Mereka semua berada di meja makan untuk sarapan bersama ditemani dengan makanan yang tadi dibuat Yeola.
Suasana sarapan tidak hening karena diisi oleh obrolan-obrolan ringan.
Rencananya mereka akan jalan-jalan ke kebun strawberry yang lokasinya tidak jauh dari villa yang mereka inapi.
"La masakan lu enak juga" puji Varel.
Yeola terkekeh dan menepuk dadanya "Siapa dulu dong, Yeola gitu loh".
"Enakan masakan gue" Sahut Vano.
Semuanya tertawa mendengar penuturan kata Vano.
"Bisa masak lu?" tanya Varel yang masih mengatur nafasnya.
"Ngeraguin gue? ok kalau gitu besok pagi gue yang masak" final Vano.
Semua membelalakan mata, mereka kira Vano hanya bercanda atau sekedar basa-basi saja tapi dari raut wajah Vano ia terlihat serius.
Setelah perkataan Vano tadi, keadaan jadi hening dan hanya ada suara dentingan sendok dan piring yang beradu.
"Yang udah selesai makannya nanti cuci piring masing-masing ya" Sooya membuka suara ditengah keheningan.
Semua mengangguk untuk menanggapi perintah Sooya pasalnya Sooya itu cewek kalem tapi kalau sudah marah nanti lawan bicaranya akan tertunduk dan tak berani menyahuti kemarahannya.
Seperti waktu itu, Yeola jatuh dari motor sebab saat itu Yeola hendak menyebrang jalan tapi tiba-tiba ada motor lain yang menabraknya dari belakang, pengendara motor itu berkendara sambil sesekali memainkan ponsel maka dari itu pengendara motor tersebut bisa menabrak Yeola.
Sebenarnya Yeola tidak apa-apa, hanya lecet dibagian lutut dan luka di sikutnya. Tapi Sooya malah memarahi dan memaki habis-habisan si pengendara motor tersebut. Sooya memang sangat protective dalam menjaga keluarga dan sahabatnya. Maka jangan sesekali berani menyenggol mereka, jika kalian berani maka kalian juga harus berani berhadapan dengan Sooya.
***
"YEOLA EARPHONE GUE MANA" Yeola yang mendengar suara cempreng Leora langsung jalan kekamarnya.
Leora membuka pintu kamar lalu berkata "Itu di laci nakas yang atas".
Yeola yang mendengar jawaban dari Leora itu langsung menghampiri nakas dan membuka laci atas, setelah membukanya ia mendapatkan barang yang ia cari sedari tadi.
Kini mereka sedang bersiap untuk pergi ke kebun strawberry.
Varel dan Vano sedang diruang tengah, mereka sudah selesai bersiap tapi menunggu para ciwi-ciwi selesai dandan.
Vania yang sedari tadi hanya mondar-mandir membuat perhatian Vano dan Varel teralihkan.
"Nyari apa lu? mondar-mandir terus" Varel terus mengemili kacang goreng didalam toples.
"Emm...gue lagi nyari cardigan gue, tadi seingat gue mah ditaruh di ruang tamu tapi kok gue cari di ruang tamu nggak ada. Lu lihat nggak?" tanya Vania seraya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Cardigan rajut warna lilac bukan?" Tanya Vano balik tetapi pandangannya tak teralihkan dari ponsel miliknya.
"Iya, lu liat?"
"Tadi dibawa Yeola ke belakang kayaknya di taruh ke pakaian kotor"
"HAAHHH?" Vania reflek berteriak dan lari terbirit-birit ke kamar Yeola.
BRAK
Vania mendobrak pintu kamar Yeola, membuat orangbyang berada di dalam kamar terlonjak kaget.
"Kenaㅡ" baru Yeola ingin bertanya tapi dipotong dengan pertanyaan Vania.
"Cardigan gue lu kemanain?" tanya Vania langsung.
"Gue taruh di tumpukan pakaian kotor" jawab Yeola seakan tak bersalah.
Vania menghentakkan kakinya "iih kan pengen gue pake".
Yeola menggedik kan bahu acuh seakan perkataan Vania hanyalah angin lalu.
"Ambil cardigan gue di lemari, tapi warna coksu lu mau gak?"
Vania menghela nafas pasrah, lebih baik ia pakai cardigan punya Yeola saja daripada tidak mengenakan cardigan.
***
Jangan lupa buat vote and komen disetiap paragraf nya.
Spam komen di capt ini-!!

KAMU SEDANG MEMBACA
I NEED TIME
De TodoNote. Ini hanya cerita fiksi dan apabila ada kesamaan tokoh, watak dan lainnya itu sebuah ketidaksengajaan. Cerita tidak ada yang diprivat-!!