COLD BOYS

158 25 0
                                    

Jam istirahat berbunyi. Biasanya aku menghabiskan waktu ku di perpustakaan, jadi aku memutuskan untuk segera pergi kesana sekarang.

Karna habis ini aku ada kelas kosong sampai jam pulang sekolah, aku sekalian membawa tasku ke perpustakaan. Supaya tidak bolak-balik.

Aku tidak suka menguras banyak tenaga.

Saat aku ingin masuk ke ruang perpustakaan, Yui menelfonku. Ah, aku lupa datang ke UKS untuk menjemputnya.

Aku segera masuk kedalam seraya mengangkat telfon. "Halo?"

"LO DIMANA SIH? NGILANG TERUS KAYA DOI!"

Mendengar suara Yui yang begitu nyaring, aku menjauhkan handphone-ku dari telingaku. "Gue lagi mau ke perpus, kalo mau ikut bisa langsung kesini."

"Hah? Ngapain di perpus mendingan—"

"Ngghh."

Aku menoleh saat mendengar suara aneh yang tiba-tiba terdengar di telingaku. Tapi saat mataku menyisir seisi ruangan, aku tidak melihat siapapun.

Padahal jelas aku mendengarnya.

"Hello?! Lunaaaa!"

Suara Yui menyadarkanku, aku kembali mendekatkan handphone-ku ke telinga. "Apa?"

"Gue samperin lo sekarang."

"Gue denger suara aneh." Kataku berbisik.

"Ha? Lo ngigo kali."

"Yui, gue serius sekarang. Lo fikir gue bercanda?"

"Okay, gue bercanda. Apa yang lo denger?"

Aku terdiam. Aku terus melangkah masuk kedalam. Entah kenapa aku seperti merasakan ada seseorang di pojok perpus.

"Luna? Diem di tempat sampe gue dateng. Jangan kemana-mana. Gue kesana sekarang."

Aku menelan ludah lalu langkahku melambat saat sudah sampai di ujung rak.

"Stay di telfon okay?"

Mataku membulat saat aku melihat seseorang disudut ruangan. Aku mendekat dengan langkah yang lambat.

"Luna, hello? Where are you?"

"Shh." Aku menyuruh Yui untuk diam sejenak.

Aku sedikit berlutut dan mengintip. Setelah mengetahui siapa disana, aku sangat terkejut sampai menutup mulutku yang refleks menganga.

Disana. Sunoo, sedang mengigit leher seorang perempuan.

Dan, darah perempuan itu, memenuhi seragam putih bagian pundaknya.

"He—" Saat aku ingin menolong perempuan itu, seseorang menutup mataku sampai pandanganku pudar.

Aku melihat Sunoo yang menoleh dengan wajah dingin. Matanya berubah menjadi keemasan. Dan perempuan itu terjatuh dihadapannya.

Pandanganku juga semakin kabur, lalu aku kehilangan kesadaran.

*

Aku membuka mataku secara perlahan. Mataku masih sedikit buram jadi aku memejamkannya lagi sebentar. Lalu setelah merasa lebih baik, aku menatap atap dinding yang tidak ku kenali. Dimana?

"Sudah bangun, huh?"

Aku menoleh cepat dan melihat Sunoo berdiri tidak jauh dibelakangku.

Sunoo duduk di kursi. "Kamu ada di rumahku. Temanmu tadi datang dan aku bilang kalau kamu akan kubawa untuk bicara sebentar."

DRUNK - DAZEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang