8

5.9K 481 106
                                    

Ae, menerobos jalanan yang cukup ramai untuk sampai kerumah megahnya,hanya membutuhkan waktu 20 menit.

Saat sampai pun,larinya secepat kilat.

Tanpa apapun lagi,Ae langsung menerobos masuk.

Benar saja,saat masuk sudah banyak para maid yang,mengerumbuni Pete.

"Minggir! Dia kepanasan jika kalian berkumpul seperti ini!"

"Ola! Siapakan semua perlengkapan dan susul aku nanti dirumah sakit" Titah Ae pada salah satu Maid terpercaya nya,sembari mengangkat Pete.

Pete? Hanya bisa meremas kuat perutnya yang amat terasa sakit.

"Udin! Cepat bawa mobil"

Entah apa yang dipikirkan mereka, semuanya terasa kalut dan lambat,hingga tak ada yang berpikiran jernih.

Udin,sopir rumah Ae pun segera melesatkan mobil milik Ae cepat.

"Pete! Buka matamu jangan di pejamkan" Ae menepuk-nepuk pelan pipi Pete.

Sangat,pucat hingga membuat Ae sangat takut.

Pete,untuk bersuara merintih sakit pun sudah tak bisa lagi.

Cengkraman Pete pada pundak nya pun merenggang, dan Pete pingsan.


Setelah, sampai Ae langsung menggendong Pete dan segera mencari pertolongan.

Seorang Ae yang datang,tentu saja mereka semua bersigap, tak ada yang terlihat diam satupun.

"Ae, langsung saja di bawa keruang operasi, perutnya membiru ada apa ini?"

"Pokoknya apapun yang terjadi,kau harus selamatkan istriku--"

"Aku usahakan sebaik mungkin,kau tunggulah disini"

Ucap dokter melenggang segera memasuki, ruangan operasi.

Namun--

"Aku percaya padamu,Jika terjadi sesuatu pada istriku,aku bersumpah akan membakar rumah sakit ini! "

Dokter pun meneguk ludah susah payah, melihat ruam biru di Perut Pete tadi, membuat nya tambah Gugub.




Setelah sekitar 145 menit operasi berjalan.

"Sial! Cepat gunakan automated external defibrillator, dok lanjutkan jahitannya,biar aku yang melakukannya"

"Siap, 1,2,3 SHOT!"

"SHOT"

"SHOT"

"Dok?" Ucap dokter lainnya yang menggeleng Pelan,memberi kode.

Bahwa AED (automated external defibrillator)yang di gunakan pun,tak dapat mengembalikan detak jantung nya.

Tiiiiiiiiiiiiiitttttt

"--------------"

"Tidak tidak" dokter yang sedang menjahit perut Pete pun, segera berlari mengambil alih, dan menekan-nekan kuat dadanya.

Berharap, detak nya kembali.

"Dok, sudah " ucap salah satu suster menenangkan.

"Tenang"

"Bagaimana aku bisa tenang?! Kita semua akan mati habis ini!"










"Aee?--- maaf dia"

"Apa bangsat?!" Teriak Ae,yang bangun dari duduknya mencekram kuat kaos operasi yang digunakan dokter Han, dokter kepercayaan nya.

"Tidak bisa tertolong"

POSESIFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang