1

17.7K 1.1K 173
                                    

Wahai kaum Reader janganlah pelit comen apalagi pelit vote:)
























"Siapa yang melakukan ini?!"

Suara menggema memenuhi mansion megah Milik seorang Ae Intouch, meneriaki semua maid nya.


"Aku tidak apa Ae" suara lembut dan gemetar seorang berbadan mungil dan putih mulus,menarik-narik ujung jas seorang pria tegap berstatus suami-nya.

Ae berbalik,matanya meneduh memandang istrinya, kesayangannya, nyawanya,dunianya,berliannya.

"Lain kali jika ada yang membiarkan dia memasak,apalagi hingga luka,ku  pecat kalian semua!"

Peacahya Intouch, Pete panggilannya Permata yang sangat dijaga seorang Ae Intouch, pria yang sangat sangat arogan dan dingin.

Ae menurunkan Pete dari gendongan nya di atas ranjang king size milik mereka, wajahnya mengeras dan berekspresi tajam memandang istrinya yang lagi dan lagi melanggar peraturan yang dibuat Ae.

Bukan salah kan, ingin menjaga istrinya?

"Jelaskan kenapa kau melanggar Pete?"

Pete takut sangat takut jika Ae begini, dua tahun menikah dengan pria Arogan ini membuat nya seperti orang tak punya kegiatan lain selain berdiam diri.

"A-aku hanya ingin belajar memasak Ae"

"Begitu? Dengan membiarkan jarimu teriris pisau?"

"Ae jangan hiks marah,aku takut hiks"

Ae meredam emosinya bukan apa, dia hanya benci melihat kesayangannya terluka walau hanya sekecil debu.

Berlebihan kah?

Ae melepas jasnya dan duduk di sebelah istrinya yang menunduk memandang telunjuknya yang teriris pisau.

Mendaratkan sebuah kecupan pada pipi istrinya dan dengan mudahnya mengangkat si cantik ke atas pahanya.

"Berjanjilah jangan menyentuh apapun lagi sayang, cukup tunggu aku di kamar saja mengerti?"

"Hiks hiks, t-tapi aku ingin seperti yang lain Ae, hiks ingin melayani mu seperti istri-istri yang lain!"
Isakkannya meninggi bersama suaranya,sadarkah Pete? Jika Ae tidak suka jika istrinya membantah?

"Bisa ulangi perkataan mu barusan,Peacahya?"

"Hikss huwaaa Ae jahat!" Memukul pelan dada Ae.

Mata Ae membulat kaget,siapa yang mengajari istrinya menjawab?

Ae menurunkan istrinya dari pahanya, lalu dengan emosi mengambil kembali jasnya, melangkah meninggalkan istrinya, ini adalah hukuman untuk si cantik bila membantah.

"Aeeeee hiks"

Kaki kecil itu berlari, langsung menghadang pintu dengan merentangkan kedua tangannya dan menggelengkan kepala.

Pete segera menghapus air matanya, ia hapal sangat, bila Ae benci melihat nya menangis. Kecuali menangis nikmat di bawah kukungan Ae.

"Jika masih ingin membantah suamimu, minggir"

Pete menggelengkan kepalanya ribut, dia tidak bisa berpisah sehari saja dengan Suaminya.

"Tidak hiks tidak Ae maaf, aku tidak akan mengulang lagi,janji hiks"

Lagi, Ae menghembuskan nafasnya.
Kesal sekali melihat istrinya menangis.

"Berjanji?" Pete mengangguk sebagai jawaban.

POSESIFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang