9

5.7K 425 74
                                    

"ARRGHHH PETE!!" Pekik Ae frustasi.

"Hei berisik! Ini rumah sakit kau mau membuat orang jantungan?"

Jake? Sejak kapan Jake kesini?

Rumah sakit?

Bukan,rumah sakit jiwa kan?


Tak,lama Dokter bernama Han keluar,dengan senyum sumringah di bibirnya.

"Ae, selamat bayi kalian perempuan"

Ae,terdiam membeku.

Tanpa sadar,air matanya menetes.

"Kau tak apa? Kenapa keringat banyak sekali?" Tanya Jake, seperti melihat Ae habis maraton, padahal dari tadi ia hanya melihat Ae tidur,di kursi tunggu.

"Istriku,Pete?hidup?"

"Heh,apa mak---"

Belum sempat Jake melontarkan kata-kata mutiara nya,Ae sudah beranjak pergi,berlari secepat kilat.







"Dimana istri ku?"

"Pak Ae? Tenang dulu, nyonya Intouch sudah kami pindahan ke ruang rawat VVIP seperti permintaan, mertua Anda"

Dan lagi,tanpa mempedulikan suster yang masih bercerita, Ae berlari menuju ruangan yang di maksud.





BRAKK




"Pete?" Tanya Ae, langkah nya Sungguh gontai,air mata mengucur deras.

"Nak Ae? Pete masih dalam pengaruh bius,tapi semuanya lancar tenang saja"

"Ma? Hiks" Mama,Pete pun kaget mendapati Ae terisak? Sungguh ia tak pernah menyangka melihat Ae bisa serapuh ini,lalu memeluk menantunya erat untuk menenangkan.

"Sudah nak Ae,Pete baik-baik saja..."

Tak lama,datanglah seorang pria tinggi dan masih tampan diusianya yang sudah tak muda.

Dengan,bayi yang amat mungil di gendongan nya.

"Ae?"

"Pa? Itu anakku?"

"Iya,lihat dia cantik seperti Pete"

Lalu,Ae pun menimangi anaknya.
Penuh kasih sayang, ia bersumpah akan menjaga dua malaikat yang Tuhan berikan untuknya.

Mimpi beberapa jam yang lalu, benar-benar terasa nyata.

Dan itu mimpi terburuk selama 32 tahun hidup Ae.


Jika mimpi itu nyata,maka Ae lebih memilih menyusul Pete dari pada tersiksa seumur hidupnya.











Karena ruang Pete di rawat Ruang VVIP, maka ranjang pasien Pete pun,cukup besar dan bisa menampung dua orang.

Seperti saat ini,Ae sedang tertidur di samping Pete,dengan tangannya mendekap dada Pete.

Kenapa dada? Karena Perut Pete belum tentu sembuh dari jahitan.

Pete pun, terbangun dengan sangat lemas.

Dan melihat ke samping kirinya sudah ada Ae yang membekapnya.


"A-ir" gumam Pete pelan.

"Sayang kau sudah bangun?"

"Air"

Mengerti,Ae segera meraih air minum khusus yang sudah di sediakan.






"Sudah jangan bergerak dulu" Ae,sembari menaikkan selimut.

"Tadi rame disini,tapi karena Larut mereka pulang"

Mata Pete berbinar ketika mendapati, box bayinya terletak tak terlalu jauh.

"Ae mau Gendong bayi"

"Ini sudah jam dua malam sayang,pasti baby nya sedang tidur"

"Mau gendong bayi, sebentar saja Ae,aku kangen"


Ae,pun segera menggendong bayi mungil itu dengan susah payah,karena takut akan terjadi sesuatu,Karena ini pengalaman pertama Ae menjadi seorang ayah.

Ae,pun segera menggendong bayi mungil itu dengan susah payah,karena takut akan terjadi sesuatu,Karena ini pengalaman pertama Ae menjadi seorang ayah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sungguh hati Ae bahagia tiada Tara.

Pete bukan hanya sekedar melengkapi kehidupan nya,tapi juga sempurna karena mampu memberikan segalanya untuk Ae.

Dan Ae sangat berterimakasih pada Tuhan.


"Mau diberi nama apa?" Ae bertanya.

"Hemm, Lula Intouch"

"Apa artinya?"

"Tidak ada Ae,hanya saja aku suka lula-- potongan dari kalimat lullaby"

Ae pun hanya ber O ria, karena memang sebelum Ae menikahi nya, Pete tidak bisa tidur jika tidak dengan musik lullaby.



















TBC

Dikit banget yak? Lagi ngestuck ini otak😂

Komen+vote yang sayang-sayangnya aku:V

POSESIFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang