-Debut-

3.5K 390 54
                                    

Lisa mengerjapkan matanya perlahan, dia melirik ke atas nakas. Jam menunjukkan pukul 06.45 a.m. Lisa menggeliat pelan, hendak bangun tapi tangan kokoh nan berotot masih melingkar sempurna di pinggangnya. Lisa tersenyum dan berbalik memeluk sang suami yang juga balas memeluknya erat. Itu adalah refleks alami Jungkook, bahkan sejak mereka masih berpacaran. Meskipun mata pria itu terpejam tapi jika Lisa memeluknya dia akan balas memeluk lebih erat.

"Sayang, bangun. Katanya kamu hari ini ada meeting." ucap Lisa dengan suara teredam di dada telanjang Jungkook.

"Sebentar lagi, sayang. Aku masih ngantuk." sahut pria itu dengan suara serak.

Semalam Jungkook memang lembur di kantornya. Karna mereka yang akan berlibur selama seminggu, jadi semua pekerjaan dirampungkan Jungkook lebih awal.

Lisa mendongak mencium sekilas bibir Jungkook, tangannya mengusap-usap rambut suaminya.

"Yaudah kamu bobok aja dulu, ya. Aku mau bangunin anak-anak dulu."

Keempat anak Liskook memang tak akan bangun sebelum mendengar suara Lisa, kecuali Yuna yang sedang menginap di dorm ITZY.

Jungkook melenguh, "Enggak, entaran aja bangunin anak-anak. Aku masih pengen bobok sambil meluk kamu."

Lisa terkekeh pelan, "Yaudah aku temenin kamu dulu."

Lisa tak akan pernah bisa menolak permintaan sang suami, jadi yang dia lakukan sekarang melingkarkan lagi tangannya di pinggang Jungkook dan merapatkan tubuh mereka, mencari posisi nyaman di dada bidang suaminya. Begitu terus sampai Jungkook mulai terlelap lagi.

Setelah dirasa Jungkook sudah lelap, Lisa menurunkan lengan berotot itu dari pinggangnya. Kemudian dia menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.

Setelah selesai berpakaian, Lisa membangunkan anaknya satu persatu. Kemudian menuju dapur untuk membuat sarapan.

"Pagi, mom." sapa Karina dan mencium pipi kiri Lisa.

"Pagi sayang." ucap Lisa, tangannya mengocok campuran tepung dan telur didalam mangkok.

"Mau buat apa mom?" Tanya Karina yang sekarang berdiri di samping Lisa.

"Pancake daun bawang, kamu suka kan?"

Karina tersenyum lebar, "Suka banget. Aku bantu apa mom?"

"Kamu tolong angkat bayam yang mommy rebus, ya." Lisa menunjuk panci di atas kompor dengan dagunya.

"Okay." Karina dengan sigap menjalankan perintah Lisa. "Ini aku bumbuin langsung ma?" tanya setelah meniriskan bayamnya ke dalam mangkuk.

"Iya, sudah tau kan racikannya?" ucap Lisa yang sekarang sudah berdiri di depan kompor untuk menggoreng pancake nya.

"Tau mom." Karina memang sudah lihai membuat sigeumchi namul.

Selanjutnya, ibu dan anak itu membuat menu sarapan lainnya.

"Mom, lihat kemeja flanel aku yang warna biru gak?" Tanya Somi yang berdiri di ambang pintu dapur.

Belum sempat Lisa jawab, suara lain lebih dulu terdengar.

"Nih kemeja lo!" Haruto datang dari arah belakang Somi dan melempar kemeja ke arahnya, tepat mengenai wajah Somi.

"Anjrit, adek akhlakless lo!" Somi mendengus. Somi baru ingat kalau Haruto meminjam kemejanya seminggu yang lalu. Dia mengendus kemejanya, lumayan sudah wangi. Berarti sudah dicuci itu cowo.

Haruto tak ambil pusing dengan cibiran Somi, dia menghampiri Lisa yang sedang menata meja makan. Haruto mencium pipi sang ibu lalu memeluk tubuh Lisa dari belakang.

Maknae GenerationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang