AUTHOR POV
Mereka sibuk memilih buku masing-masing, Yeola ingin mengambil buku tapi ia tidak sampai
"Ih gak nyampe" gerutu Yeola dengan keadaan tangan kirinya memegang handphone dan tangan kanannya ingin merain buku.
"Kalau gak nyampe tuh bilang jangan diem aja malah mukanya kesel gitu kan jadi gemes" kata seseorang yang tak lain adalah Vano.
"Ck apasih" kesal Yeola sambil mengambil buku yg berada ditangan Vano sambil mengalihkan pandangannya dari Vano, setelah itu Yeola langsung duduk dibangku yg ada di perpustakaan.
"Nih minum jangan ngambek lagi dong" Vano menyodorkan minuman
"Thanks" singkat Yeola sambil mengambil minuman yang disodorkan Vano
Tak lama setelah itu mereka sudah keluar perpustakaan untuk bergegas pulang.
"Nih pake jaket gw" ucap Vano sambil memberikan jaketnya kepada Yeola. Saat itu memang cuacanya mendung dan angin bertiup kencang.
"E, eeh"
"Udah pake aja lu pasti kedinginan kan" Yeola pun menuruti kata-kata Vano. Saat Yeola belum selesai mengenakan jaket tiba-tiba Vano langsung menjalankan motornya yg otomatis membuat Yeola memeluk Vano dari belakang.
"Modus" kesal Yeola sementara Vano hanya nyengir.
Saat diperjalanan tiba-tiba air dari langit mengguyur mereka dengan deras. Dengan sigap Vano langsung mencari tempat berteduh dan kebetulan ada supermarket yang jaraknya gak jauh dari tempat mereka berada.
Vano memarkirkan motornya didepan supermarket dan menyuruh Yeola untuk duduk dulu ditempat yang disediakan sementara Vano masuk ke supermarket untuk membeli sesuatu. Tak lama kemudian Vano membawa dua ramen dan juga coklat panas.
"Nih makan dulu biar badan lu hangat" kata Vano sambil menatuh ramen dan coklat panas dimeja tempat mereka duduk.
"Makasih Van"
Vano tidak menjawab tapi dia hanya memberikan senyumannya yang manis kepada Yeola.
'Kok jantung gw berdegup kencang banget apa jangan-jangan gw....gak mungkin lah' batin Yeola sambil memandangi Jeno yang sedang makan.
Jeno melirik Yeola. "Kok gak dimakan nanti keburu gak hangat loh" ujar Vano
"I, iya" jawab Yeola sedikit gugup
Saat mereka sudah menghabiskan makanannya hujanpun berhenti dan hawa sejuk terasa. Mereka segera pulang, saat dijalan Vano melihat Yeola dari kaca spion motornya.
"La liat gak pelangi itu" kata Vano sambil menunjuk pelangi dengan tangan sebelahnya.
"Iya liat, kenapa?" jawab Yeola sekaligus tanyanya.
"Tau gak persamaan kamu sama pelangi itu?" tanya Vano.
"Gak, emang apa?"
"Persamaan kamu sama pelangi itu sama-sama cantik dan bikin tenang kalo dipandang" ucap Vano dan Yeola refleks mendorong pelan punggun Vano
"Ck buaya" nyinyir Yeola, Vano diam saja mendengar tanggapan Yeola.
'La kok gw nyaman ya kalau lu ada disamping gw' gumam Vano
Setelah bincang-bincang mereka berdua tak terasa mereka sudah sampai didepan gerbang rumah Yeola.
"Van mau masuk dulu yuk" tawar Yeola
"Makasih La gw langsung balik aja"
"Yaudah hati-hati" akhir Yeola sambil melaimbaikan tangannya.
Vano memutar balik motornya untuk menuju kerumahnya.
·····¤·····

KAMU SEDANG MEMBACA
I NEED TIME
RandomNote. Ini hanya cerita fiksi dan apabila ada kesamaan tokoh, watak dan lainnya itu sebuah ketidaksengajaan. Cerita tidak ada yang diprivat-!!