Tuan Muda Choi Hyunsuk masih tergulung selimut hangat, ia merasa sangat nyaman dalam posisi tersebut. Namun semuanya sirna akibat suara ponselnya terdengar nyaring dan membangunkan lelaki manis yang sedang terlelap di atas ranjang empuk miliknya.
Dengan mata yang masih tertutup ia mengambil ponsel miliknya dan segera mengangkatnya. "Hm hallo." jawab Hyunsuk khas suara baru bangun.
"Selamat pagi, sayang." ucap seseorang diseberang sana dengan suara berat. Hyunsuk menyengitkan keningnya. Siapa yang meneleponnya pagi-pagi begini? Ia membuka matanya dan melirik jam dinding di kamarnya.
Pukul 3 pagi.
Hyunsuk mengalihkan pandangannya ke arah ponsel dan melihat orang gila mana yang meneleponnya pukul 3 pagi.
Ah, ternyata Park Jihoon.
"Selamat pagi pala lo. Gila, ini masih jam 3 pagi. Lo mau ngapain nelpon gue?" kata Hyunsuk kesal, pasalnya tidur cantiknya terganggu oleh orang gila ini.
"Ahh.." suara desah terdengar dari seberang sana. Hyunsuk yang tadinya merasa mengantuk pun kaget dan membuka matanya lebar-lebar.
Anjing, ngapain si Jihoon telepon gue pakai desah segala? Sange? Pikir Hyunsuk.
"Eh anjing, ngapain lo desah segala? Lagi sange lo ya?"
"Hm, sshhh. Hyunsuk, ahh.." suara itu terdengar lagi di telinga Hyunsuk. Pagi-pagi begini dirinya sudah disuguhkan oleh suara desahan yang memanggil namanya. Brengsek, dia dijadiin bahan coli sama Park Bajingan Jihoon.
"Bangsat lo! Jangan jadiin gue bacol anjir!" setelah mengatakan itu, ponselnya dia matikan. Bodo amat, ia sudah kesal setengah mati pada lelaki itu. Tapi jangan lupakan sekarang pipinyaa bersemu merah, ia benar-benar malu. Kurang ajar Jihoon mendesahkan namanya. Jujur saja ia kaget.
Tak mau memikirkan Jihoon, Hyunsuk pun langsung tidur lagi. Semoga saat bangun nanti otaknya melupakan kejadian ini.
Di seberang sana Jihoon tampak terkekeh sambil menatap ponselnya. Sejujurnya ia tidak bisa tidur alias gabut aja. Maka dari itu ia menelepon Hyunsuk dan menjahili lelaki manis itu.
Siapa tau dengan menjahili Hyunsuk, lelaki itu bisa kepikiran terus padanya, jadi suka bahkan cinta padanya. Tapi kalian jangan heran, Jihoon memang otaknya agak konslet makanya dia punya pemikiran kayak gitu. Padahal bisa saja Hyunsuk makin benci dan menganggap bahwa dirinya adalah pengganggu. Mari kita lihat bagaimana kelanjutan dari hubungan mereka.
***
Kebetulan hari ini adalah weekend, jadi Hyunsuk cuma di rumah aja tapi sedikit miris karena dirinya hanya sendirian. Orang tua Hyunsuk sibuk dengan perusahaan mereka, lebih tepatnya sang ayah yang bekerja sedangkan ibunya menemani sang suami.
Hyunsuk sebenarnya tidak masalah, ia memaklumi pekerjaan orang tuanya tapi dirinya kesepian. Tidak apa, ia tetap sayang kepada kedua orang tuanya.
"Huft, sepi banget."
"Kira-kira gue harus ngapain ya? Apa hubungin Cio sama Asa? Hm, kayaknya engga deh takut ganggu mereka lagi family time."
Memang Hyunsuk ini orangnya gak enakan. Takut mengerepotin katanya. Tapi padahal gak gitu, sahabatnya fine-fine aja kok dimintain tolong sama Hyunsuk.
Tak lama kemudian terdengar suara bel berbunyi. Ah sepertinya ada tamu, tapi siapa ya?
Hyunsuk pun berjalan menuju arah pintu dan membukanya. Ia terkejut bukan main. Ia melihat lelaki menjulang tinggi dengan jaket hitam. Rambut yang tersisir rapi membuat dirinta semakin tampan. Namun jangan lupakan bahwa lelaki itu minim akhlak.
"Hai sayang."
"Ngapain lo disini?" tanya Hyunsuk sinis. Ia masih kesal dengan Jihoon masalah tadi pagi.
"Jalan-jalan yuk, gue bosen banget di rumah." kata Jihoon.
"Kaki lo kan masih sakit, sok-sok an mau jalan-jalan. Kesini naik apa lo?" tanya Hyunsuk.
"Cie perhatian banget sih sama gue. Di antar supir. Bisa kok, gue cuma memar dikit, bukan lumpuh."
Hyunsuk cuma mengangguk, benar juga apa yang dikatakan Jihoon. Mumpung ia bosan juga dirumah, tak ada salahnya jika mengiyakan ajakan lelaki tinggi dihadapannya.
"Hm, lo masuk dulu. Gue mau ganti baju." Setelah mengatakan itu, Hyunsuk pun berbalik dan menuju ke kamarnya, namun tak lama ia berhenti karena mendengar suara dari Jihoon.
"Bantu gue jalan, susah nih." rengek Jihoon.
Mata Hyunsuk menatap tajam lelaki itu. "Gii cimi mimir dikit, bikin limpih. Alah tai."
Jihoon hanya tertawa kecil, akhirnya ia dibantu oleh Hyunsuk untuk duduk di sofa ruang tamu milik keluarga Choi. "Gue mau ke atas dulu. Lo diem disini, jangan kemana-mana!"
Jihoon pun mengangguk. Kaki Hyunsuk pun berjalan menaiki tangga rumahnya, namun ia mendengar teriakan.
"Jangan dandan yang cantik, gue gak suka orang lain jadi suka sama lo!"
Pipinya memerah mendengar ucapan lelaki itu.
Ck, Park Jihoon memang tidak baik untuk kesehatan jantung.
-hoonsuk-
KAMU SEDANG MEMBACA
Alcohol Free [Hoonsuk]
Fanfictionmari penumpang kapal park jihoon x choi hyunsuk silahkan mampir~ park jihoon ; dom choi hyunsuk ; sub awas aja lo salah lapak y anjing