024

297 48 20
                                    

Jaehyun datang ke hotel tempat Taeil tinggal dan langsung memeluknya begitu sosok yang ia hormati muncul dengan kondisi yang sangat baik.

"Hyung,". Jaehyun merasa sangat lega saat yang dia peluk terlihat baik.

"Ya ampun Jaehyun. Bagaimana dirimu? Dimana Sungchan?" tanya Taeil melepas pelukan itu.

Jaehyun hanya bisa menggeleng pilu, dia tau adiknya pasti tidak selamat sekarang. Entah dimana dia berada, tapi Jaehyun sangat yakin Sungchan akan baik.

"Hyung," sapa Yuta dan Shotarou bersamaan, keduanya nampak seperti gembel ketimbang Yakuza.

Jaehyun berhasil membawa Yuta dan Shotarou tanpa lecet sekalipun. Dia berhasil menyelesaikan misi, membawa Yuta dan Shotarou pulang ke Korea.

"Kalian baik?" tanya Taeil mengelus kepala Shotarou.

Shotarou mengangguk. "Kami sangat baik, ayo Hyung kita harus kembali ke Korea sebelum para Yakuza mengejar kami kembali".

"Baiklah. Tapi kalian kembali saja dengan Jaehyun dulu, aku ada beberapa urusan disini. Tolong ya, Jae? Aku janji akan kembali membawa Sungchan, dalam keadaan saat kau membawa Yuta dan Shotarou kemari," jelas Taeil.

"Ini Hyung. HT ini bersambung dengan milik Sungchan, tapi sekarang dipegang oleh Doyoung. Radius 10 kilometer masih bisa terdengar, bila sambungan jernih maka dia berada di dekatmu, Hyung".

"Dan ... Aku mohon bawa Sungchan kembali dalam keadaan hidup, hanya dia yang aku miliki Hyung. Aku mohon," tangis Jaehyun pecah malam itu.

"Aku janji. Yuta, Shotarou, cepat ke bandara, disana pesawat jet sudah tersedia. Hati-hati," pesan Taeil yang kemudian berlari mencari taksi.

Dia berlari dibawah gelapnya malam mencari Sungchan dan juga Doyoung. Dia tidak boleh kehilangan anak sahabat nya itu, karena dia, berharga.

Suara dari HT terdengar ditengah larian Taeil, diapun berhenti dan menyambungkannya.

"Ha-halo, Doyoung," sapa Taeil.

"Ini bukan Doyoung, ini Taeyong. Siapapun lu diseberang sana, Doyoung hilang. Dia belum balik dan kita ngga berani lapor guru, tolong bantu cariin Doyoung," jelas suara disana, suara Taeyong.

Taeil sampai tidak berkata apa-apa, dia ingin semua yang ada didekat nya selamat. Dia berjanji setelah ini akan menyerahkan dirinya pada penjahat itu dan menyelesaikan semuanya kalaupun ia harus mati.

Taeil berjalan melewati sebuah lorong pasar yang sudah sepi ditengah lampu remang-remang. Menyesali dirinya yang memilih sembunyi di motel itu dan tak ikut Doyoung. Mark, Haechan, Sungchan dan sekarang Doyoung? Mereka semua harus berkorban untuknya.

"Taeil Hyung? Apa itu kau?!" seru seseorang.

Taeil menatap bayangan diujung jalan sana, gelap. Hanya dirinya yang berdiri dibawah sinar lampu remang-remang.

Bayangan itu mendekat, semakin lama semakin mendekat dan dia menubruk tubuh Taeil dan memeluknya erat.

"Doyoung, syukurlah kau selamat," ucap Taeil menciumi puncak kepala anak muda itu.

"Hyung, a-aku tersesat. Aku pulang dari kantor polisi," jelas nya.

"Kenapa? Apa yang salah?" tanya Taeil khawatir.

Doyoung tiba-tiba menangis dan terduduk di bawah kaki Taeil. "Aku takut".

"Hey! Ada aku disini, jangan takut," timpal Taeil yang menenangkan bocah malang itu.

"Katakan padaku, ada apa?". Perasaan cemas juga ikut menjalar di tubuh Taeil, dia begitu takut Doyoung akan menjadi target incaran selanjutnya.

"Sungchan. Sungchan sudah meninggal!!" jerit Doyoung.

Unravel : {Galaxy}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang