menyeret jaehyun masuk namun melihat jaehyun yang sangat terpukul sepertinya ia harus membiarkan jaehyun memilih waktu untuk berdiam.
"Mom?" jungwoo bertanya kembali.
"Eum boleh, kau tak ada kegiatan doy? Boleh titip anak tante?" tanyanya pada doyoung yang sudah mengambil kursi roda yang berada diruang penginapan tersebut.
"Tidak nyonya kim, saya baru menyelesaikan pekerjaan saya baru saja. Ayo aku antar mencari udara segar" doyoung dengan sigap membantu jungwoo untuk duduk dikursi roda tersebut. Irene yang melihatnya cukup bersyukur ternyata doyoung bisa membantu jungwoo.
"Aku akan segera kembali nyonya kim" pamit doyoung pada irene dan dijawab anggukan oleh irene. Jungwoo dan doyoung pun keluar, membuat junmyeon jaehyun serta minjeong menatap tidak percaya. Terutama jaehyun yang melihatnya semakin sesak.
"Tuan kim, saya ijin membawa jungwoo mencari udara terlebih dahulu" junmyeon mengangguk paham. Doyoung dan jungwoo pun berlalu dari hadapann mereka bertiga.
"Kau harus segera menemuinya jae, dia sangat membutuhkan dukungan semua orang. Terutama kau yang sudah menjalin hubungan lama dengannya" ucap junmyeon pada jaehyun kemudian junmyeon menghampiri irene yang masih berada didalam kamar inap jungwoo.
"Kak, jangan seperti ini. Disaat seeprti ini yang kak jungwoo butuhkan itu dukungan, minjeong pamit ke kantin dulu ya kak" kini jaehyun sendirian. Ia mencoba berpikir untuk segera menyiapkan hati dan penjelasan ketika ia bertemu dengan jungwoo nantinya.
------------------------------------
Mau pindah haluan kedowoo boleh ga nih? Hahahahahaha 🤭
KAMU SEDANG MEMBACA
Nightmare - (Jaewoo x Dowoo)
FanfictionPernikahan yang sudah direncanakan ternyata harus gagal, jaehyun berusaha sekuat mungkin untuk segera membawa jungwoo kembali ke pelukannya.