- 3 -

603 56 5
                                    

Happy reading~

"Hati - hati ya di sana" kata Bunda mengusap kepala (Name)

"Iya bunda tenang aja, keponakan mu ini Akan menjaga diri sendiri"

"Hahaha... Kau ini, oh ya! Satu hal lagi, apa maksudmu soal kirana boleh punya adik. Hm...." kata Bunda penuh tekanan, melihat (Name) dengan senyuman mengerikan sehingga (Name) yang melihat merinding

"Ah so-soal i-itu..."

Tiba - tiba Kirana datang dari dari balik badan bunda membuat mereka terkejut

"Soal apa?" Tanya nya polos

"Waa... Emakpocongkesamberpetir/
Waa... Kucingtetanggamasukrumah" Teriak bunda dan (Name) bersamaan membuat Kirana tertawa

"Pfffft-Bwahahhahah..."

Kirana tertawa sehingga membuat (Name) kesal tapi ada yang lebih kesal darinya

"Kirana..."

"Apa bund-"

"Masuk rumah cepat!!"

"E-eh?! Bunda Kirana ke sini mau lihat kak (Name) pergi, emang gak boleh ya~" kata Kirana dengan manja dan jurus puppy eyes nya membuat bunda tak tega melihatnya

(Name) yang melihat kirana pun tersenyum

'kau memang penyelamat' batin (Name) menangis lalu ia mengusap kepala Kirana

"Kakak!!" Kirana memeluk (Name) erat sehingga (Name) terkejut

"Eh!!"

"Kakak!! Kenapa mau pergi?! Padahal kan bisa, tunggu Kirana Sampe punya adik!" Bunda yang melihat hanya menggeleng kepalanya

"Pffft- kau ini... Kakak, pindah karena ada satu urusan. Jadi gak bisa di tunda kayak bikin adik" bunda yang mendengar pun entah mengapa kesal

"(Name)"

"Hahaha... Maap - maap"

(Name) pun melihat Kirana dan tersenyum

"Dah - dah jangan sedih nanti bunda gak jadi bikin adiknya..." kata (Name) yang tadi menyamakan tingginya dengan kirana kini ia berdiri

"(Name)!!"

"Iya - iya.. bunda (Name) pergi ya" kata (Name) yang mencium pipi bunda

"Kau ini... Hati - hati ya, ingat jaga di-" perkataan bunda terpotong

"Iya - iya, ingat kok" balas (Name) yang memutar bola matanya malas lalu ia melihat kirana

"Kirana kakak pergi ya~"

"Iya kak~ jaga diri, dan kasih tau kalo ketemu calon" kata Kirana sambil tersenyum jail

"Kau!!" Muka (Name) sekarang sudah merah tapi kagak merah amat

"Eh?! Kenapa merah wajah kakak? Kan aku gak bilang calon imam tapi calon... Preman awas ke copet" kata Kirana dengan polos membuat bunda menahan tawanya

"Kalian..."

"Hehehe..." Bunda dan Kirana pun berhi-vi/ tosan

"Ya sudah lah aku pergi... Bye~" kata (Name) sambil menarik kopernya berdiri

"Iya! hati - hati!!" Teriak bunda dan Kirana

(Name) berbalik badan sambil membentuk jarinya 'OK'

(Name) masuk ke mobil dan mobil pun jalan

"Sejak kapan kau tinggal dengan bunda mu itu?" Tanya musicbot yang sekarang sudah berubah jadi earphone, Anjay

"Hm... Sekitar 7 tahun yang lalu sebelum Gadis kecil itu ada" bisik (Name) agar tidak di dengar oleh supir yang sedang dangdutan

How Dare The Sun [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang