~Susahnya nyari ide kek nyari duit yg munculnya sebulan sekali~
•
•
•
Sinar mentari pagi mengintip dari celah korden, mengusik lelaki yang masih mengelana di alam mimpi. Lelaki itu mengeliat kemudian duduk perlahan samb mengerjapkan mata.
"Jam berapa nih? Tumben mommy gak bangunin." Gumamnya lalu menoleh ke arah jam weker digital di atas nakas.
08.45 a.m.
"Buset udah siang, pantes perut gue laper." Ucapnya sambil mengusap-usap perut.
Haruto beringsut turun dari ranjang dan masuk ke kamar mandi. Setelah lima belas menit membersihkan diri, dia turun menuju dapur.
"Mommy..." Seru Haruto sambil menuruni anak tangga namun tak kunjung mendapat sahutan Lisa seperti biasanya.
"Phwwiiit... Bahm-Love so sweet amat." Goda Haruto pada dua anjingnya yang saling memeluk di atas sofa sambil menonton TV. Yang disapa tak menghiraukan sama sekali. Gak mau jadi kacang, Haruto melengos ke arah dapur.
"Mommy mana, bi?" Tanya Haruto pada salah satu ART yang sedang memasak. Haruto mengeluarkan susu cokelat dari dalam kulkas lalu menuangkannya ke gelas.
"Lagi belanja sama nona Yuna, tuan muda."
Haruto mengangguk dan meneguk susunya.
"Wiih.. Red velevet!" Girang Haruto saat menemukan kue kesukannya di atas meja. Dia pun membawa sekotak kue tersebut menuju ruang tengah untuk dimakan sambil menonton TV.
Bruk
"ANJING! BAHM-LOVE JAN BERANTEM ELAH!!!"
Haruto melempar kue ditangannya dan berlari mendekati dua anjing dobermannya yang lagi gelut. Padahal tadi adem ayem aja kok tiba-tiba gelut gini. Mana serem banget lagi.
Haruto serba salah, mau misahin tapi takut kena gigit. Gini-gini dia sudah pernah digigit Bahm dan gak mau kena suntik rabies lagi.
"Anjirlah nih anjing!" Umpatnya saat Bahm dan Love saling gigit.
"BAHM LOVE STOP!!!" Haruto makin kelabakan, dia menjambak rambutnya frustasi.
"Woy Leo, bantuin lerai elah jan malah nontonin!" Serunya pada si kucing yang duduk anteng di sofa sebelah dua anjing yang lagi gelut dengan tampang watadosnya.
Leo tak menggubris dan malah melirik sekilas Haruto lalu buang muka.
"DASAR GEMBROT!"
"MEAWGH!!" Leo mengeong galak persis kucing garong.
"Dasar baperan." Gumam Haruto takut digarongin lagi, soalnya gitu-gitu Leo juga suka gigit kalau tersinggung.
"Pak Jang, imo Lim! Tolong bantu saya pisahin Bahm sama Love!" Pekiknya mencari bantuan. Dua orang yang Haruto panggil pun datang sambil tergopoh-gopoh.
"Pak Jang, tolong tarik Bahm." Tunjuk Haruto pada doberman berwarna cokelat milik sang ayah.
"Haduh maaf tuan muda, saya gak berani." Pak Jang malah sungkem.
KAMU SEDANG MEMBACA
Maknae Generation
FanfictionPERFECT FUTURE (NEW VERSION) Setelah kontrak dengan YG berakhir, Lisa memutuskan tidak memperbarui kontraknya dan keluar dari Blackpink. Di tahun itu pula media dibuat gempar atas konfirmasi yang dilakukan HYBE-Ent bahwa artisnya, Jungkook BTS telah...