10

5.4K 397 26
                                    


"Ae,janji kan kita nggak akan pindah ke pulau?"

"Iya sayang kita disini"

Percakapan mereka di dalam mobil di hari kepulangan Pete dari rumah sakit.







































Tangisan keras khas bayi, membangunkan Pete yang baru saja memejamkan matanya sekitar dua jam yang lalu.

Ae? Juga begitu karena Lula nangis terus.

Tapi, mungkin karena udah kecapean jadi Ae tak mendengar.

"Ssssttt, kenapa nak? Lula nangis terus si" ucap Pete menepuk-nepuk pelan pahanya.

Saat men-cek bawah lula, benar saja Lula pipis.

Saat Pete ingin menggendong Lula,pun tangis bayinya semakin kuat dan seperti menahan sakit.

Sontak Pete sangat panik.

"Hikss Lula kenapa? Moma bikin sakit hikss?"

"Sayang? Kenapa nangis?"

Ae hanya menggelengkan kepala, wajar mungkin sekarang Pete jadi mudah nangis,karena jiwa keibuan nya sudah muncul.

Melihat Lula menangis kencang saja, membuat nya panik sendiri.

Lalu Ae pun,mulai mengambil alih Lula.

Setelah mengganti celana nya.

"Kepalanya sakit?" Tanya Ae yang dapat anggukkan dari Pete.

"Tidurlah,biar aku yang jaga Lula"

"Sayang? Kenapa?"

"Makasih ya Ae" ucap Pete melingkarkan tangannya ke perut Ae dari belakang,yang sedang menggendong anak Mereka.

Ae pun berbalik "Dekat dulu sini"

Pete puh mendekat kan Wajahnya dengan polis.

"Lebih deket"

Cup

"Yang harusnya bilang itu aku Pete, terimakasih banyak sudah menjadi orang yang sempurna buatku"

Pete berjinjit untuk menggapai lagi bibir Ae.

"I love you mr.posesif"

"I love you to, my big baby"

Keduanya kembali, berpelukan ditengah remangnya cahaya malam.
















"Selamat kembali, boss"

Jake,yang tiba-tiba masuk dan menyambut Ae, setelah beberapa hari libur.

"Dan selamat atas kelahiran bayi kalian"

Ae tersadar tipis.

"Thanks bro"

"Jake,pulau kemarin aku bangun untuk liburan saja,tidak jadi pindah"

"Wah, benarkah!? Sukurlah" sumringah Jake

"Iya,ini permintaan Pete karena..."

Ae memutus ucapan nya.

"Karena apa bos?"

"Aku,tidak mau membuat istriku sedih" bohong Ae, padahal ia teringat kejadian saat mimpi buruknya.

Semenjak kejadian itu,Ae sedikit melonggarkan egoisnya, karena demi apapun Ae takut Pete , tertekan dan benar-benar akan meninggalkan nya.

Ae,tentu saja tak akan pernah siap akan itu.

Hingga sekarang, Ae sedikit ragu saat memejamkan mata.

Mimpi itu sangat sialan,membuat Ae selalu ingin terjaga.















"Pete, biasanya suami kamu jam berapa pulang?" Tanya mama Pete,yang sedang memegang DOT cucunya.

"Sekarang sudah cepet ma,jam 5 sudah pulang"

"Papa,mana?"

"Biasa lagi keluar kota"

"Pete, Lula jangan sering di kasih formula,nggak sehat"

"Iya ma, soalnya suka ngilu makanya Pete kasih itu."

"Wajar namanya pertama kali kan"

"Mama,nginep?"
Yang itu suara Ae, tiba-tiba sudah berada di depan pintu utama.

"Ae?"

"Sayang? Ngapain di dapur?"

Pete menegang.

"Ehh,cuma masak air panas buat Lula Ae"

"Bikk?!"  Suara lantang Ae. Kemana Maid mereka? Mengapa malah istrinya yang memanaskan air.

"Iya tuan?"

"Saya kan sudah bilang,jangan biarkan Pete memegang apapun di dapur"

"Ae,ini emang aku yang ingin jangan di marahi,bibik tadi sudah larang"

"Tidak, pokoknya jangan kedapatan lagi sayang, aku tidak mau kau kenapa-kenapa"

"Iya maaf tuan"

"Huhft,sudah pergilah"

"Ma? Kok Lula minum susu formula?"

Mama Pete yang tadi hanya diam, akhirnya kena juga kan.

"Ohh,ini karena Pete bilang dadanya ngilu Ae"

"Sayang,tidak apa? Perlu ku panggil dokter?"

Pete menggeleng, "tidak usah Ae,hanya sebentar nanti hilang ngilunya"


















Ae heran, semenjak Lula lahir Pete itu sangat sensitif dan mudah menangis, seperti saat ini Ae heran,saat melihat Pete menangis di atas kasur mereka dengan Lula di gendongan nya.

"Pete kau kenapa?" Pete hanya menangis dalam diam dan memejamkan matanya.

"Pedih" ucap Pete, menjauhkan mulut mungil Lula dari dadanya yang berisi.

"Sakit sekali? Aku telepon dokter saja bagaimana?"

"Jangan, Ae tolong masukin Lula ke boxnya"

Setelahnya Pete berbaring.

Ae mengerti sekarang sulitnya menjadi seorang ibu.

Dan dengan ini,tekad Ae untuk selalu menjaga Pete dan anaknya semakin kuat.

Ae pun,menarik selimut dan membungkus tubuh kedua nya dengan memeluk Pete dari belakang.

"Aku bangga padamu Pete,sangat"













TBC

Si bapak tau-tau dah berotot aja woi:"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Si bapak tau-tau dah berotot aja woi:"

Besok aku libur kerja gais, mungkin besok aku tamatin ya. Mungkin tapi soalnya makin ngestuck otakku😂

POSESIFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang