DRUNK - DAZED

IDENTITAS

Aku sedang berjalan menuju sekolahku. Yap, aku harus tetap datang kesekolah apapun masalahnya kan?

Tapi kali ini tidak semangat seperti biasanya.

Ya, Sunoo bilang, kalau aku harus bersamanya setelah pulang sekolah dan menetap di istananya sampai pagi menjelang. Ini akan berlangsung sampai kelulusan saja. Yang artinya, aku akan menjadi tahanannya selama dua tahun dimulai dari sekarang.

Bagus aku tinggal seorang diri. Jadi kemanapun aku pergi, tidak ada yang melarang.

Aku menghentikan langkahku di taman sekolah yang lumayan tertutup dan bahkan jarang ada pengunjung disini. Aku berani kesini karna aku sering menghabiskan waktu untuk membaca buku kalau-kalau aku bosan duduk di perpustakaan.

Dan, oh ya, tenang saja, aku tidak akan terlambat masuk kelas karna masih ada waktu satu jam lagi sebelum kelas dimulai.

Aku duduk dikursi, diam sebentar dan menghela nafas lagi. "Masih susah dipercaya."

Tentu saja siapa yang percaya kalau vampire itu benar adanya di jaman yang sudah maju ini?

Padahal vampire kan hanya cerita kuno saja. Atau hanya ada di film-film. Sulit sekali mencerna apa yang terjadi denganku kemarin.

Pokonya kemarin benar-benar hari sialku.

Kalau dunia vampire benar adanya, aku tidak ingin tau. Kalau bisa jangan sampai terlibat seperti ini. Aku hanya ingin hidupku berjalan lancar layaknya anak-anak seumuranku.

"Gak percaya adanya vampire, huh?"

Aku menoleh keasal suara dan hampir melompat ketakutan karna disebelahku sudah ada Jungwoon yang tengah menatapku dengan jarak wajah yang cukup dekat.

"Da—darima—"

"Aku bisa menghilang seperti ini." Aku melihat Jungwoon yang mendadak menghilang dan muncul di belakangku.

"Seperti ini." Ia kembali menghilang dan kembali berdiri dihadapanku.

Tentu saja aku takjub, tapi aku tetap ketakutan. "Wa—wah."

"Kami sering melakukannya di malam hari." Jelasnya seraya duduk disebelahku.

Entah kenapa mendadak aku merinding. Padahal kan dia bukan hantu.

"Kalau disiang hari?"

"Kami menghabiskan waktu pagi hingga siang untuk tidur. Semacam mengisi daya pada handphone."

Aku menaikan salah satu alisku bingung. "Bukannya vampire tidak tidur?"

Jungwoon menatap mataku sebentar lalu ia tertawa. "Cerita yang ada didongeng selalu mereka lebih-lebihkan. Mereka bilang kita tidak bisa terkena matahari tapi nyatanya kami bisa. Kami hanya bersembunyi disiang hari untuk tidur dan kembali beraktivitas di malam hari. Mereka bilang kami tidak tidur tapi kami membutuhkan tidur untuk energi kami."

"Benarkah?"

Jungwoon mengangguk. "Yang benar hanya kami tidak memakan makanan manusia dan kami bisa mengubah usia kami sesuka kami."

Mataku membulat takjub. "Pasti seru ya?"

Jungwoon terdiam. Kulihat sorot matanya yang kembali dingin tanpa senyum terukir dibibirnya. Mendadak aku kembali takut.

"Ma—maaf."

Setelah aku mengatakan maaf, Jungwoon tertawa lepas. "Haha! Lucu banget!"

Aku yang kebingungan ikut tertawa tipis. Rupanya dia hanya iseng.

"Kenapa bisa tiba-tiba disini?" tanyaku.

"Aku kan harus mengawasimu."

"Eh?"