30. mini party (2)

2 3 0
                                        


"Kamu baik-baik aja kan?" tanya Kevin diseberang telepon.

"Gak usah lebay kak aku kan udah bilang bisa jaga diri sendiri" ucap Yeola

"Kan kakak cuma mastiin" Kevin sedang tersenyum walaupun ia tau Yeola tidak akan melihat senyumannya.

"LA BANTUIN KEK SINI" teriak Leora dari dapur, padahal Yeola sedang dikamar tapi suara nyaring Leora masih bisa terdengar.

"Udah dulu ya kak, papay" Yeola langsung memasukkan handphonenya ke dalam saku setelah memastikan sambungan telepon sudah terputus.

"Apa sih Ra lu teriak sampe kedengeran kekamar tau gak" sang empunya hanya cengengesan.

"Lu minta bantuin apa tadi?" tanya Yeola

"Lu bikin minuman, gw mau nyiapin bumbu" perintah Leora dan dibalas anggukan paham dari Yeola.

Yeola mulai mengisi gelas-gelas tersebut dengan minuman instan dan memberi air lalu memasukkan es batu ke setiap gelasnya.

Setelah itu Yeola menyusul temannya dihalaman sambil membawa es yang sudah dibikinnya tadi.

Yeola menaruh nampan berisi es itu ke atas meja.

"Aduh panas" rintih Yeola yang tadi sempat nyomot daging yang sudah dipotong tipis padahal daging tersebut baru diangkat.

"Main comot aja sih" cibir Leora

"Yeuh kan namanya juga gak tau" Yeola memberi pembelaan pada diri sendiri.

"Ambilin jagungnya dong" perintah Varel pada yang lain. Varel sudah selesai membakar daging lalu ingin lanjut membakar jagung.

"Nih" Leora terlihat menyodorkan nampan berisi jagung yang sudah ditusuk dan diberi blue band.

"Makasih sayang" ucap Varel dan yang lain menatapnya geli.

Chuup

Varel mengecup dahi Leora singkat yang membuat wajah wanita didepannya itu merah bagaikan kepiting rebus, Leora mencoba menahan malu.

"Gw gak liat sumpah" Yeola teriak heboh sendiri.

Vano mendekat kearah Yeola dan membisikkan sesuatu ditelinga Yeola "mau juga hm?" Yeola bergidik ngeri rasanya ia ingin menendang Vano sampai ke mars.

"Belum sah juga main nyosor aja lu" sindir Vania sambil menatap mereka berdua dengan tatapan julid.

"Iri lu? Sono minta sama Jefran" celetuk Varel

Iya Jefran, Jefran siketua osis. Vania baru saja jadian beberapa minggu yang lalu dengan Jefran, entah ada angin apa yang lewat membuat mereka tiba-tiba jadian.

Lupakan soal Vania dan Jefran, kita kembali keacara pesta kecil mereka.

Leora masih mematung ditempat ia masih tidak percaya atas tindakan yang dilakukan Varel tadi.

"Jangan bengong disini banyak penunggunya" Varel menepuk pundak Leora.

"Duduk gih sana" titah Varel yang dituruti oleh Leora.

***

Setelah bakar-bakarnya sudah selesai mereka memilih untuk menyantap daging terlebih dahulu daripada jagung bakar.

Yeola menatap lurus kedepan dengan tatapan kosong.

"La" Vano menepuk pundaknya membuyarkan lamunannya.

"I-iya" Yeola terbata.

"Kenapa gak dimakan?" tanya Vano

"Mau gw suapin hm?"

"Ekhem"

Semua pandangan minus Yeola dan Vano menatap sang pemilik suara tersebut dengan tatapan tajam.

"E-eh sory t-tadi gw keselek" Leora beralasan dan yang lain masih menatap tajam dirinya.

Biarkan mereka dengan kelakuannya masing-masing kita balik kepada Vano dan Yeola.

"Van" Vano menoleh kesampingnya.

"Kenapa hm?" tanyanya melihat wajah Yeola yang agak murung.

"Gw mau ngomong" Vano mengerutkan dahinya bingung

"Ngomong aja" kata Vano masih dengan senyum yang terukir dibibirnya.

"Jangan disini, di taman belakang aja" ucap Yeola lesu.

Yeola jalan menuju taman belakang dibuntuti dengan Vano dibelakangnya.

"Mau ngapain sih mereka" bisik Leora kepada Sooya disampingnya.

"Biarin aja sih, riweuh amat lu" cibir Sooya.

***

Sejak 15 menit yang lalu diantara mereka tidak ada niatan untuk membuka suara, mereka berdua sibuk dengan pikirannya masing-masing.

"La" panggil Vano

"Kenapa lu ngajak gw kesini? Kayaknya ada hal penting yang mau lu sampein ke gw"

Vano masih bingung dengan Yeola tadi dia yang ngajak Vano buat ke belakang katanya ada yang mau diomongin tapi sampai sekarang Yeola belum membuka mulut. Mungkinkah ini hal penting banget sampai Yeola masih mempertimbangkan hal yang ingin disampaikannya. Kira-kira begitu yang saat ini difikirkan Vano.

"Van gwㅡ" Yeola berhenti ditengah-tengah pembicarannya.

"Lu kenapa?" tanya Vano penasaran pasalnya Yeola langsung terdiam.

"Gwㅡ"

To be continue...

Kangen gak?

Jangan lupa vote and komen ^^

I NEED TIMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang