Bab 9

5K 604 44
                                    

Saat ini Hyunsuk sedang menidurkan kepalanya di atas meja kerjanya. Ruang osis tampak sepi tidak ada siapapun disini. Siapa juga yang mau ke ruang osis disaat jam istirahat? Lebih baik mereka ke kantin untuk menghilangkan rasa lapar. Itu juga yang ingin dilakukan oleh Hyunsuk tapi tidak setelah ia melihat Jihoon disana menatap matanya.

Sejujurnya ia malu jika bertemu dengan lelaki itu karena mereka berciuman di timezone. Jihoon juga menyatakan cintanya pada Hyunsuk. Ia bingung harus menjawab apa. Ia tidak mengenal Jihoon sedekat itu, ia hanya mengetahui Jihoon adalah orang yang menyebalkan selalu menggoda dirinya. Namun disisi lain ia juga merasa nyaman dengan lelaki itu.

"Huft, laper banget gue." katanya sambil memejamkan matanya.

Menyesal rasanya ia kabur dengan perut keroncongan,huft. Tapi apa daya semua sudah terjadi. Hyunsuk hanya bisa menahan rasa laparnya.

Suara pintu ruang OSIS terbuka menandakan ada seseorang yang datang. Ah mungkin anggota OSIS lain, pikirnya. Ia tetap ada posisi itu. Langkah kaki terdengar semakin dekat ke arahnya.

Tok tok tok

Ketukan di atas meja kerjanya membuat dirinya harus bangun. Hyunsuk terkejut karena melihat seseorang yang dihindarinya berada di hadapannya sambil membawa makanan.

"Kenapa kesini?" Tanya Hyunsuk lemas.

Tak menjawab pertanyaan yang diajukan, Jihoon mendekat ke arah Hyunsuk dan berjongkok mensejajarkan tubuhnya pada si ketua OSIS.

"Makan dulu ya, kamu pasti laper. Aku udah bawa makanan buat kamu. Aku gak mau pipi chubby kamu jadi tirus. " kata Jihoon sambil meraih pipi Hyunsuk. Ia mengusapnya pelan.

Pipi Hyunsuk bersemu merah. Perkataan Jihoon membuat dirinya malu. Ia hanya menganggukkan kepala pelan.

Jihoon dengan telaten membuka makanan yang dibawa dan membiarkan Hyunsuk makan dengan hikmat. Namun setelah satu suapan, ringisan terdengar dari bibir lelaki itu.

"Aww.."

"Kamu kenapa? Sakit perut? Ada penyakit maag?" tanya Jihoon khawatir sedangkan lelaki manis itu mengangguk pelan.

"Ji, sakit banget... perih.." kata Hyunsuk. Air mata yang ditahannya sedari tadi lolos dan ia menangis sesenggukan.

Tak tega melihat pujaan hatinya menangis, Jihoon langsung memeluk Hyunsuk dengan gaya koala dan segera keluar dari ruang OSIS.

"Kita ke rumah sakit ya. Tolong tahan sedikit lagi."

***

Jihoon menggenggam tangan Hyunsuk erat. Tatapannya tertuju pada lelaki manis yang terbaring lemas di ranjang rumah sakit dengan infus yang menancap pada tangannya.

Setelah diperiksa oleh dokter, ternyata Hyunsuk memiliki riwayat penyakit maag akut. Rasanya pasti sakit sekali.

Ia sudah mengabari kedua sahabatnya bahwa ia dan Hyunsuk ijin ke rumah sakit. Tak lupa juga mengingatkan untuk mengabari sahabat dari Hyunsuk agar tidak khawatir.

"Aku sayang banget sama kamu, Suk. Semoga kamu cepat sembuh ya dan jangan menghindar lagi dari aku. Rasanya sakit banget pas tau kamu malah menjauh." katanya sendu.

Jihoon mengecup kening Hyunsuk pelan.

"Get well soon, sweetheart."

-tbc-

Maaf guys aku jarang up, soalnya aku lagi lumayan hectic bgt ngurusin dokumen yang perlu disetor ke kampus buat wisuda nanti..

Tinggal 1 part lagi, semangat!

Btw aku buat AU hajeongwoo di twitter, mungkin kalau ada yang tertarik baca nanti aku kirim link nya, sekalian mutualan^^

Thank you♡

Alcohol Free [Hoonsuk]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang