29. mini party

4 3 0
                                        


Vano dan Yeola sedang memilih bahan makanan untuk pesta bbq nanti malam dan bahan makanan untuk 3 hari kedepan mereka menginap di villa.

Setelah memilih daging mereka langsung memilih sayuran segar yang ada setelah sekiranya semua belanjaan mereka sudah cukup mereka langsung menuju kekasir untuk membayar belanjaannya.

Saat sudah sampai di Villa setelah berbelanja Vano dan Yeola melihat teman-temannya sedang sibuk masing-masing menyiapkan pesta kecil-kecilan hanya untuk mereka bersembilan saja.

"Sini belanjaannya gw yang taruh didapur lu bantuin yang lain aja" ucap Yeola kepada Vano

"Gw aja ini lumayan berat loh" karena Yeola malas berdebat dan akhirnya mereka berdua bergegas kedapur untuk menaruh belanjaannya.

"Udah kan? Sekarang lu bantuin yang lain didepan sementara gw mau nyiapin bahan buat nanti" Vano mengangguk paham mendengar perkataan Yeola dan Vano segera ke halaman untuk membantu temannya.

Setelah membereskan semua yang akan digunakan untuk pesta bbq kecil-kecilan nanti malam mereka beristirahan sebentar untuk menghilangkan rasa penat mereka seharian ini.

Yeola tengah berbaring dikasur kamarnya, ia sedang menatap langit-langit atap sambil merenung.

~flashback on~

"Papa mau ngomong" kata Kenzo yang sudah mulai mode seriusnya. "Kamu mau masuk univ mana?" Lanjut Kenzo.

"Univ wtp" jawab Yeola.

"Langsung to the point pah" sahut Kak Kevin karena biasanya papa mereka tuh banyak basa-basi.

"Ok, jadi gini..." kata-kata papa mereka pun terputus akibat suara handphone Kevin yang berdering.

"Maaf pah aku keluar dulu ya papa lanjut aja" ucap Kevin seraya mengangkat telponnya dikamarnya agar tidak mengganggu obrolan Yeola dan papanya.

Sementara Yeola masih diam sambil menunggu papanya melanjutkan obrolan yang tadi sempat tertunda.

"Papa lanjutin ya?" Yeola hanya membalas pertanyaan itu dengan anggukan pelan.

"Jadi keluarga kita akan ke Jepang untuk melanjutkan bisnis keluarga, sebenarnya kalau kamu gak ikut gak masalah karena papa yakin kamu bisa mengurus diri kamu sendiri karena sudah besar" Kenzo menghela napas sebentar.

"Tapi kamu diminta untuk jadi pewaris dari bisnis keluarga mamah, papa yakin kalau kamu bisa meneruskan bisnis keluarga mamah dan sementara kakak kamu akan meneruskan bisnis keluarga papa"

Yeola hanya diam tak berbicara barang sepatah kata pun. 'Kenapa harus sekarang? Bahkan aku baru lulus' 'padahal aku ingin menikmati masa-masa remaja bersama sahabat lama, tapiㅡah sudahlah'.

Saat ingin berbicara hal tersebut kata-kata itu bagai tertahan diujung lidah dan sekarang Yeola hanya pasrah mendengar penjelasan papanya bagaimanapun itu ia tidak bisa membatahmya.

"Papa tau pasti kamu ingin menikmati masa remaja bersama teman kamu papa ngerti itu tapi kamu harus bisa mengerti untuk mendahulukan urusan keluarga yang lebih penting" ucap Kenzo yang seakan tau yang sedang dipikirkan oleh Yeola sekarang.

Kenzo meraih tangan Yeola dan menggenggamnya dengan erat "kita berangkat 2 minggu lagi" Yeola hanya bisa mengangguk pelan.

~flashback off~

Sekarang Yeola sedang bingung antara ingin memberi tahu hal itu pada teman-temannya sekarang tapi Yeola takut merusak suasana mereka. Sepertinya Yeola harus mencari waktu yang tepat untuk bilang hal tersebut.

"La mandi dulu sana" ucap Leora sambil melempar handuknya ke Yeola.

"Gak usah dilempar juga njir" kesal Yeola

"Yaudah sana mandi cepetan" omel Leora yang seperti ibu memarahi anaknya

"Iya bawel" final Yeola yang langsung masuk ke kamar mandi.

Kak Kevin is calling...

Suara ringtone handphone berdering di nakas.

"Siapa sih yang telepon" dumel Leora yang sedang berada dimeja rias.

"YEOLA KAK KEVIN TELEPON" teriak Leora, Leora keluar kamar saat tak kunjung mendapat balasan dari Yeola.

***

Hai kangen author gak?
Sory baru bisa update gaes huhu

I NEED TIMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang