Kazuya Hara

513 78 0
                                    

𝐃𝐚𝐬𝐚𝐫, 𝐠𝐚𝐝𝐢𝐬 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐩𝐞𝐤𝐚

~

Berikutnya giliran ia maju setelah mendengar nama nya di panggil oleh wali kelas dalam pembagian hasil ulangan. Tidak perlu dikhawatirkan, sebab [Name] adalah salah satu murid pintar dalam kelas. Tertulis angka 95 dalam nilai bahasa inggris nya.

Seutas senyuman terukir di wajah saat bersamaan pula diri nya duduk kembali. Namun, ketika mendengar nama Kazuya Hara, sorot mata nya mengikuti langkah kaki si penyuka permen karet.

Hanya dalam sepersekian detik, [Name] tertangkap basah karena memperhatikan nya. Sontak saja, gadis yang duduk di barisan ketiga mengalihkan mata nya kearah lain. Diam-diam, Kazuya menyeringai kecil.

Terlintas ide menjahili [Name].

" Baiklah, sampai sini saja materi nya. Jangan lupa kembali belajar dirumah dan sampai jumpa " Penutup kata sebelum mengakhiri jam sekolah. Para murid berhamburan merapikan alat tulis mereka, dan pergi keluar kelas. Ada juga yang masih menetap karena kesibukan lain, atau juga berkumpul dalam satu meja untuk membahas hal lain yang [Name] tidak ketahui.

Gadis itu memilih menggandeng tas nya, lalu berjalan meninggalkan kelas. Biarpun diri nya tiba-tiba dihadang oleh sosok pemuda berambut ungu maniak permen karet. Ia berdiri tepat pintu belakang, menutupi akses jalan [Name].

" Ops — mau kemana buru-buru? " Kazuya bertanya

Si gadis mendengus, " Minggir. Jangan menghalangi ku " Ia bertitah sambil berdecak pinggang. Interaksi mereka menyita sorot mata teman kelas nya, sudah hal lumrah pertengkaran tom and jerry ala [Name] dan Kazuya di kelas.

Suara meletup balon dari permen karet yang Kazuya kunyah mengisi debat kecil mereka. " Tidak mau. Ada password nya kalau mau lewat " Kazuya menyeringai

" Lelucon mu sangat garing, Hara " Jengah nya memutar bola mata malas, ia semakin maju walau kedua tangan Kazuya merentang agak lebar. " Cepat minggirlah! Aku harus ke perpustakaan, BakaHara!! " Seru nya kesal

Pemain basket Kirisaki Dai Ichi itu tersenyum puas, wajah nya mendekat si [Name]. " Bilang dulu ' Onegaishimasu Hara sama' baru ku beri jalan " Bisik nya

Buk!

" Aduh. Kau kasar sekali " Ringis Kazuya agak dramatisir. Pemuda yang suka menggoda [Name] tertawa ejek, mengelus lengan tangan nya yang tadi menjadi sasaran empuk si gadis. Kilatan tajam gadis itu sedikit membuat Kazuya tertegun, ini bisa disimpulkan jika ia memang tengah terburu-buru.

" Minggir atau ku tendang 'Burung' mu itu " Ancaman [Name] yang satu ini langsung membungkam Kazuya. Hingga, tubuh nya menyamping dan memberikan akses keluar nya. "Silahkan nona muda, [Name] "

Terdengar decihan keluar, Kazuya memperhatikan punggung nya yang sudah pergi dari pandangan nya.

" Dasar, gadis tidak peka " Gumam Kazuya sebelum balon yang ia bentuk dari permen karet pecah dan mengenai sekitar wajah. Tas di atas meja pun ia ambil, dan keluar kelas.

Hampir saja [Name] mendapat teguran dari senior nya karena pergantian shift menjaga perpustakaan atau disebut pustakawan sekolah. Gadis Kirisaki Dai Ichi itu memang mempunyai minat menjadi pustakawan, sebab itu lah ia berdiri saat ini sambil mengecap stempel 'Pinjaman Buku' di bagian halaman belakang.

" Terimakasih, [Name] chan "

" Hum, Sama-sama " Angguk nya sembari melirik teman sekelas nya keluar

Detik kemudian, munculah sosok musuh abadi si gadis yang jujur saja ia tidak ingin jumpai sekarang ini. Kazuya masuk begitu santai di temani tatapan tajam [Name] yang mengarah pada nya. " Tenang saja, aku tidak mengikuti mu "

Ia memperhatikan sejenak pemuda yang menutup kedua mata nya dengan poni rambut itu, lalu melihat satu buku dimana Kazuya menyodorkan nya. " Aku sudah selesai baca, membosankan ceritanya "

" Kau saja yang tidak paham alur nya, BakaHara " Ketus [Name] berkomentar, buku bersampul biru tua tersebut di taruh dekat rak kecil. " Otak mu terlalu kosong menerima informasi dari buku, maka nya bagi mu sangat membosankan. Memang apa isi otak mu itu? Paling— "

Saat ingin menoleh, [Name] dikejutkan jarak dekat yang Kazuya potong. Mata mereka bertabrakan secara diam.

Ada raut terkejut dari gadis yang ada di depan nya, untung saja ada meja yang membatasi kedua sejoli itu. Perlahan, Kazuya Hara mendekat dan sengaja meniup daun telinga [Name]. Yang dimana, ia bergedik geli.

" Otak ku sudah dipenuhi oleh wajah mu " Seringai nya

~

Fluffy || Kuroko No BasketTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang