6

7.4K 563 74
                                    

Manik yang terpejam itu terbuka, menampilkan iris cokelat nya yang indah.

"Nggggh" lenguhan khas, seseorang baru bangun.

"Morning, my wife" sapa Ae mencium kilat bibir Pete,candunya.

"Ini jam berapa?,tak bekerja?"

Ae menggeleng, dengan tangan kiri menopang kepala,dan tangan kanan Ae yang berada di atas perut Pete.

Oh rupanya, Suaminya memandangi nya selama tertidur.

"Sayang,aku harus ke suatu tempat hari ini"

"Kemana?"

"Melihat,Pulau"

Pete, terdiam bukan Pete tak tau,niat Ae untuk mengajak nya pindah ke Pulau.

Dan, sejujurnya Pete tidak mau.

"Ae? Aku ingin disini"

Tangannya membelai rahang Tegas suami.

Ae,hanya diam memandanginya.

Menyibak,poni yang menutupi mata cantiknya.

"Aee?"

"Aku tak suka banyak mata yang memandang mu,Pete"

"T-tapi ak--"

"Tidak ada bantahan! Kalau cocok seminggu kemudian kita pindah"

Pete hanya terdiam, Ae pun sudah hilang setelah memasuki pintu kamar mandi.















"Hiks hiks,Pete tak mau mama hiks!"

Adu sesegukan Pete menangis di paha mama-nya.

"Hm,sayang maaf ya kau sudah di nikahinya itu haknya,maaf mama dan papa tak bisa menghalanginya,-- kau tau sendiri bukan,suami mu itu  Ae Intouch"

Mama Pete, menangkup wajah Pete yang sudah bengkak,karena menangis.

"Bujuk lagi saja, mungkin kau bandel si makanya suamimu begitu"

"Sudah,suamimu Pulang malam ini kan? Jangan sampai dia tau kalau kau menangis, sampai bengkak begini,apa jadinya nanti?"

"Ayo,mama antar pulang kerumah suamimu"









"KALIAN SEMUA BODOH! MASA KEMANA ISTRI KU PERGI SAJA TIDAK TAU!"



Terdengar suara nyaring, Ae sepertinya sedang memarahi semua Maidnya.

Tangan,mama Pete bergetar untuk membuka pintu, sepertinya karena ajakan Pete shopping sebentar tadi, membuat mereka terlambat.

Dan Ae, sampai duluan dirumah.

"ih mama Pete takut" peluh Pete sudah merembet, gemetar.

"Sudah tak apa,biar mama yang bicara"

Sejujurnya,mama Pete takut juga.

Paham,betul bagaimana asli sifat menantunya ini.


Pintu terbuka,dan mata semua Maid disana terlihat lega, Karena Pete sudah di ambang pintu.

"Maaf nak Ae,tadi Mama meminta Pete menemani mama sebentar"

Matanya masih menajam.

"Tidak bilang padaku dulu ma?"

"Maaf sekali lagi nak Ae,tadi mendadak"

"Kemarilah sayang" ucap Ae meredam emosinya, memanggil Pete yang bersembunyi di belakang mamanya.

POSESIFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang