"jangan lupa hari ini ada terapi"
junkyu benar-benar lupa kalau hari ini ada jadwal terapi. untung saja kakaknya mengiriminya pesan.
"haru, nanti bisa temenin kyu ke dokter?"
"jam berapa kyu?"
"habis kuliah ini, jam 3 sore."
"hmm, aku sebenernya udah ada janji buat nganter shiho. tapi bisa sih nganterin kamu duluan," ujar haruto sambil mengusap rambut junkyu.
looks like deja vu.
junkyu merasa pernah mengalami hal seperti ini. ya, kata-kata ini pernah ia dengar sebelumnya.
menatap junkyu yang tengah memegang kepalanya, haruto pun khawatir, "are you okay?"
"gapapa, cuma agak sakit kepala."
"mau ke ruang kesehatan?"
junkyu menggeleng pelan dan tersenyum.
jadwal perkuliahan sudah usai. junkyu dan haruto segera mengemasi barang mereka dan beranjak pergi.
shiho yang menunggu di depan kelas tersenyum saat mereka terlihat di ujung pintu.
"udah lama?" tanya haruto.
"ngga kok, kan aku udah tau jam keluar kamu"
junkyu memutar bola matanya, tidak suka.
"aku ikut kalian ya," seru junkyu berusaha memberitahu bahwa tidak hanya mereka berdua yang ada di situ.
"junkyu mau ke dokter, jadi aku anter junkyu dulu ya," jelas haruto pada shiho.
***
pintu mobil ditahan oleh shiho saat junkyu mencoba untuk membukanya.
"maaf kyu, tapi shiho ga bisa duduk di belakang. junkyu di belakang ya," pinta shiho.
junkyu tak ambil pusing, ia langsung membuka pintu belakang dan masuk ke dalam mobil.
suasana di mobil dipenuhi oleh chit chat antara shiho dan haruto. mereka benar benar mengabaikan junkyu.
tiiingg, telinga junkyu berdenging. ia mengerjabkan mata beberapa kali. tampak sekilas beberapa scene persis seperti ini. ya, adegan seperti dirinya melihat shiho dan haruto dari bangku belakang tanpa dihiraukan sedetik pun. dadanya terasa sakit.
"kyu, udah sampe. kamu gapapa kan turun di lobby? aku ga anter masuk ya?" pertanyaan haruto menyadarkan junkyu dari lamunannya.
"oke gapapa, thanks ya."
junkyu segera membuka pintu mobil dan berjalan cepat ke dalam rumah sakit. ia harus segera berkonsultasi dengan dokter karena ia merasa telah mengingat beberapa hal.
***
"jadi kamu sudah ingat beberapa hal ya?"
"iya dok, tadi ada beberapa kejadian yang sama persis dengan yang saya alami sebelum kecelakaan."
"bagus. sepertinya itu menjadi trigger kamu untuk mengingat sesuatu. sering-seringlah mengobrol dengan teman-teman. jangan lupa minum vitamin secara rutin. itu bisa menajdi stimulus untuk otak kamu. tapi otak kamu jangan sering dipaksa untuk mengingat ya. take your time."
"baik, terima kasih dokter jeno."
plastik berisi obat terjatuh saat junkyu bertabrakan dengan sosok pemuda yang berada di depannya.
"eh sorry sorry, gue ga liat depan pas jalan," ucap junkyu merasa bersalah.
"gapapa, gue juga malah fokus ke hp. maaf ya," balas pria itu. "j-junkyuuu!?"
junkyu menatap heran pemuda di depannya. dia mengenalinya?
"maaf gue habis kecelakaan jadi agak lupa ingatan. lo siapa ya?"
"jihoon. park jihoon."
"ohh haii jihoon, gue seneng ketemu temen gue."
"hehe iya, temen."
mereka memutuskan pergi ke kantin rumah sakit untuk berbincang lebih dalam. mengobati rindu masing-masing karena sudah lama tidak bersua.
"lo sakit?"
"orang tua kak hyunsuk yang sakit, gue cuma nemenin doank. lo pasti juga lupa kak hyunsuk ya? nanti gue ajak kalian ketemu deh."
"sorry ya hoon. terus kita terakhir ketemu kapan?"
"hmm, gue ga enak sebenernya ceritain ini. tapi ga ada salahnya juga sih karena suatu saat lu bakal inget juga."
jihoon pun bercerita bahwa dia dan junkyu sudah 5 bulan terakhir memutus kontak satu sama lain. alasannya karena jihoon tak menyukai junkyu yang terus-terusan disakiti oleh haruto.
ia ingin junkyu memutuskan hubungan itu dan mencoba menjalin hubungan yang lebih sehat dengan orang lain. jujur ia tidak tahan mendengar junkyu bercerita setiap malam tentang haruto yang cuek, haruto yang lebih memilih shiho, haruto yang suka mengabaikan junkyu.namun sayangnya junkyu merasa jihoon terlalu mencampuri urusannya. yang berhak untuk memutuskan suatu hal hanya junkyu seorang. junkyu memang tersakiti apabila tetap bersama haruto, tapi akan lebih tersakiti jika memutuskan untuk berpisah.
perbedaan sudut pandang itulah yang membuat mereka berdua bertengkar hebat dan memutuskan untuk tidak berhubungan lagi.
"maaf kyu, gue bukan temen yang baik. bukan temen yang selalu ada buat lu. bodoh banget gue malah ninggalin lu. harusnya gue stay. gue janji gue bakal selalu ada di samping lu, meski lu udah gabisa ditolong tingkat kebucinannya karena udah melebihi kata bego."
"gue bego banget ya hoon, nyia-nyiain temen kayak lo. gue yang bego karena bertahan, tono yang brengsek gabisa tegas. gue santet aja apa ya shiho."
"anjir, bayi gue siapa yang ngajarin kasar kayak gini!??? ini efek lu kecelakaan apa gimana kyu!?" jihoon yang panik mengguncang bahu junkyu.
ia menangkupkan tangannya dan berdoa, "Tuhan, balikin junkyu hamba jadi anak baik. cukup otaknya aja yang rusak, hatinya jangan. amin."
tersentuh mendengar ucapan jihoon, junkyu memeluk sahabatnya itu. "makasih ya," bisiknya pelan.
jihoon membalas pelukan itu, "kyu, balik cerita ke gue ya. gue tau lu kuat, tapi tolong bagi beban lu ke gue."
***
junkyu segera pamit kepada jihoon begitu haruto mengabarkan kalau dia sudah ada di depan rumah sakit.
pintu mobil bagian depan dibuka oleh junkyu.
"sorry, gue mau duduk di depan," ucap junkyu.
"kenapa? tadi pas berangkat junkyu kan duduk di belakang?" balas shiho tak terima akan kemauan junkyu.
"sekarang bukan biasanya. gimana to?" tanya junkyu sambil membungkukkan badannya menoleh ke arah haruto yang berada di kursi pengemudi.
"eh shiho duduk belakang aja ya, biar junkyu di depan."
"keluar"
shiho segera mengambil tasnya dan mengalah untuk duduk di belakang.
ada yang aneh dengan junkyu, pikir haruto. ia menatap sosok yang duduk di sampingnya tengah memainkan ponsel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Revenge [Harukyu]
Romancejunkyu kecelakaan dan mengalami amnesia. ia lupa semua hal, termasuk haruto, kekasihnya. apa usaha haruto bisa membuat junkyu kembali padanya? notes: - bxb - angst - ada beberapa kata kasar p.s: it's my very first romance story, maaf kalau ga sesuai...