sepuluh

949 135 7
                                    

sudah seminggu junkyu tidak masuk kuliah, ia benar-benar kacau. selain hati, badannya juga sakit. dokter mendiagnosa dirinya terkena asam lambung karena terlalu stress. untung saja tidak terlalu parah, sehingga junkyu bisa dirawat di rumah saja dan cukup mengonsumsi obat yang diberi dokter.

jeongwoo dan asahi tak henti mengirimnya pesan, menanyakan kabarnya. tapi dia masih malu untuk membalasnya. dia merasa menjadi orang yang buruk dan pantas untuk tidak memiliki teman.

pintu kamarnya dibuka oleh seseorang. terdengar suara langkah kaki mendekat. junkyu mengejapkan matanya berusaha melihat siapa sosok itu.



"sahi bawa bubur, dimakan ya biar cepet sembuh. kalau udah sembuh baru sahi marahin karena udah bikin dua temen sahi patah hati."

junkyu tertawa pelan. cukup miris, karena kesalahannya ia malah kehilangan segalanya.

"kenapa ga balas pesan sahi? junkyu udah ga nganggep sahi temen?"

"sahi terlalu baik buat jadi temen junkyu."

"hehh, kata siapa. gaada ya. sini sahi suapin. sahi ga tega marahin junkyu kalo lagi sakit."

junkyu mencoba untuk duduk dengan bersandar pada sandaran kasur. asahi pun dengan telaten menyuapi junkyu. ia merasa tidak tega melihat temannya kesakitan.

"mereka apa kabar?"

"kampus udah kayak dijaga dementor* tau ga? dingiiiinnn. jaehyuk bercanda yang nanggepin cuma sahi. kalo makan di kantin, ga ada yang ngobrol. capek banget."

"maaf ya."

"maafnya jangan ke sahi. junkyu ga ada salah apa-apa sama sahi."

"sahii, boleh titip surat ini buat haru? haru ngeblock nomor aku jadi ga tau harus minta maaf lewat apa," ujar junkyu sembari memberikan selembar amplop kepada asahi.

"kenapa ga kasih sendiri?"

junkyu menggeleng. asahi cukup sadar bahwa suasana antara mereka bertiga masih tidak enak. jadi biar saja dia yang memberikan suratnya.

***

dear haruto

i miss you so bad
tiap kali aku denger suara motor di depan rumah, aku harap itu kamu.
tiap kali aku denger bel rumah bunyi, aku harap itu kamu.
tiap kali aku denger langkah kaki buat bangunin aku, aku harap itu kamu.

bener kata kamu, aku egois. aku ga pantes buat bersanding sama kamu. aku nyakitin kamu, dan bahkan aku ga bisa maafin diri sendiri.

haru, aku harap kamu menemukan pendamping yang baik, peduli, dan tulus sayang sama kamu.

aku minta maaf kalau aku bikin sedih dan merasa dikhianati. aku pamit dulu. semoga kita ketemu lagi dalam keadaan sudah baik-baik saja.

junkyu


jeongwoo menoleh ke arah haruto yang duduk di sampingnya, "udah baca berapa kali lo? itu surat sampe lepek karena lo buka terus. kalau kangen mah samperin. ga usah ngebohongin hati sendiri."

"gue masih ga terima dia ngebohongin gue, woo."

"ya lo mikir donk alasan dia kenapa? sumbernya karena lo sendiri. itu surat udah lo terima sejak dua minggu lalu dan lo masih belum buka blokir kontak dia. lo jahat, to. jangan silent treatment donk. dia udah berusaha minta maaf, ya maafin. dia udah maafin lo berkali-kali, tapi giliran dia salah? lo langsung minta putus?"

air mata itu tidak bisa haruto sembunyikan. ia beranjak pergi dan menjauh dari kantin tempat temannya berkumpul. ia berlari menuju parkiran motor. setelah memasang helm, ia bergegas pergi ke rumah junkyu. ia mencoba berdamai dengan hatinya karena ia masih mencintai junkyu. haruto sadar, junkyu bertindak sejauh ini karena tindakan haruto sendiri. seandainya dia lebih memikirkan bagaimana perasaan junkyu.

***

rumah berwarna putih itu tampak sepi, ia pun menekan bel rumah. tak lama noa membukakan pintu.

"junkyu ada kak?"

"junkyu belum kasih tau kamu?"

haruto menggeleng, tidak tahu apa yang dimaksud noa.

"dia lagi di Perth dan ambil cuti kuliah. katanya dia mau curi start buat internship. itu mata kuliah wajib kalian kan?"

"iya kak, tapi berapa lama ya junkyu di sana?"

"6 bulan," noa menangkap ada sesuatu yang aneh dari raut muka haruto, "kalian lagi berantem ya, kok junkyu ga kasih tahu kamu? anak itu kebiasaan deh, ada masalah bukannya dihadapin tapi malah kabur."

"maaf kak, itu salah haru kok. makasih infonya, kak. haru pergi dulu"

tidak ada hal yang bisa haruto perbuat selain menunggu. junkyu sudah mengganti nomornya dan akun sosial medianya tidak menunjukkan tanda-tanda kehidupan.

hubungan haruto dan jeongwoo semakin baik. sedangkan dengan shiho, haruto menegaskan untuk tidak menempelinya kemana-mana. setiap kali melihat shiho, ia selalu teringat wajah junkyu yang menangis karena bertengkar akan perlakuannya terhadap shiho. ia ingin ketika junkyu kembali, ia bisa memperjuangkan hubungan mereka tanpa ada siapapun yang menghalangi.


notes

*dementor: makhluk di buku Harry Potter yang mengisap kebahagiaan manusia di sekitarnya. keberadaannya bisa membuat dingin di lingkungan sekitar.

Revenge [Harukyu]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang