satu

1.5K 188 54
                                    

junkyu menatap bekal buatannya untuk diberikan pada haruto. bayangkan seorang junkyu bangun pukul 5 pagi hanya untuk menyiapkan makanan pada pacarnya.

sudah pukul set. 8 pagi, harusnya haruto menjemputnya untuk pergi ke kampus bersama. saat hendak mengirim pesan pada haruto, tiba-tiba ponselnya berbunyi.

"kyu, kamu minta anter kak noa aja ya. shiho ga ada yang anterin"
pesan yang junkyu terima membuatnya kecewa.

lucu sekali, sebenarnya pacar kamu siapa, ru? batin junkyu.

***

junkyu sudah tiba di kampus setelah ia berusaha membujuk kakaknya untuk mengantarnya pergi. dia sebenarnya memiliki kendaraan sendiri namun dia masih belum mahir untuk menyetir di jalanan.

"hai haru, aku bawa bekal buat kamu. kamu belum sarapan kan?" junkyu menyerahkan totebag berisi makanan pada haruto. begitu sampai di kampus ia segera menghampiri haruto yang ia ketahui sedang berada di kantin bersama teman geng mereka. mereka semua satu jurusan sehingga seringkali berkumpul karena punya jadwal yang sama juga.

"aku udah sarapan tadi di apart shiho. sekarang masih kenyang," jawab haruto.

"buat gue aja ya kyu. sini lu duduk dulu," jeongwoo mengambil totebag itu dan langsung menarik tangan junkyu untuk duduk di sampingnya.

"wih enak banget sih punya pacar kayak junkyu. udah cakep, perhatian, pinter masak," ujar jaehyuk.

asahi yang mendengar itu langsung menimpali, "putus aja lah yuk jae"

"ih canda beb"

jeongwoo menyadari raut muka junkyu yang kecewa. anak itu hanya terpaku pada handphone di tangannya dan sama sekali tidak menanggapi guyonan teman-temannya.

"kyu, daripada lu sakit kayak gini. mending udahin aja"

"iya nanti, aku belum siap woo"

***

"haru, boleh temenin kyu beli buku di gramed ga?"

"sorry kyu, kamu kok dadakan sih bilangnya? aku udah janji nganterin shiho."

"bukannya kamu bawa mobil ru, kita bisa pergi bareng?"

"yaudah oke, aku anterin kamu duluan deh di gramed. nanti aku anterin shiho ya."

junkyu mengangguk riang. haruto yang tidak tahan melihat kegemasan kekasihnya langsung mengusak surai junkyu.

tapi rasanya kegembiraan junkyu tidak bertahan lama. ia seperti menjadi nyamuk diantara haruto dan shiho. bahkan ia duduk di bangku belakang karena AC mobil tidak begitu dingin kalau di belakang, dan shiho tidak tahan akan hal itu.

***

sudah 2 jam junkyu menunggu haruto. katanya setelah dia mengantar shiho, dia akan segera kembali ke gramedia. tapi kenapa pacarnya tiba-tiba tidak ada kabar. ponselnya tidak aktif dan shiho juga tidak bisa dihubungi.

ia bisa saja pulang sendiri menggunakan taksi, tapi dia takut haruto tetap datang ke gramedia dan mencarinya.

jam sudah menunjukkan pukul 5 sore, sudah 4 jam junkyu di sana. ia benar-benar mati bosan. akhirnya ia memutuskan untuk pulang.

saat ia keluar dari gramedia, ia melihat langit begitu gelap pertanda hujan akan segera turun. ia cepat cepat mengehentikan taksi dan segera pulang.

***

junkyu tersentak kaget saat bel rumahnya berbunyi. ia segera membukakan pintu dan melihat haruto di sana dengan wajah kesalnya.

"bisa ya pulang gitu aja? aku bilang apa? aku suruh kamu tunggu aku di gramed, eh malah di sini enak-enakan. kamu gatau aku sama shiho nyariin kamu?"

"t-tapi aku udah nunggu kamu 4 jam haru, aku hubungin hp kamu sama shiho juga ga aktif."

"udah lah, aku capek sama kamu kyu. kamu tuh egois tau ga?"

junkyu menggigit bibir bawahnya menahan tangis.

"kamu sadar ga sih haru, kalau kamu yang egois di sini. pacar kamu itu aku atau shiho? cuma shiho yang kamu prioritasin. aku udah capek ngalah sama dia."

"sadar kim junkyu. aku udah lebih dulu temenan sama shiho dibanding kamu. kamu jangan ngatur-ngatur aku. kamu mau bikin pertemananku sama dia hancur?"

"temen kamu bilang? oh temen rasa pacar ya. pacar rasa temen,"

plakk. junkyu terdiam, ia begitu terkejut saat pipinya ditampar oleh haruto. sedangkan haruto segera pergi dari rumah junkyu.

junkyu menangis, ia tengah kalut. apa haruto sudah tidak mencintainya lagi? atau memang benar, ia yang terlalu egois sebagai pacar? ia meraih kunci mobil yang berada di laci. ia tidak peduli dengan hujan deras, yang penting emosinya bisa terlampiaskan.

jalanan begitu lenggang. junkyu menangis kencang di dalam mobil. melepas semua amarahnya selama ini. ia menambahkan kecepatannya begitu melihat lampu lalu lintas akan berubah menjadi merah. sayang dari arah kanan ada mobil lain juga melaju kencang. tabrakan tidak bisa dihindari.

Revenge [Harukyu]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang